MUZADI PITENAH ATAWA JUJUR?
29 april 2007,minggu
Menurut Hasyim yang juga mantan Ketua PWNU Jatim itu, dirinya menemui
kelompok Syiah dan Sunni di Irak dan Iran justru untuk mendamaikan 
mereka.

"Mereka selama ini hanya menjadi 'jangkrik' (hewan aduan) yang diadu 
domba
intelijen asing, agar 'penjajah' dapat menang secara gratis," 
ungkapnya.

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Hhm, membacak pengakuan MuZadi,

Daku malah jad tambah yangkin lagih,

Bahuwa Tanteh Moslim kita ituh,

BUKAN MEMPITENAH DALEM PSIKOPATNYAH,

Melaenken BERITANYAH LEBIH BISAK DIPERCAYAH

Dari Muzadi PWNU yang menuding barat,

SAKBAGAE SUMBER PEMECAH BELAH

SUNNI DAN SYIAN.

Padahal dengen telek, tanteh membilang,

BAHUWA DARI BAHEULANYAH,

SUNNI DAN SYIAH CAKAR2 AN,

BAGEKEN ANJING DAN KUCING HAJAH.

Lah, bukannyah pecah gara gara Amerikah!!

AH..BENER JUGAK,ISLAM ITUH

SAKLALUH DIAJARKEN PIGIHMANA MEMBOONGIN ORANG??

>>>>>>>>>>>>>>

Menurut Hasyim yang juga mantan Ketua PWNU Jatim itu, dirinya menemui
kelompok Syiah dan Sunni di Irak dan Iran justru untuk mendamaikan 
mereka.

"Mereka selama ini hanya menjadi 'jangkrik' (hewan aduan) yang diadu 
domba
intelijen asing, agar 'penjajah' dapat menang secara gratis," 
ungkapnya.

Oleh karena itu, kata pengasuh Pesantren Mahasiswa Al-Hikam, Malang, 
Jatim,
itu, dirinya mengajak kelompok Syiah-Sunni untuk berdialog di 
Indonesia
sebagai upaya penyelamatan mereka dari penjajahan.

"Tapi, upaya itu gagal juga, karena dirusak dengan adanya 
penandatanganan
Resolusi 1747 DK-PBB. Akhirnya, saya datang lagi ke Iran untuk 
menyelamatkan
semuanya," ungkapnya.

Di sela-sela peringatan 100 hari wafatnya Pak Ud yang disemarakkan 
dengan
peluncuran buku "Pejuang Sejati KHM Yusuf Hasyim" itu, ia mengaku 
dirinya
tidak membela siapa-siapa.

"Saya merupakan pemimpin Islam yang pertama kali datang ke `ground 
zerro`
(lokasi pengeboman WTC pada 9-11-2000), karena Islam memang menolak
terorisme atau kekerasan," ungkapnya.

Namun, katanya, dirinya membela masyarakat Irak dan Iran, karena 
Islam
melarang penjajahan yang juga merupakan kekerasan dari suatu negara 
kepada
negara lain.

"Israel pasti tak suka ada persatuan kelompok Hamas dan Fatah. 
Amerika juga
sama, mereka juga pasti tak suka ada persatuan Syiah-Sunni di Irak, 
Iran,
dan Palestina," paparnya.


Kirim email ke