=================================
  Seri : "Membangun Keluarga Indonesia"  
  =================================
  [EQ]
  
   
   
   
  CHRISYE : SEBUAH MEMOAR MUSIKAL
  [Naga Legendaris INDONESIA]
  Oleh : Alberthiene Endah
   
   
  Bermimpilah,
  sebab harapan akan memberi hidup
   
  Berkaryalah,
  sebab seni akan memberi makna
   
  [Naga belajar . . . sampai menutup mata]
   
   
   
  SUARA SAHABAT
   
   
  76. Sys NS : “Suaranya gila!”
   
   
  SAYA REPOT BANGET NGUBER DIA! Tahun 1976, ada lagu bagus yang disertakan ke 
Lomba Cipta Lagu Remaja, yang saya gelar pertama kali di radio Prambors, tempat 
saya bekerja. Lagu berjudul Lilin-Lilin Kecil itu begitu indah. Saya langsung 
bilang ke lmran, rekan saya, “Lagu ini musti dinyanyikan sama orang yang punya 
suara malaikat!”
   
  Kami sama-sama berpikir. Mendadak lmran teringat, ada seorang anak muda 
bersuara emas yang tinggal di Pegangsaan. Dia anggota gank-nya Guruh Gipsy. 
Namanya Chrisye. Belum tenar-tenar amat, tapi suaranya dahsyat.
   
  Saya tak buang waktu untuk menemui Chrisye. Tapi, ternyata menguber dia tidak 
semudah membalik telapak tangan. Cari sana-sini, mengetuk pintu rumahnya, 
mengetuk rumah Keenan, dia ternyata baru bisa ditemui di rumah Guruh di Jalan 
Sriwijaya. Waktu itu dia sedang mengobrol dengan Guruh dan Eros Djarot.
   
  Nah, sudah ketemu pun belum bisa langsung gol! Chrisye rupanya merupakan 
pribadi yang tidak meletup-letup. Tidak impulsif. Dia tidak begitu saja excited 
dengan berita yang saya bawa. Malah dia terkesan menolak. Mulailah saya hampir 
tiap hari menggelar proyek membujuk dia. Saya akrabi dia, saya ajak main ke 
radio, saya ajak jalan, pokoknya saya mendadak jadi pengikut setia Chrisye.
   
  Lama-lama hatinya luluh. Suatu sore dia mau duduk anteng di studio Prambors 
dan mendengarkan kaset berisi lagu Lilin-Lilin Kecil. Dia mendengarkan dengan 
sungguh hati. Lama dia merenung, kemudian dia menjawab mantap, “Oke deh, gue 
mau.”
   
  Setelah album LCLR 1 itu dirilis ke pasaran, lagu yang dinyanyikan Chrisye 
ada di urutan ke-9, sesuai dengan ranking yang diberikan juri pada lagu 
karangan James F. Sundah itu. Dalam hati kecil saya dan Imran, lagu itu 
sebetulnya punya nilai jual tinggi. Album itu jeblok. Orang tak peduli pada 
kehadiran album dengan cover bergambar piala itu.
   
  Semula, banyak pihak Prambors menganggap kegagalan album itu sebagai nasib 
apes saja. Tapi, saya dan Imran tidak, karena kami tahu betul di dalamnya ada 
karya-karya berkualitas. Lantas, kami berdua berkeras untuk merevisi kemasan 
albumnya. Kami langsung mencari solusi agar album itu bisa menjual diri.
   
  Pada saat itulah, lagi-lagi, Imran mencetuskan idenya. “Gue waktu itu kan 
udah bilang, lagu Chrisye taruh di atas! Coba deh kita susun ulang!” teriak 
Imran. Album itu dikemas ulang dengan nempatkan agu yang dinyanyikan Chrisye di 
urutan teratas. Cover kasetnya memakai logo radio Prambors. Hasilnya, album itu 
laris manis. Lagu Lilin-Lilin Kecil  jadi legendaris.
   
  Pegalaman itu menjadikan Chrisye sebagai salah satu sahabat terbaik saya. 
Kami sempat aktif di Badai Band, main film bareng, dan lalu mencar lagi. 
Kemudian saya menyaksikan pencapaian demi capaian yang diraih Chrisye. Dia 
hebat sekali. Napasnya panjang dalam mempertahankan karier. Kalau bukan karena 
kematangan dan kejeliannya, mustahil Chrisye bisa selalu melahirkan hit.
   
  Saya bangga dengan apa yang diraih Chrisye. Buat saya, dia adalah contoh 
seniman yang sukses karena kesungguhan dan dedikasinya yang luar biasa terhadap 
profesi yang dicintainya.
   
   
   
  
  [bersambung ]
   
   
   
   
  ERDcraft INDONESIA 
  ERDBEBEN Alarm - Deterctor Gempa Bumi


    
  SONETA INDONESIA <www.soneta.org>

  Retno Kintoko Hp. 0818-942644
  Aminta Plaza Lt. 10
  Jl. TB. Simatupang Kav. 10, Jakarta Selatan
  Ph. 62 21-7511402-3 
   


       
---------------------------------
Fussy? Opinionated? Impossible to please? Perfect.  Join Yahoo!'s user panel 
and lay it on us.

Reply via email to