=================================
  Seri : "Membangun Keluarga Indonesia"  
  =================================
  [EQ]
   
   
   
  CHRISYE : SEBUAH MEMOAR MUSIKAL
  [Naga Legendaris INDONESIA]
  Oleh : Alberthiene Endah
   
   
  Bermimpilah,
  sebab harapan akan memberi hidup
   
  Berkaryalah,
  sebab seni akan memberi makna
   
  [Naga belajar . . . sampai menutup mata]
   
   
  28. Soundtrack “Badai Pasti Berlalu”
   
  Saya tertarik. Yockie Suryoprayogo diikutsertakan dalam proyek ini. Sebuah 
tim yang sangat kuat! Saya amat yakin berada di tengah Eros dan Yockie.
   
  Sebuah proses deal kerja sama yang begitu cepat.
  Kami mulai jalan.
   
  Bertiga, kami jadi trio sahabat yang begitu lekat. Hampir tiap hari kami 
bertemu. Boleh dibilang, ini proyek ngebut. Kami bekerja cepat menyusul 
pengerjaan film ini. Eros menjadi jantung dan motor proyek ini. Ia menciptakan 
hampir semua lagunya. Saya membantu pembuatan lirik beberapa lagu, menyanyi, 
dan main bas. Yockie berkonsentrasi mengurus aransemen. Debby dan Keenan 
Nasution juga banyak membantu musiknya.
   
  Kami bertemu di mana saja. Di rumah, di studio, di kedai-kedai di Taman 
Ismail Marzuki.
  Sejumlah penyanyi kami ajak bergabung. Di antaranya Broery Marantika dan 
penyanyi wanita bersuara tinggi, Berlian Hutauruk. Keenan juga ikut ambil 
bagian menyanyi. Karena mood dan feel-nya sudah nyangkut dengan lekat di kepala 
masing-masing, proyek ini berlangsung cukup cepat. Kurang dari tiga bulan 
selesai. Barangkali ini juga dipicu lantaran semua dari kami mendadak seperti 
kerasukan spirit yang sama besar.
   
  Film itu sukses besar! Pada Festival Film Indonesia 1978 yang digelar di 
Ujung Pandang, film Badai Pasti Berlalu menyabet sejumlah piala Citra, termasuk 
di antaranya untuk... musik terbaik!
   
  Wah, jangan ditanya bagaimana girangnya kami bertiga. Makin sadarlah saya, 
betapa musik itu powerful. Tentu saja, popularitas film berikut penghargaan 
Citra berbuntut... ilustrasi musiknya pun membubung dan memancing buah bibir. 
Saat itu saya dan Eros belum menyadari bahwa ini adalah cikal bakal sebuah 
sukses besar. Kami, dengan keluguan niat saat itu, cukup berbahagia film itu 
sukses dengan musik yang nggak malu-maluin!
   
  “Lagu kita diputar di mana-mana!” cetus Eros riang.
  Soundtrack Badai Pasti Berlalu tanpa kami sadari, ternyata dicari-cari 
khalayak! Sementara, seperti halnya Eros dan Yockie, saat itu saya sudah 
menutup proyek dan siap mencari lagi proyek baru.
   
  Namun seorang produser dan perusahaan rekaman PT Irama Mas mendatangi kami 
dengan satu tawaran. “Kami ingin membeli secara flat, album Badai Pasti 
Berlalu. . .”
  Saya terkesima. Apa istimewanya soundtrack sebuah film yang masa pemutarannya 
sudah lewat direkam dan dikemas dalam satu album?
   
  Eros waktu itu berpikir, tak ada salahnya lagu-lagu yang sudah kami garap 
dijabadikan dalam satu album. Hitung-hitung kenang-kenangan bahwa kami sudah 
pernah kerja bareng.
  “Kamu saja yang nyanyi, Chris... sama Berlian katanya. Saya setuju. Kami, 
lalu berkumpul lagi untuk mengemas ulang musiknya agar lebih rapi. Fariz RM 
bergabung dan memegang drum. Rekaman dilakukan di sebuah studio di kawasan 
Pluit. Sama sekali tak terlintas bayangan apa-apa selama pengerjaan proyek 
rekaman. Tidak juga uang! Yah, dalam kepala saya saat itu hanya terlintas 
pemikiran, mana ada sih orang menguber album berisi lagu-lagu dalam film, 
kecuali yang sangat fanatik dengan filmnya.
   
  Jumlah lagu yang direkam ada sebelas lagu, Cintaku, Semusim, Merepih Alam, 
Merpati Putih, Khayalku, Baju Pengantin, Serasa, Angin Malam, Pelangi, Matahari 
dan lagu andalan, Badai Pasti Berlalu.
  Di album inilah, pertama kali saya mencipta lagu.
   
  Merepih Alam. Sebuah proses penciptaan yang cukup cepat. Saya hanya melamun 
di teras dan seperti mendapat “wangsit” melodi.  
   
  Lirik saya kerjakan mengikuti mood yang meletup-letup.
  Album Badai  Pasti Berlalu selesai tahun itu juga dan dilempar ke pasaran.    
        
  Saya, Eros, Yockie, dan pendukung lainnya sudah puas dengan uang pembagian 
basil penjualan flat, yang artinya sudah tak ada hubungan lagi antara kami 
dengan si album. Seutuhnya album Badai Pasti Berlalu sudah milik PT. IramaMas.  
        
   
  Apa yang terjadi?
  Hanya selang satu minggu setelah album itu dipasarkan, Badai Pasti Berlalu 
meledak di pasaran!
  Sejumlah lagu dan album itu mendadak diputar terus menerus di radio. Lagu 
Merpati Putih dan Merepih Alam banyak diminati.
   
  Media massa mengabarkan tingkat kelarisan album yang cukup sensasional. Bukan 
itu saja, kritikus musik menyebutkan album itu sebagai dobrakan besar di kancah 
musik Indonesia. Sebuah terobosan yang mengisyaratkan pembaruan dalam warna 
musik pop. Bahkan ada yang menyebut album ini sebagai karya monumental yang 
sangat penting dalam industri musik Indonesia. Karena dan album inilah titik 
perubahan genre pop Indonesia dimulai. Dan gelombang Pop melankolis menjadi pop 
kreatif. Ada sebuah suratkabar saat itu yang mendengungkan era ini sebagai 
loncatan besar di kancah musik pop.
   
  Kaget! Tentu saja saya kaget! Begitu juga Eros dan Yockie. Kami sama sekali 
tak menyangka sukses album ini sampai sebegitu besar! Melihat ramainya 
pemberitaan tentang album Badai Pasti Berlalu plus gunjingan di kalangan musi 
seputar cetak ulang album yang terus-menerus, saya hanya bisa menelan ludah 
sambil nyengir, kenapa juga kami menjual dengan cara flat! Kami hanya jadi 
saksi mata bagaimana dahsyatnya album itu menjual diri.
   
  Namun, yah, bagaimana pun kami bisa kecipratan hoki juga. Pasalnya, sukses 
album itu mendatangkan banyak order show. Sys NS yang makin akrab dengan saya, 
memiliki ide membentuk Badai Band. Dengan formasi Yockie dan Ronny Harahap pada 
keyboard, Odink Nasution pada gitar, saya pada bas, dan Fariz pada drum. Eros 
sudah bersiap ke Jerman untuk suatu urusan. 
   
  Badai Band cukup sering tampil di berbagai acara hiburan.
  Sukses album Badai Pasti Berlalu membuat saya makin percaya diri. Satu step 
lagi saya melangkah naik. Dan pemain band cafe to cafe, rekaman bersama Guruh, 
bikin soundtrack film, melepas album solo, lalu melepas album soundtrack, 
kemudian saya meyakini sesuatu yang penting. Sekarang, saya adalah Chrisye yang 
memiliki nilai jual karena saya punya kemampuan.
   
  Saya yakin itu. Pasti.
   
   
  [bersambung ]


    
  SONETA INDONESIA <www.soneta.org>

  Retno Kintoko Hp. 0818-942644
  Aminta Plaza Lt. 10
  Jl. TB. Simatupang Kav. 10, Jakarta Selatan
  Ph. 62 21-7511402-3 
   


 
---------------------------------
 Get your own web address.
 Have a HUGE year through Yahoo! Small Business.

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke