http://www.suarapembaruan.com/News/2007/09/06/Nusantar/nus01.htm

SUARA PEMBARUAN DAILY 
Guru di Nabire Protes, Ribuan Murid Tidak Sekolah
[JAYAPURA] Selama 11 hari seluruh anak-anak sekolah dari 30 SD di seluruh 
Kabupaten Nabire tidak sekolah. Mereka libur karena guru-gurunya tidak mau 
mengajar sebagai tanda protes mereka terhadap sikap Dinas Pendidikan dan 
Pengajaran Kabupaten Nabire yang tidak pernah membayarkan dana alokasi khusus 
(DAK) pendidikan yang harus dikelola pihak sekolah sejak 2003. 

Akibat mogok tersebut, sedikitnya 13.000 siswa SD di Kabupaten Nabire sampai 
berita ini diturunkan, Kamis, (6/9) masih diliburkan. Aksi mogok ini tampaknya 
juga membuat geram sang Bupati Nabire, Anselmus Petrus Youw. AP Youw justru 
mengancam akan menonaktifkan para kepala sekolah yang terlibat dalam aksi mogok 
mengajar masal di Kabupaten Nabire. 

Meskipun telah mendapat ancaman akan dinonaktifkan oleh Bupati tak membuat para 
kepala sekolah dan guru-guru yang tergabung dalam Forum Solidaritas Guru-guru 
Tingkat Dasar se-Kabupaten Nabire bergeming sedikit pun. Mereka malah pada 
Selasa, (4/9) menggelar rapat koordinasi di Nabire dan memutuskan untuk tetap 
menutup sekolah sampai dana-dana yang diselewengkan sejak 2003, khusus DAK 
dibayarkan . 

Rapat itu menjadi justifikasi bagi para guru untuk tetap melakukan aksi 
mogoknya. Selain mogok mengajar para guru dan kepala sekolah juga mengumpulkan 
kunci-kunci sekolah dan menyerahkannya ke pemerintah daerah melalui penyerahan 
secara simbolis yang ditanam di depan halaman kantor Bupati Nabire. 

Koordinator Forum Solidaritas Guru Tingkat Dasar se-Kabupaten Nabire, Primus 
Buttu kepada SP di Jayapura, Kamis (6/9) pagi mengatakan, sampai saat ini 
pihaknya masih tetap tidak mengajar dan semua SD dan Taman Kanak-kanak di 
Kabupaten Nabire belum bersekolah karena pintu-pintu sekolah masih dikunci dan 
kuncinya telah di serahkan ke Pemerintah Kabupaten Nabire. 

Konflik ini berawal dari diketahuinya ada dana operasional sekolah yang 
bersumber dari DAK yang telah diluncurkan sejak 2003 dengan total nilai Rp 36 
miliar dengan besaran anggaran Rp 250 juta untuk setiap sekolah. Sayangnya, 
jumlah itu tidak pernah diterima alias dibayarkan kepada pihak sekolah. Padahal 
sesuai petunjuk teknisnya dana itu diberikan dari pusat dan dikelola secara 
mandiri oleh masing-masing sekolah. 

Para kepala sekolah baru mengetahui kalau ada dana tersebut melalui adanya buku 
petunjuk teknis (juknis) yang diterima terkait pemanfaatan dana-dana tersebut. 
Karena merasa belum pernah menggunakan, apalagi menerima dana dengan jumlah 
tersebut akhirnya para kepala sekolah saling berkoordinasi untuk mencari tahu 
terkait pemanfaatan dana tersebut. 


Dipalsukan 

Usut punya usut ternyata pemanfaatan dana tersebut, kata Primus Butu, dana 
tersebut telah dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu di Dinas Pendidikan Dan 
Pengajaran Kabupaten Nabire dan juga telah memalsukan data laporan pemanfaatan 
dana-dana tersebut sejak 2003. "Kami sangat sesalkan sikap mereka yang 
memalsukan tandatangan kami seolah-olah dana tersebut telah kami terima," 
tegasnya. 

Untuk itu, sesungguhnya bukan para guru atau rekan seprofesinya yang memogokan 
proses belajar mengajar di Kabupaten Nabire, tapi sesungguhnya disebabkan oleh 
pemerintah melalui Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Nabire. "Bukan 
kami yang memogokkan proses belajar mengajar, tanya saja sama pemerintah, siapa 
yang bikin mogok," tuturnya. 

Bupati Nabire, AP Youw sangat menyesalkan sikap para guru yang mengorbankan 
kepentingan anak-anak didik mereka. AP Youw akan mencopot jabatan kepala 
sekolah dari para guru yang melakukan aksi mogok. 

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Provinsi Papua, James 
Modouw mengatakan, pihaknya sangat prihatin dengan kasus ini. Hendaknya ini 
diselesaikan dengan baik sehingga anak-anak peserta didik tidak terus dibiarkan 
tak bersekolah. 

DPRD Kabupaten Nabire telah memfasilitasi untuk mempertemukan para guru dengan 
pihak eksekutif, namun belum juga diperoleh jalan tengah yang memuaskan bagi 
para guru. [GAB/M-11] 


Last modified: 5/9/07 

Reply via email to