BERTAUBATLAH WAHAE BANGSA INDON!
26 april 2007,kemis pahit

Berdasarkan pemantauan "PR" di lokasi kejadian, 
longsor diperkirakan terjadi akibat tebing 
yang sudah labil karena 
langkanya pepohonan besar yang menyangganya. 
Kondisi itu diperparah tingginya curah hujan 
yang mengguyur kawasan tersebut 
selama beberapa hari terakhir ini. 
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>


Hmm,daku cuman maok membilang kumbali,

Bahwasanyah kata Indon,artinyah TAIK KUCING.

Hhehe,jadi tunglisan inih,ditujukken

Kepada Bangsa Indon,yang edun edun ugamaknyah.

TATAPI MORALNYAH MAHA BEJAD,

Sakhingga utan, puun puun besarnyah pada ditebangin.

Sementara Kalimantanpun DIGUNDULINNYAH.

Mangka BATARA ATLASPUN MENGHAMOKLAH

Sakhingga batara Banyu menyemburken murkahnyah,

MELONGSORKEN TANAH DI DAERAH SUBANG.

Daerah yang demingkian cantik manis,

Tatapi kini BAGAEKEN LONTEH DOBOL YANG

TAK ADA KECANTIKANNYAH LAGIH!!

Jadi seruanku, 

BERTOBATLAH WAHAE BANGSA TAIK KUCING!!!

Berentihlah 

NEBANGIN PUUNAN SAK ENAK UDEL KALIAN ITUH.

>>>>>>>>>>>>>>>


Bandung-Subang Terputus Selama Empat Jam 
SUBANG, (PR).- 
Jalur jalan yang menghubungkan Kab. Subang dengan Kota Bandung 
terputus selama lebih dari 4 jam, menyusul terjadinya longsor yang 
menutupi ruas jalan tersebut, Kamis (26/4) kira-kira pukul 14.15 
WIB. Tanah longsor tepatnya berada di kawasan Dayang Sumbi, Desa 
Ciater, Kec. Jalancagak, Kab. Subang. 
 

PETUGAS berusaha menyingkirkan longsoran tanah di kawasan Dayang 
Sumbi, Desa Ciater, Kec. Jalancagak, Kab. Subang. Jalur jalan yang 
menghubungkan Kab. Subang dengan Kota Bandung terputus lebih dari 4 
jam, menyusul terjadinya tanah longsor yang menutupi ruas jalan 
tersebut, sekitar pukul 14.15 WIB, Kamis (26/4).*MARSIS SANTOSO/"PR"
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Namun, akibat peristiwa 
itu arus lalu lintas terputus selama 4 jam lebih, hingga menimbulkan 
antrean kendaraan panjang, baik dari arah Bandung maupun dari arah 
Subang.
Antrean kendaraan dari arah Bandung mencapai kira-kira 2 kilometer. 
Sedangkan dari arah Subang, antrean kendaraan sudah terjadi di 
kawasan wisata Ciater.
Berdasarkan pemantauan "PR" di lokasi kejadian, longsor diperkirakan 
terjadi akibat tebing yang sudah labil karena langkanya pepohonan 
besar yang menyangganya. Kondisi itu diperparah tingginya curah 
hujan yang mengguyur kawasan tersebut selama beberapa hari terakhir 
ini. 
Longsoran tanah menutupi seluruh badan jalan sepanjang kira-kira 10 
meter. Sedangkan tebing yang mengalami longsor diperkirakan setinggi 
lebih dari 10 meter.
Warga Subang H. Bambang Priambodo yang ikut terjebak kemacetan saat 
akan bertugas ke Bandung menyatakan, dirinya sempat kaget begitu 
melewati tikungan dan tanjakan sebelum Dayang Sumbi. 
"Ternyata di depan ada longsor. Daripada terjebak antrean panjang, 
saya putuskan langsung balik lagi ke Subang karena belum terlihat 
ada petugas," ujarnya.
Kendaraan roda empat sama sekali tidak bisa melewati jalur jalan 
tersebut. Namun, untuk kendaraan roda dua yang telanjur terjebak di 
lokasi, banyak yang nekat menelusuri jalan setapak di kawasan kebun 
teh Ciater, baik dari arah Subang maupun sebaliknya hingga keluar 
menjelang tanjakan Emen, Cicenang.




Kirim email ke