http://www.suarapembaruan.com/News/2007/06/05/index.html

SUARA PEMBARUAN DAILY 

Ravi Zacharias: Pluralitas di Indonesia Merupakan Kekuatan Kehidupan Berbangsa
 

[TANGERANG] Bangsa Indonesia harus menghargai dan menghormati pluralitas. Hal 
ini penting, karena pluralitas merupakan anugerah dan menjadi modal kekuatan 
dalam kehidupan berbangsa. 

"Pluralitas adalah sebuah realitas. Indonesia harus menghormati keragaman 
etnis, pandangan, agama, dan keyakinan. Ini adalah anugerah Tuhan sekaligus 
sebagai kekuatan bangsa," kata pendeta Ravi Zacharias, saat berbincang dengan 
SP, seusai seminar "What Gives Life Meaning", di Universitas Pelita Harapan 
(UPH), Tangerang, Banten, Senin (4/6). Pendeta Ravi merupakan Presiden dari 
Ravi Zacharias International Ministries. 

Dia juga terkenal sebagai dosen terbang dan berbicara mengenai filosofi 
keagamaan di berbagai negara. Ravi menerangkan, dalam pluralitas ada kebebasan 
hakiki. 

Karena itu, sikap saling menghargai dan menghormati kebebasan antarpemeluk 
agama yang beragam merupakan suatu keharusan. "Karena pluralitas merupakan 
anugerah, kita tidak boleh memaksakan atau intervensi keyakinan kita kepada 
orang lain yang berbeda keyakinan," katanya. 

Ravi menuturkan, untuk memperkuat bangsa dalam keberagaman, maka perlu dibuka 
ruang- ruang dialog antaragama dan keyakinan. "Saya pernah berdialog dengan Gus 
Dur. Beliau adalah tokoh Islam yang sangat menghormati keberagaman. Sikap dan 
pandangan Beliau dalam menerima perbedaan tanpa menghakimi patut ditiru. Itulah 
kekuatan bangsa Indonesia," katanya. 

Dijelaskan, toleransi di Indonesia sebenarnya sudah sangat baik karena 
kesadaran bangsa ini akan pluralitas. Unity in diversity harus terus dipupuk. 
Dengan demikian, bangsa Indonesia tidak terpuruk. 

Disinggung bagaimana melakukan dialog antarpemeluk agama dan keyakinan, Ravi 
mengatakan, dalam berdialog tidak perlu memperdebatkan se- suatu yang berbeda. 

"Justru dalam dialog itu kita menggunakan komunikasi jujur. Artinya, jangan 
mempersoalkan keyakinan orang lain. Namun, justru kita harus menghormati 
keyakinan mereka. Karena, Allah adalah milik semua orang," ucapnya. 

Dikemukakan, toleransi dalam keberagaman bisa dilihat dalam cara memandang 
sesama umat manusia. Melihat persamaan kebenaran di dalam ajaran agama, karena 
memang agama memiliki banyak persamaan kebenaran. Inilah dasar utama untuk 
saling hormat-menghormati. Kemudian, melihat perbedaan sebagai suatu kekayaan 
dalam kehidupan spiritual beragama. 


Kesejahteraan 

Dia mengatakan, salah satu faktor yang harus dibenahi oleh bangsa Indonesia 
adalah kesejahteraan. "Ini penting, karena kesejahteraan terkait erat dengan 
keadilan," katanya. 

Dia menambahkan, pesatnya perkembangan informasi dan teknologi juga 
mempengaruhi perkembangan iman kaum muda. "Tidak salah memang perkembangan 
teknologi dan informasi namun ada dampak negatif bagi kaum muda. Iman mereka 
bisa meluntur," katanya. 

Ravi mencontohkan, banyaknya kasus bunuh diri atau pembunuhan yang marak di 
kalangan anak muda. Misalnya, yang baru saja terjadi di AS. "Pada akhirnya, 
mahasiswa yang melakukan pembunuhan ternyata mengalami kekosongan iman," 
katanya. 

Karena itu, lanjut Ravi, kaum muda perlu diberdayakan dalam berbagai kegiatan 
yang positif, termasuk keagamaan, agar tidak mudah gamang. "Pesatnya 
perkembangan teknologi dan informasi tanpa ada filter yang kuat mempengaruhi 
berbagai perkembangan anak-anak muda," katanya mengingatkan. [W-12] 


Last modified: 5/6/07 

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke