http://www.balipost.com/balipostcetak/2007/6/20/n3.htm


Rekening Liar makin ''Liar''
Polri Terbanyak ----

Jakarta (Bali Post) -
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menilai upaya perbaikan yang dilakukan 
pemerintah selama tiga tahun terakhir belum memadai. Hal itu dapat dilihat dari 
temuan permasalahan yang terus berulang dan terjadi setiap tahun. Demikian pula 
rekening bermasalah setiap tahun mengalami peningkatan. 

Penegasan tersebut dikemukakan Ketua BPK Anwar Nasution saat menyampaikan hasil 
pemeriksaan BPK atas LKPP tahun 2006 dalam rapat paripurna DPR, di Jakarta, 
Selasa (19/6) kemarin. Ada sembilan kelemahan pokok dalam pengelolaan dan 
pertanggungjawaban APBN. Salah satu butir kelemahan mencolok adalah pemerintah 
belum menerapkan sistem perbendaharaan tunggal (treasury single account) yang 
diatur dalam UU Perbendaharaan Negara tahun 2004. Akibatnya, rekening 
pemerintah tidak dapat dikendalikan karena tersendat pada berbagai bank dan 
dimiliki atas nama lebih dari seribu orang individu pejabat negara. 

Anggota BPK I Gusti Agung Rai meyakini pengelolaan atas rekening-rekening 
pemerintah akan lebih tertib di masa mendatang. ''Saya memiliki keyakinan,'' 
katanya. 

Diakuinya, tidak mungkin pihaknya memeriksa dan mengaudit satu per satu sekitar 
lima ribu rekening milik pemerintah yang dimiliki atas nama pejabat negara. 
Karena itu, pihaknya hanya akan memeriksa dan melakukan audit investigasi 
terhadap rekening yang memiliki kecurigaan terjadinya kerugian negara cukup 
tinggi.

Dalam hal ini, ia memberi perhatian terhadap upaya Departemen Keuangan dalam 
menertibkan rekening liar tersebut. Depkeu terus berupaya melakukan audit dan 
koreksi terhadap rekening-rekening yang bermasalah. ''Itu bisa dilihat dari 
bertambahnya hasil temuan rekening yang bermasalah,'' ujarnya. 

Penertiban yang dilakukan Depkeu ini tidak lepas dari sistem kerja pengelolaan 
keuangan negara yang lebih baik. Misalnya, jika dahulu Depkeu tidak tahu pola 
penyelesaiannya seperti apa, tetapi sekarang sudah mulai lebih baik. ''Kita 
akan coba menunggu rekening-rekening mana yang akan diinvestigasi,'' janjinya. 

Diakuinya, temuan atas hasil rekening liar milik pemerintah dari tahun ke tahun 
meningkat. Tahun 2006 saja BPK menemukan ada sekitar 2.473 rekening bermasalah. 



Rekening Polri 



Kapolri Jenderal Sutanto mengaku belum tahu jika Polri merupakan salah satu 
lembaga/departemen yang memiliki rekening liar terbanyak dibandingkan 
lembaga/departemen lainnya, sesuai hasil pemeriksaan BPK. Nilai rekening liar 
yang belum dilaporkan kepada Departemen Keuangan mencapai Rp 289 milyar. 
''Terus terang, saya tidak tahu soal itu karena hingga kini belum menerima 
laporan dan data tentang adanya rekening liar di lembaga Polri. Kalau ada yang 
seperti itu tentu akan ditertibkan,'' ucap Kapolri sebelum mengikuti rapat 
kabinet terbatas yang membahas penertiban aset-aset negara yang Kantor 
Kepresidenan, kemarin.

Kapolri berjanji akan segera melakukan penyelidikan terhadap temuan BPK 
tersebut dan jika memang ditemukan, akan segera ditertibkan. (kmb4/034)




[Non-text portions of this message have been removed]

Reply via email to