Hello ,

BEIJING - Laporan tahunan yang dirilis Departemen
Pertahanan Amerika Serikat (AS)
 di Pentagon kembali memicu kemarahan Tiongkok.
 Negara komunis itu menuding AS telah menghina
  dan menyebarluaskan laporan yang bisa membuat
  komunitas internasional berpersepsi salah mengenai
militer Tiongkok.

"Laporan itu terus menyampaikan komentar berlebihan
mengenai keamanan,
 strategi, dan kemampuan militer Tiongkok.
 Mereka juga menyerang program pertahanan dan
modernisasi militer Tiongkok.
  Mereka mengabaikan fakta dan membesar-besarkan
masalah dengan menyebut
  Tiongkok sebagai ancaman,
  " begitu bunyi kecaman yang dirilis harian People’s
Daily yang dikenal
  sebagai corong pemerintah komunis tersebut.

Pentagon merilis laporan tahunannya untuk Kongres AS
Jumat lalu.
 Dalam laporan itu disebutkan, selain berkonsentrasi
ke masalah Selat Taiwan,
  Tiongkok berusaha meningkatkan kemampuan regional.
Salah satunya di kawasan
  Laut China Selatan. Buktinya, militer di negara yang
dipimpin Presiden Hu Jintao
  itu terus membeli senjata dan meningkatkan kemampuan
menyusun strategi.

"Kami makin merasa dilecehkan karena laporan itu
menyebut Tiongkok rela berhubungan
dengan negara pelanggar HAM, pendukung terorisme, dan
pengembang nuklir hanya karena
ingin memenuhi kebutuhan energi. Laporan tahunan itu
kembali berusaha membengkokkan
opini internasional dengan pernyataan yang berlebihan.
Itu sama sekali tidak adil," tulis People’s Daily
dalam editorialnya kemarin.

Soal pernyataan Pentagon bahwa Tiongkok mengembangkan
berbagai jenis rudal balistik,
 juga kian besarnya anggaran militer, People’s Daily
menyebutnya sebagai hak Tiongkok
 untuk memenuhi kebutuhan pertahanan. "Ini sikap yang
sah karena bertujuan melindungi
 keamanan nasional dan integritas wilayah. Ini juga
tidak menimbulkan ancaman terhadap
 negara lain."

Meski kedua negara beberapa kali bekerja sama untuk
masalah internasional seperti
 menyelesaikan krisis nuklir Korut, AS dan Tiongkok
terus mengembangkan sikap saling curiga.
 AS selalu mengkritik Tiongkok karena anggaran militer
terus membubung tinggi.
 Tahun ini saja, Tiongkok mengumumkan kenaikan 17,8
persen anggaran militer hingga
  mencapai USD 45 miliar (sekitar Rp 400 triliun).
(ap/afp/rtr/any)



<<:: Kembali
        



  

-- 
Best regards,
 wawan                         
mailto:[EMAIL PROTECTED]



       
____________________________________________________________________________________You
 snooze, you lose. Get messages ASAP with AutoCheck
in the all-new Yahoo! Mail Beta.
http://advision.webevents.yahoo.com/mailbeta/newmail_html.html

Reply via email to