http://www.suarapembaruan.com/News/2007/06/19/index.html
SUARA PEMBARUAN DAILY -------------------------------------------------------------------------------- 70 Persen Siswa SMA Boven Digoel Tak Lulus UN [JAYAPURA] Pemerintah pusat diminta mengembalikan penanganan ujian nasional (UN) ke daerah. Dengan demikian penentuan kelulusan dilakukan oleh daerah sesuai dengan amanat Undang-undang (UU) Otonomi Daerah. Sebab kenyataan menunjukkan tingkat kelulusan peserta UN di daerah-daerah terpencil sangat rendah, seperti yang terjadi di Boven Digoel yang ketidaklulusannya mencapai 70 persen. "Ini akan menjadi bom waktu bagi integrasi nasional, karena para siswa di daerah-daerah dari Sabang sampai Merauke, khususnya kawasan pedalaman, kepulauan terpencil, tidak mencapai tingkat keberhasilan dalam ujian tersebut," kata Bupati Boven Digoel, Yusac Yaluwo dalam percakapan melalui telepon seluler kepada SP, di Jayapura, Selasa (19/6). Yaluwo menyatakan, di Kabupaten Boven Digoel kelulusan siswa SMA sangat rendah. Sebanyak 70 persen siswa tidak lulus. Dari 102 siswa SMA Negeri Boven Digoel, hanya 15 orang, sementara selebihnya yang rata-rata anak-anak asli Papua, gagal. Bahayakan Integrasi Kondisi ini menurut Yaluwo, sangat membahayakan integrasi nasional, karena masyarakat pada umumnya merasa resah. Sebanyak 85 siswa telah mendatangi kediamannya pada Senin malam dan meminta dia agar menyampaikan kepada pemerintah pusat supaya sistem ujian dilakukan per daerah atau rayonisasi. Dia berjanji akan meneruskan itu kepada pemerintah provinsi dan pemerintah pusat. "Saya berharap pemerintah pusat mengambil keputusan penyelenggaraan UN sesuai amanat UU Otonomi Khusus. Kondisi Papua tidak bisa disamakan dengan kondisi Jawa yang semua informasi serba lengkap,'' ujarnya. Karena itu kata dia, harus ada politik keberpihakan kepada daerah-daerah di luar Pulau Jawa, terutama Papua dan daerah-daerah terpencil lainnya di Indonesia. Dia berharap pemerintah pusat bijak dan mengambil langkah yang menguntungkan semua warga negara di seluruh Tanah Air. Yaluwo juga meminta agar dilakukan UN susulan bagi murid-murid yang tidak lulus dalam waktu 3 bulan ke depan. [GAB/W-8] -------------------------------------------------------------------------------- Last modified: 18/6/07 [Non-text portions of this message have been removed]