> "godamlima" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Cuman di jaman si diktaktor Saddam,
> dengen tangan mautnyah..MANGKA IRAQ YANG LIAR
> ITUH BISAK DIJINAKKEN..
> 



Betul, tapi kita juga harus ingat, bahwa keseimbangan kekuatan Islam
jadi berubah apabila Sadam Hussein dibiarkan memusnahkan mayoritas
Shia di Irak.  Kalo kita meninjau mayoritas Islam dunia didominasi
oleh Islam Sunni, maka usaha Sadam untuk memusnahkan Shia dan
menjadikan Sunni mendominasi Irak adalah sangat berbahaya, karena
dalam waktu singkat Iran bisa dipaksa juga menjadi Sunni yang tentunya
hal ini merugikan kepentingan Amerika yang menganut "Power Balance"
disemua sudut dunia ini.  Tidak boleh ada kekuatan yang mendominasi.

Dengan munculnya kekuatan Shiah di Iran, Libanon, maka kekerasan2 yang
dilakukan pihak Sunni paling tidak bisa diredam.

Itulah sebabnya, kalo dari sudut kepentingan Amerika sendiri
seharusnya lebih menguntungkan kalo Irak jatuh dibawah pengaruh Shiah
sehingga dijazirah Timur Tengah umat Sunni akan secara otomatis bisa
dimusnahkan.  Kemudian kompetisi Islam Shia dari Timur Tengah bisa
dihadapkan atau bise menetralisir Islam Sunni didunia yang dipimpin
oleh Arab Saudia atau negara2 Arab.

Usaha Presiden Bush yang ingin tetap mempertahankan Irak sebagai
negara sekuler seperti yang dilakukan oleh Sadam Hussein terlalu mahal
biayanya dan yang beruntung dengan keadaan tsb hanyalah Arab Saudia
dan Islam Sunni.  Islam Sunni diseluruh Timur Tengah hanyalah
minoritas tidaklah seharusnya dilindungi, apalagi dibantu untuk
berkuasa disana.  Kepentingan Arab Saudia janganlah biayanya
dibebankan kepada Amerika atau rakyat Amerika, cukup sudah target yang
telah dicapai di iraq karena semuanya sudah diselesaikan sesuai dengan
rencana semula.

Ny. Muslim binti Muskitawati.













> gud tanteh!!!
> 
> --- In CIKEAS@yahoogroups.com, "Hafsah Salim" <muskitawati@> 
> wrote:
> >
> > Tentara Amerika Di Irak Untuk Kepentingan Arab Sunni ???
> > 
> > Bersamaan dengan penilaian Kongres mengenai kegagalan pemerintah 
> Irak
> > untuk menegakkan negara Demokrasi yang melindungi HAM, wajar bahwa
> > tentara Amerika seharusnya ditarik pulang, karena tugasnya sudah 
> selesai.
> > 
> > Target utama penyerangan ke Irak adalah menjatuhkan rezim Sadam
> > Hussein yang telah secara systematik melakukan genocide terhadap 
> umat
> > Shia yang mayoritas maupun umat Islam Kurdi yang beraliran Sunni.
> > 
> > Target kedua penyerangan ke Irak adalah untuk memusnahkan senjata2
> > pemusnah massal yang dimiliki Sadam Hussein, namun target ini gagal
> > dicapai, karena hanya sebagian kecil saja senjata2 tsb ditemukan 
> yang
> > tidak merupakan target yang diharapkan sehingga target kedua ini 
> juga
> > dinyatakan sebagai gagal.
> > 
> > Meskipun Rezim Sadam Hussein menyatakan pemerintahannya sebagai
> > sekuler yang tidak berpihak kepada agama manapun juga, namun pada
> > kenyataannya sama seperti Indonesia yang secara diam2 menegakkan
> > Syariah Islam dari aliran Islam yang berkuasa.  Kalo di Indonesia
> > aliran Islam yang berkuasa itu adalah mayoritas, berbeda dengan di
> > Irak, aliran Islam Sadam Hussein yang berkuasa adalah ISLAM BAATH 
> yang
> > juga berasal dari aliran Sunni yang secara systematik melakukan
> > pemusnahan terhadap Kurdi dan Shia.  Dilain pihak Islam Baath juga
> > memusuhi Islam Wahabi dari Arab Saudia.
> > 
> > Setelah kedua target utama selesai dilaksanakan seharusnya tentara
> > Amerika ditarik mundur.  Namun Bush merasa tanggung jawab moral
> > terhadap rakyat Irak menganggap pentingnya mendirikan negara yang
> > benar2 Demokratis yang melindungi HAM setiap rakyatnya. 
> > Pemerintahannya sudah berdiri, dan semua aliran yang saling
> > bertentangan bisa dipaksa duduk bersama dengan kekuatan militer, 
> namun
> > kita sama2 tahu, BAHWA AJARAN ISLAM HANYA MENGAKUI SATU ISLAM TIDAK
> > ADA ISLAM LAINNYA YANG BISA DIAKUI DIBAWAH SATU ATAP KEKUASAAN. 
> > Demikianlah, diluar kelihatannya semua bisa duduk dalam satu 
> kabinet,
> > namun kenyataannya mereka saling sikut, terutama umat Shia yang 
> merasa
> > harus atau wajib membalas dendam yang secara diam2 melakukan 
> serangan
> > massal menjagal ribuan orang2 Sunni yang kemudian dibalas oleh 
> orang2
> > Sunni sehingga akhirnya pecah perang terbuka dan wakil Sunni di 
> senat
> > dan kabinet Irak menarik diri dan menyatakan perang jihad.
> > 
> > Kegagalan pemerintah Irak untuk menegakkan Demokrasi dan melindungi
> > HAM di Irak bukanlah tanggung jawab tentara Amerika, dan tidak 
> perlu
> > dicegah apabila kaum Shia ingin membalas dendam karena apa yang
> > dilakukan Sadam Hussein kepada umat Shia sudah sepantasnya dibayar
> > lunas sekarang oleh bekas korban2nya dulu.  Dan hal inilah 
> merupakan
> > hukum Islam yang meskipun biadab dalam pandangan peradaban kita
> > sekarang ini tapi hal yang begitulah yang merupakan pilihan umat 
> yang
> > beriman karena mereka merasa akan masuk kesorga dengan penyuh 
> pahala
> > dalam mengemban tugasnya dalam membunuh dan dibunuh.
> > 
> > Kongres Amerika baru beberapa jam yang lalu melalui CNN sangat 
> berang
> > kepada Presiden Bush sewaktu laporan CIA masuk ke kongres yang
> > menyatakan bahwa kepolisian dan militer pemerintah Irak sudah 
> disusupi
> > oleh komando jihad dari Iran.  Laporan yang terperinci melaporkan
> > bahwa pemerintah Iran sudah siap masuk ke Irak untuk mengambil alih
> > kekuasaan di Irak keseluruhannya, semua institusi2 di Irak sudah 
> lebih
> > dari 80% katanya sudah disusupi oleh Iran.  Bahkan baru2 ini ada 
> bomb
> > bunuh diri yang telah mengambil beberapa korban tentara Amerika,
> > ternyata pelaku pembomban bunuh diri ini berasal dari markas 
> kepolisian.
> > 
> > Hubungan pribadi antara Bush dan keluarga Raja Arab Saudia begitu
> > rapatnya yang dalam hal ini bisa meracuni kebijaksanaan Amerika 
> dalam
> > melindungi kepentingan Sunni untuk bertahan dan tetap eksist di 
> Irak.
> > 
> > Pertanyaan muncul dalam masyarakat Amerika, apakah tentara Amerika
> > dipertahankan di Irak se-mata2 untuk melindungi minoritas Syiah 
> atas
> > pesanan Raja Arab Saudia ????  Kongres Amerika sendiri sudah
> > menyatakan bahwa kepentingan Amerika di Irak sudah selesai,
> > andaikatapun Iran nantinya mengambil alih Irak tentunya tugas
> > pemerintah Irak sekarang ini yang harus menanganinya, dan andaikata
> > pemerintah Irak yang keseluruhannya juga berasal dari Islam Shia
> > bersedia untuk bergabung dengan Iran, maka hal itu cukup kita amati
> > agar peralihan itu tidak terlalu memakan banyak korban, apalagi 
> umat
> > Sunni hanyalah minoritas sehingga mereka hanya cukup diberi pilihan
> > untuk pindah menjadi penganut Shia atau memilih dijagal sebagai 
> umat
> > Sunni, karena Islam tidak bisa mengenal dua aliran Islam.
> > 
> > Apapun yang terjadi di Irak nantinya pasti juga berpengaruh ke
> > Indonesia, revolusi kaum Syiah sudah siap untuk memulainya di
> > Indonesia. Hanya Arab Saudia saja yang menyaksikannya dengan penuh
> > kekuatiran, namun apalah urusannya dengan kita????
> > 
> > Sekali Irak jatuh ketangan Iran, maka bisa dipastikan Islam syiah 
> akan
> > menjadi Islam mayoritas yang menggantikan posisi Islam Sunni
> > dipermukaan bumi ini.  Dunia yang bukan Islam tak perlu
> > menguatirkannya karena semua terorist Jihad Islam yang merajalela
> > dimuka bumi ini 100% berasal dari aliran Sunni.  Dengan berjayanya
> > aliran Syiah, maka biaya penumpasan terorist jihad Islam akan 
> menjadi
> > lebih ringan, lebih murah, dan lebih effisien.
> > 
> > Seperti juga dengan apa yang dinyatakan Qardhawi, bahwa Islam Syiah
> > sudah berhasil menancapkan pengaruhnya di Mesir.  Sejumlah besar
> > ulama2 Mesir rame2 ber-bondong2 beralih menjadi penganut Shiah
> > termasuk sahabat2 terdekat Qardhawi sendiri.
> > 
> > Dari sudut pandang kepentingan Amerika, maka kejayaan Syiah 
> sangatlah
> > menguntungkan sehingga tak perlu dicegah ataupun ditahan perubahan
> > yang sedang berlangsung.  Lalu untuk apa Bush tetap memaksakan 
> negara
> > Demokrasi yang melindungi HAM di Irak sementara mayoritas rakyatnya
> > memilih Syariah Shia sebagai UU negaranya ??????  Kepentingan Arab
> > Saudia janganlah dibela atas biaya Amerika, biarlah mereka
> > membiayainya sendiri kepentingannya.
> > 
> > Ny. Muslim binti Muskitawati.
> >
>


Kirim email ke