Al-Taqiya Persyaratan Berbohong Untuk Mencegah Dirugikan Kafir

Taqya dalam kosakata bahasa Arab artinya "to prevent", yaitu
"mencegah" dalam bahasa Indonesianya.

Tetapi, Al-Taqya dalam AlQuran merupakan prinsip atau method dimana
setiap mukmin diperkenankan berbohong, mengecoh, memfithan atau menipu
sebagai antisipasi untuk tujuan2 melindungi atau menutupi keburukan2
yang dilakukan para mukmin terhadap orang2 kafir sebelum mereka
merugikan para mukmin

http://www.mfbb.net/warof2worlds/warof2worlds-about98.html

> bening hati <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Ada itu Taqiya dan berkelit.

Memahami AlQuran tidak boleh hanya menterjemahkannya cuma kata saja
karena apabila kata2 yang dirangkai dalam AlQuran dan ayat2 yang
saling berkaitan anda pahami, maka pemahamannya jadi berbeda.

Arti satu kata Arab, "Taqya = mencegah" (bukan berkelit) yang dalam
bahasa Inggrisnya disebut "to prevent".

Tapi dalam AlQuran "Al-Taqya" merupakan ideology, merupakan prinsip,
yaitu prinsip dalam menipu, yang dalam bahasa Inggrisnya disebut
sebagai "Deception".  Arti "menipu", "mengecoh", atau "berbohong"
dalam AlTaqya diperjelas prakteknya dalam ayat2 AlQuran, Surah 3:28.

Surah 3:28:
"Janganlah sekali2 para mukmin berteman atau atau menjadi penolong2
orang2 kafir, karena apabila ada mukmin yang melakukannya, maka Allah
tak akan menolongnya, kecuali dengan maksud ber-pura2 berteman atau
ber-pura2 menolong untuk mencegah agar mereka jangan merugikan para
mukmin"

Hal ini bisa anda saksikan praktek2 Al-Takya di Indonesia dimana para
mukmin yang melakukan pemerkosaan massal terhadap amoy yang kafir,
maka MUI ber-pura2 menjadi saksi yang menyidik dengan hasil bahwa para
pemerkosa itu bukanlah beragama Islam melainkan umat Kristen yang
menyamar sebagai mukmin yang bermodal "allahuakbar" melakukan
pemerkosaan untuk menodai agama Islam dan para muslimin.

Juga tindakan Al-Takya dilakukan para mukmin di Amerika yang ber-pura2
mengutuk teror 911 dan menuduh para pelakunya adalah orang2 Yahudi.

Juga dalam pemboman Bali, MUI ber-pura2 mengutuk teror Bali dengan
menyatakan bahwa pelakunya bukanlah para mukmin melainkan CIA dan
Mossad yang dibiayai oleh orang2 Yahudi.

Setiap mukmin "dilarang berbohong, memfitnah, dan menipu" karena
perbuatan ini merupakan "dosa", tapi ada kekecualian dimana para
mukmin dibolehkan dalam "berbohong, memfitnah, dan menipu" untuk
mencelakakan orang2 kafir yang dalam hal ini justru mendapatkan pahala.

Sebagai tambahan mengenai praktek2 Al-Taqya yang dizaman sekarang
dianggap tidak beradab ini bisa anda membacanya sendiri dalam berbagai
website dibawah ini:

http://alt.mailarchive.ca/religion.islam/2005-11/7158.html
The principle of Al-Takeyya
"The Arabic word, "Takeyya", means "to prevent," or guard against. The
principle of Al Takeyya conveys the understanding that Muslims are
permitted to lie as a preventive measure against anticipated harm to
one's self or fellow Muslims.
This principle gives Muslims the liberty to lie under circumstances
that they perceive as life threatening.
They can even deny the faith, if they do not mean it in their
hearts."...... 


http://www.hannity.com/forum/showthread.php?t=53471
Al-Taqya - Deception
The principle of Al-Takeyya
The Arabic word, "Takeyya", means "to prevent," or guard against. The
principle of Al Takeyya conveys the understanding that Muslims are
permitted to lie as a preventive measure against anticipated harm to
one's self or fellow Muslims.
This principle gives Muslims the liberty to lie under circumstances
that they perceive as life threatening.
They can even deny the faith, if they do not mean it in their hearts.

Al-Takeyya is based on the following Quranic verse: "Let not the
believers Take for friends or helpers Unbelievers rather than
believers: if any do that, in nothing will there be help from Allah:
except by way of precaution (prevention), that ye may Guard yourselves
from them (prevent them from harming you.) But Allah cautions you (To
remember) Himself; for the final goal is to Allah." Surah 3: 28

According to this verse a Muslim can pretend to befriend infidels (in
violation of the teachings of Islam) and display adherence with their
unbelief to prevent them from harming him.

Under the concept of Takeyya and short of killing another human being,
if under the threat of force, it is legitimate for Muslims to act
contrary to their faith.
The following actions are acceptable: • Drink wine, abandon prayers,
and skip fasting during Ramadan. • Renounce belief in Allah. • Kneel
in homage to a deity other than Allah. Utter insincere oaths. 

Ny. Muslim binti Muskitawati.






Reply via email to