RIAU POS

      Embriologi dalam Ayat-ayat Alquran        


      13 Juli 2007 Pukul 09:32  
      Alquran bukanlah buku sains atau ilmu pengetahuan tetapi merupakan wahyu 
Ilahi yang diturunkan kepada Muhammad SAW sekitar 14 abad yang lalu. Walaupun 
demikian di dalamnya terdapat fakta-fakta sains dan ilmu pengetahuan  modern, 
yang mengusik keingintahuan kita untuk mengkaji lebih dalam Alquran. Salah satu 
bidang ilmu yang dibahas oleh Alquran adalah tentang kedokteran dan salah satu 
aspek kajiannya adalah tentang Embriologi. 

      Embriologi merupakan ilmu yang membahas tentang perkembangan suatu 
indibvidu dari telur yang dibuahi melalui tahapan-tahapan tertentu sehingga 
mendekati morfologi individu dewasa.

      Terdapat beberapa ayat-ayat Alquran  yang berkaitan dengan ilmu 
embriologi modern, antara lain : Tahapan-tahapan  pertumbuhan dan perkembangan 
janin

      "Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari sari pati (berasal) 
tanah. Kemudian Kami jadikan sari pati itu air mani (yang disimpan) dalam 
tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, 
lalu segumpal darah itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu 
Kami bungkus dengan daging, kemudian Kami jadikan Ia makhluk yang (berbentuk) 
lain. Maka Maha Suci Allah, Pencipta Yang Paling Baik" (QS Al-Mu'minun: 12-14)

      Ayat ini menjelaskan tentang fase atau tahapan-tahapan pertumbuhan dan 
perkembangan janin yaitu mulai dari fase nutfah (sperma), fase alaqah (gumpalan 
darah), fase mudhgah (kumpulan daging), fase idham (tulang), pase pembalutan 
tulang dengan daging, dan fase pembentukan di mana janin mulai bergerak-gerak 
setelah minggu ke-12 dari usianya.

      Ayat ini merupakan ayat medis yang jelas dalam spesialisasi ilmu 
embriologi, yang sudah terbukti kebenaran dan kecocokannya dengan sains modern

      Lapisan Pelindung Janin
      "..Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam 
tiga lapisan kegelapan. (QS.Az-Zumar :6)

      Tiga lapisan kegelapan ini dalam ilmu medis dapat diartikan sebagai 
pertama dinding perut anterior, kedua lapisan uterus dan ketiga membran 
amniochorionic. Walaupun ada interpretasi lain mengenai tiga lapisan ini yaitu 
diartikan sebagai tiga lapisan uterus, endometrium, miometrium, dan 
perimetrium. 

      Teratologi
      "...(ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, 
kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari 
segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami 
jelaskan kepadamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai 
yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, 
"..(QS.Al-Hajj :5)

      Pada ayat lain Allah mengetahui apa yang dikandung oleh setiap 
perempuan,dan kandungan rahim yang kurang sempurna dan yang bertambah. Dan 
segala sesuatu pada sisi-Nya ada ukurannya. (QS Ar-Rad: 8)
      Ayat-ayat ini berkaitan dengan Teratologi yaitu sub divisi embriologi 
yang membahas tentang perkembangan abnormal yang menyebabkan anomali dan 
malformasi. Di mana bahwa akibat penyebab tertentu (faktor internal maupun 
eksternal) dapat terjadi pertumbuhan dan perkembangan janin yang tidak sempurna 
atau abnormal.

      Sperma Penentu Jenis Kelamin
      "Dan bahwasanya Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan laki-laki dan 
perempuan. Dari air mani apabila dipancarkan. (QS.Al-Qamar:45-46)

      Kemudian di dalam ayat yang lain :" Maka hendaklah manusia memperhatikan 
dari apakah dia diciptakan. Dia diciptakan dari air yang terpancar." (QS 
At-Tariq: 5-6)

      Kedua ayat ini menjelaskan tentang indikasi medis bahwa sperma membawa 
sifat kelaki-lakian dan kewanitaan. Dari spermalah Allah menjadikan sepasang 
laki-laki dan perempuan dan Dialah yang menentukan janin laki-laki atau 
perempuan dari sperma tersebut.

      Dalam ilmu Embriologi dan Genetika sendiri diketahui bahwa sel telur 
perempuan (ovum) akan selalu memuat kromosom (X) secara murni. Sedangkan sperma 
laki-laki setengah darinya memuat kromosom (Y) / kromosom sex laki-laki dan 
setengahnya lagi memuat kromosom X / kromosom sex perempuan. 

      Sehingga bisa dikatakan ada sperma jantan dan ada sperma betina. Ketika 
terjadi pembuahan, apabila sperma yang membuahi ovum adalah sperma yang memuat 
kromosom (Y) maka janin tersebut adalah laki-laki (XY). Tetapi bila sperma yang 
membuahi mengandung kromosom (X) maka janin tersebut menjadi perempuan (XX)

      Selain ayat-ayat di atas juga masih terdapat ayat Alquran lainnya yang 
berkaitan dengan bidang ilmu Embriologi misalnya surat Ali Imran: 6, Az-Zumar: 
49, An-Najm: 45-46, Al-Insan: 2 dan lain sebagainya. 

      Keith L Moore Phd, FIAC, Profesor Anatomy dari Fakultas Kedokteran 
Universitas Toronto, Kanada dalam The Journal of the Islamic Medical 
association Vol 18 mengemukakan bahwa fakta-fakta ilmiah ilmu kedokteran dan 
embriologi modern yang terdapat di dalam Alquran adalah bukti yang nyata bahwa 
Alquran adalah wahyu Allah SWT dan bukan buatan tangan manusia karena sangat 
tidak mungkin manusia pada abad ke-7 masehi dengan ilmu pengetahuan dan 
teknologi yang sangat terbatas menulis ayat-ayat tersebut yang baru diketahui 
kebenarannya saat ini dengan sains modern.

      Sehingga benarlah apa yang Allah SWT katakan dalam Alquran Surat Ha Mim 
As-Sajadah :53 "Akan Kami perlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) 
Kami disegenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka 
bahwa Alquran itu adalah benar." 

      Fakta-fakta ini menunjukkan bahwa sebenarnya tidak ada pertentangan 
antara agama dan sains. Barangkali keilmuan kita sajalah yang masih terbatas. 
Sains dan teknologi  semestinya harus bisa lebih mendekatkan seseorang kepada 
Tuhannya bukan justru menjauhi-Nya. Wallahu a'lam.***


      dr Dimas P Nugraha, dosen Universitas Abdurrab dan Wakil Ketua Bulan 
Sabit Merah Indonesia Pekanbaru.
     


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke