================================= Seri : "Membangun Keluarga Indonesia" ================================= [EQ] MIMPI ANAK JADI NAGA Oleh : Joseph LandRi [belajar sampai ke negeri China] XIAN ADA BATAS Enough is enough! Semua itu ada batasnya, tidak boleh berlebihan. Begitu pun dukungan dan bantuan teradap anak. Orangtua tidak bisa seumur hidup membantu anak, terutama dalam hal keuangan, kecuali kalau terpaksa (misalnya cacat atau musibah). 56. Semua Ada Batas Waktunya. Dukungan Harus, Bimbing Boleh Terus, tetapi Bantuan Materi Ada Batasnya Banyak orangtua merasa zaman sudah sangat berubah dibandingkan dulu. Perubahan itu terutama dirasakan dalam membesarkan anak, yaitu dalam memberikan dukungan kepada anak pada waktu mereka menginjak dewasa. Ada teman baik yang pernah berbincang-bincang dengan saya dan minta nasehat mengenai bagaimana baiknya memberi bantuan materi kepada anak setelah si anak selesai sekolah dan mulai bekerja. Ia terutama bingung dengan jumlah rupiah yang pantas diberikan. Menurutnya, gaji si anak sangat kecil. Untuk sekali makan ke restoran saja sudah langsung habis, begitu keluhnya. Saya berkata kepada teman saya bahwa tidak ada ukuran pasti mengenai hal itu. Semuanya terserah saja, tergantung keadaan si anak dan kemampuan keuangan orangtua. Namun, saya mencoba mengingatkan bahwa tujuan utama membesarkan dan menyekolahkan anak, kan, supaya ia bisa mandiri dan hidup layak serta pantas dari usahanya sendiri. Artinya, sampai batas-batas tertentu, si anak sudah harus mandiri, tidak pantas diberi dukungan, terutama yang berupa materi. Sebagai orangtua, kita memang harus selalu berhati-hati dalam mendidik anak, terutama dalam memberikan bantuan materi. Kalau anak terus-menerus diberi bantuan materi tanpa ada batas waktu, akibatnya bisa fatal. Anak bisa menjadi terbiasa bergantung kepada orangtua. Misalnya saja, anak belum siap secara keuangan, tetapi sudah minta dinikahkan. Artinya, setelah berkeluarga pun ia akan tetap perlu bantuan orangtua dalam hal keuangan. Oleh karena itu, cobalah untuk selalu mengarahkan anak saat ia mulai menginjak dewasa. Selipkan nasihat dalam percakapan santai dengannya, misalnya pada saat senggang atau makan bersama. Secara halus, ingatkan tentang arti hidup, bahwa ia harus mandiri, apalagi kalau sudah lulus sekolah dan mulai bekerja. Selain itu, ingatkan juga untuk membuat persiapan yang memadai sebelum memutuskan untuk berkeluarga, karena ia tidak bisa terus-terusan mengandalkan bantuan orangtua. Tentu saja kita harus menyampaikannya dengan tepat. Tidak ada orang yang senang kalau terus-terusan dinasehati. Sama halnya dengan anak. Mungkin ia kesal kalau kita terus memberinya nasihat mengenai hal itu. Karenanya usahakan untuk tidak menyampaikannya secara menggurui. Memang kewajiban kita untuk menyampaikan hal itu kepada anak, jadi gunakanlah cara yang tepat supaya ia bisa benar-benar memahami dan kemudian menerapkannya. [bersambung . . . ]
SONETA INDONESIA <www.soneta.org> Retno Kintoko Hp. 0818-942644 Aminta Plaza Lt. 10 Jl. TB. Simatupang Kav. 10, Jakarta Selatan Ph. 62 21-7511402-3 --------------------------------- The fish are biting. Get more visitors on your site using Yahoo! Search Marketing. [Non-text portions of this message have been removed]