MANOKWARI POS
Senin 21 Mei 2007 

Cetak Polisi Asli Papua, Rangkul Polri


MANOKWARI-Pemerintah Provinsi Papua Barat dan Pemprov Papua baru saja 
menandatangani kerjasama dengan Polri untuk  program pendidikan polisi bagi 
putra-putri asli Papua. Gubernur Papua Barat Abraham O Atururi kepada wartawan 
menyatakan, ini kesempatan baik dan pertama diberikan kepada putra-putri Papua. 
Program ini didanai dari APBD Papua Barat dan Papua. ''Kapolri hanya memberikan 
satu kali ini saja untuk dapat mendidik bintara-bintara polisi asli Papua,'' 
terangnya.

Dijelaskan Gubernur Bram, pendidikan ini dapat menghasilkan bintara yang 
memiliki kekhasan khusus guna menjaga stabilitas keamanan di tanah Papua. Total 
jumlah yang diterima cukup besar yakni 1.500 bintara dan Papua Barat mendapat 
jatah sepertiganya atau sekitar 500 orang. Yang punya kesempatan untuk 
mengenyam pendidikan ini adalah putra asli Papua dengan  klasifikasi, kedua 
orang tuanya ras Melanesia atau salah satunya Melanesia atau sudah lama dan 
lahir di tanah Papua.''Kita upayakan bintara-bintara polisi ini sebanyak 1.500 
orang dan akan dididik secara khusus,'' tandasnya.

Berdasarkan kesempatan, kata Gubernur Bram, para bintara polisi ini nantinya 
akan dididik di sejumlah tempat pendidikan kepolisian selama kurang lebih 10 
bulan, yakni di Denpasar Bali atau Mojokerto Jawa Timur. Bintara polisi yang 
dididik ini memiliki nilai plus dan ada tambahan kurikulum pendidikan 
disesuaikan pemerintah daerah. ''Polisi juga bisa menjaga hutan. Jadi sesuai 
dengan mau kita (Pemda,red). Kurikulumnya kita serahkan kepada mereka 
(Polri,red). Selain mendapat pengetahuan umum, juga pengetahuan reguler 
kepolisian,'' paparnya.

Kesempatan yang baik bagi putra-putri Papua atas kerjasama pemerintah daerah 
dan Polri. Bisa ditindaklanjuti untuk menghasilkan bintara polisi yang 
disesesuikan dengan kondisi di Papua. ''Cuma satu kali saja Kapolri memberikan 
kita (Pemrov Papua-Papua Barat,red) kesempatan. Kalau akan datang ada lagi, 
kita pikirkan lebih lanjut, bagaimana menciptakan polisi yang pas untuk Papua 
ini,'' tukasnya.

Sedangkan menyangkut rencana pemerintah pusat yang akan mendirikan sekolah 
pemerintahan seperti STPDN di daerah-daerah hal yang baik. Pemerintah daerah 
sedang menunggu keputusan pemerintah. Ada rancangan wilayah Papua Barat, Papua, 
Maluku dan Maluku Utara dibangun tersendiri. Prov Papua Barat menghendaki agar 
STPDN dapat dibangun di Manokwari karena berada di tengah-tengah. ''Alasannya, 
di Manokwari ada perguruan tinggi, di Jayapura agak jauh. Kita (Pemprov Papua 
Barat,red) menawarkan diri sebagai salah satu, itu barang kali,' tukasnya.(lm

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke