Ajaran2 Bohong Selalu Dibungkus Kata2 Kiasan !!! > Jimmy : > Example : Kaki dan Tangan apakah letaknya diLuar > Tubuh ??? Tentu tidak Kaki dan Tangan adalah bagian > dari Tubuh itu sendiri Bagian dari Tubuh berarti > didalam kesatuan Tubuh. > Dablex : > Bung, anda mau coba beranalogi tapi koq salah sih. > Cara anda berbahasa juga salah. > Di awal anda mengatakan "Kaki dan Tangan adalah > bagian dari Tubuh itu sendiri", tapi .....
Komentar saya: Janganlah beredebat kusir, agama pada hakekat-nya banyak menggunakan kata2 kiasan, atau kita namakan kata2 tipuan, yang penting umat bisa tetap percaya dan yang belum percaya bisa dibujuk jadi percaya, dan yang tetap belum juga percaya bisa akhirnya dipaksa percaya, atau lebih jauh lagi diteror agar percaya. Perdefinisi, "kiasan" sama artinya TIPUAN. Jadi kata kiasan artinya kata tipuan, artinya kata yang bukan arti sebenarnya. Demikianlah dalam semua agama selalu digunakan kata kiasan, karena sebenarnya agama itu menipu umatnya, tapi karena "menipu" itu tidak ethis, maka agar kelihatan ethis, kita jangan menggunakan kata "menipu" melainkan "kiasan". Ajaran Islam contohnya dalam kalimat Syahadat, digunakan kata "bersaksi", padahal si pengucap sama sekali tidak pernah bahkan tidak mungkin bersaksi. Jadi arti sebenarnya justru berlawanan dari arti kata yang sebenarnya, jelas disini terjadi penyimpangan atau penipuan, namun agar umat tidak tersinggung kalo kita menyatakan ajaran Islam itu ajaran menipu atau ajaran yang membohongi diri sendiri, maka kita jangan mengatakan sebagai arti tipuan, tapi kita namakan sebagai arti kiasan. Mungkin kalo kita sodorkan kata2 seperti ini kepada ahli bahasa, maka akan ditolak sebagai kata kiasan, namun karena ini memang bukan urusan bahasa melainkan urusan keIMANAN, maka diterima saja apa maunya mereka yang percaya agar jangan menteror atau membomb. Karena pada dasarnya, setiap agama HARUS MENANG dalam berdebat, meskipun kalah tetap saja menyatakan menang !!!! Tidak berbeda dengan ajaran Yesus dalam agama Kristen, Yesus berkata, "kasihilah musuhmu", padahal kalo kamu mengasihi seseorang, tidak akan pernah kamu menamakannya sebagai musuh. Hanya orang2 yang kamu benci saja yang kamu sebut sebagai musuh. Misalnya, kamu mengasihi ibumu, tidak pernah kamu menyatakan bahwa ibumu adalah musuhmu. Demikianlah, arti "kasih" disini berlawanan dari arti sebenarnya, juga bisa kita namakan sebagai arti kiasan. Dilain kesempatan, Yesus juga bilang, kalo "beriman sebesar biji sesawi, maka kamu akan kuat memindahkan gunung". Jelas ya, beriman itu enggak bisa diukur pakai biji sawi, keduanya benda yang berbeda, iman=angan2, sedangkan sawi=realitas. Artinya bahwa kalo angan2 itu kamu anggap realitas maka gunung itu bisa kamu pindahkan. Disini khan enggak masuk akal, bagaimana mau memindahkan gunung pakai angan2 agar bisa jadi realitas????" Kembali kita tak perlu berdebat, karena ini cuma arti kiasan yang tujuannya berbohong atau membohongi umat maupun diri sendiri agar mau tetap percaya kepada Yesus itu Tuhan pencipta segala terutama segala penipuan. Dari kedua contoh ajaran agama Islam dan Kristen diatas, masihkah anda semua menganggapnya berguna untuk berdebat agama ??? Jelas, agama bukan alat untuk berdebat, melainkan alat untuk berperang, yaitu mendorong masing2 umat untuk memerangi umat lainnya. DEMIKIANLAH HAKEKAT TUJUAN BERAGAMA. Namun tidak bisa kita mengabaikan, bahwa pemuka2 agama Kristen sudah tidak terikat sama sekali dari tujuan beragama untuk berperang, pengalaman Gereja lebih menyadarkan mereka bahwa berperang hanya menghancurkan semuanya sehingga akhirnya agama hanyalah merupakan fungsi alternative dalam "entertainment" bukan lagi digunakan sebagai alat mengadili, alat mempertimbangkan baik atau jahat, dan juga bukan sebagai alat untuk menghukum siapapun juga. Demikianlah, berkembangnya pemahaman ulama Kristen ini akhirnya melahirkan "sekulerisme" yang menjadi dasar terciptanya HAM dan Demokrasi dan dasar bagi berkembangnya ilmu pengetahuan. Berbeda dengan Islam yang stagnasi terikat kepada masa lalunya dimana ajaran sesat mereka harus dilestarikan keasliannya, atau dengan kata lain dilestarikan kebiadabannya sehingga tetap mendakwahkan keimanannya tetap dengan cara2 teror yang oleh mereka dinamakan sebagai cara2 yang "kasih". Ny. Muslim binti Muskitawait.