================================= Seri : "Membangun Keluarga Indonesia" ================================= [EQ] MIMPI ANAK JADI NAGA Oleh : Joseph LandRi [belajar sampai ke negeri China] KETERGANTUNGAN (DEPENDENT) Banyak orangtua, karena terlalu sayang dengan anak dan khawatir anak kurang memiliki kemampuan, melakukan apa saja, walaupun sebenarnya anak bisa melakukannya sendiri. Karena tidak diberi kesempatan melakukan sendiri, anak tumbuh dengan ketergantungan pada orangtua. 55. Bagaimana Mungkin Bisa Mandiri Kalau Sekolah Dicarikan, Pergi Sekolah Diantar, Setelah Lulus pun Kerja Dicarikan? Cara orangtua menunjukan rasa sayang pada anak memang bermacam-macam. Ada yang menunjukan secara berlebihan. Misalnya, saat anak lulus SMA dan ingin melanjutkan sekolah ke Amerika, ada orangtua yang sibuk mengurus sekolah, mengantar anak sampai Amerika, bahkan sampai menemani si anak di sana selama satu sampai tiga bulan pertama. Walaupun orangtua merasa tindakan itu wajar, tetapi apakah hal itu baik untuk perkembangan si anak? Sebenarnya, salah satu tujuan mengirim anak bersekolah keluar negeri, kan untuk membuatnya mandiri, dewasa, dan bertambah pengetahuanya, supaya lebih bisa bersaing dengan anak lain. Oleh karena itu, kalau anak memang sepertinya belum mandiri, sebaiknya tidak usah dikirim bersekolah ke luar negeri. Apalagi, kalau si anak tidak tahu mau ngambil bidang apa, di sekolah mana, dan di kota mana, hal itu menunjukan kalau si anak belum pantas dikirim ke luar negeri. Sebaiknya anak yang belum siap itu disekolahkan di dalam negeri saja. Toh banyak juga sekolah di dalam negeri yang bermutu bagus. Banyak lulusannya yang bisa maju dalam karier dan hidup mandiri. Kalau anak memang tidak siap bersekolah di luar negeri tetapi tetap dikirim ke sana, hasilnya tidak akan bagus. Yang lebih parah kalau setelah bersekolah di luar negeri, lulus, dan tiba saatnya untuk bekerja, anak tetap minta bantuan orangtua dalam mencarikan pekerjaan. Orangtua harus menggunakan koneksi untuk mencarikan pekerjaan bagi si anak. Kalau seperti itu ceritanya, lalu apa artinya menjadi lulusan luar negeri. Sementara, banyak lulusan perguruan tinggi lokal yang bisa mencari pekerjaan sendiri. Sebenarnya, tidak susah mempersiapkan anak untuk bersekolah di luar negeri. Intinya, mulailah membicarakanya sedini mungkin. Sejak anak masih di SMA, arahkan ia untuk menentukan bidang apa yang ingin dipilih beserta sekolahnya. Biarkan anak yang menentukan sendiri pilihannya, mulai dari jurusan, sekolah, kota, perkiraan biaya hidup, dan lain sebagainya. Kita cukup memberi saran dan pendapat, bisa juga membantu mencari informasi mengenai jurusan dan sekolah di luar negeri. Sekarang ini, mudah sekali mencari informasi mengenai hal itu karena biasanya banyak pameran pendidikan yang digelar. Selain itu, juga banyak situs Web berisi informasi itu yang tersedia dan mudah diakses. Kalau mengingat lagi cerita di awal topik bahasan tentang orangtua yang menemani anak sampai beberapa bulan di luar, mungkin kita heran, kenapa hal seperti itu bisa terjadi? Padahal, dari beberapa puluh tahun yang lalu sudah banyak pemuda yang meneruskan pendidikan ke luar negeri dan mengurus semuanya sendiri. Salah satu penyebabnya bisa jadi karena orangtua seperti itu merupakan orang kaya baru. Mungkin karena merasa mampu, mereka serta-merta menyekolahkan anak ke luar negeri, tanpa melihat kalau si anak sebenarnya belum siap. Hal itu sangat berbeda dengan pemuda beberapa puluh tahun lalu yang melanjutkan sekolah ke luar negeri. Mereka merupakan anak-anak pandai yang mendapatkan beasiswa untuk bersekolah di luar negeri. Oleh karena itu mereka benar-benar berniat untuk belajar dan berjuang untuk mendapatkan kesempatan itu. Sudah pasti mereka pun siap menjalani kehidupan di luar negeri dan tidak perlu ditemani oleh siapa pun. Anak yang dikirim bersekolah ke luar negeri semata-mata karena orangtua merasa mampu membiayai atau karena gengsi tentu tidak punya semangat yang besar untuk memperoleh pendidikan di sana. Itulah salah satu sebab mereka tidak menjadi lebih mandiri ketika pulang ke Indonesia setelah lulus. Dewa-dewa menanamkan akal sehat pada umat manusia, yang tertinggi di antara semua anugerah yang baik. _________________________ Sophocles, Penulis drama Yunani (496-406SM) [bersambung . . .]
SONETA INDONESIA <www.soneta.org> Retno Kintoko Hp. 0818-942644 Aminta Plaza Lt. 10 Jl. TB. Simatupang Kav. 10, Jakarta Selatan Ph. 62 21-7511402-3 --------------------------------- Get the free Yahoo! toolbar and rest assured with the added security of spyware protection. [Non-text portions of this message have been removed]