Musik Sebagai Terapi
http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=3&dn=20071014083413
Oleh : Robert Nio 

14-Okt-2007, 08:34:13 WIB - [www.kabarindonesia.com]

KabarIndonesia - Musik sebagai terapi telah dikenal sejak tahun 550 
sebelum Masehi, dan ini dikembangkan oleh Pythagoras dari Yunani. 
Bahkan di dalam Alkitab pun tercantum bahwa ketika penyakit gila nya 
Raja Saul kumat, ia bisa dibuat menjadi tenang oleh alunan musiknya 
Daud. Masalahnya telah terbuktikan bahwa manusia itu jauh lebih peka 
terhadap apa yang ia dengar daripada apa yang ia lihat. 

Misalnya: Penulis tidak akan ngambek apabila hanya sekedar di 
pelototin ataupun melihat cemberutnya wajah sang istri, tetapi 
kebalikannya saya akan emosi, bahkan sewot apabila mendengar sang 
istri mulai berkicau uring-uringan. Begitu juga kita akan lebih 
tersentuh mendengar suara tangisan bayi daripada melihat gambar bayi 
yang sedang menangis. 

Berdasarkan penelitian EKG (elektrokardiogram), grafik jatung 
seseorang tidak akan melompat-lompat apabila ia berada dalam keadaan 
tenang oleh sebab itulah para medis merasa perlu menenangkan 
pasiennya yang sedang dilanda ketakutan maupun stress dengan 
memperdengarkan musik dan ini ternyata berhasil. Orang akan lebih 
mudah melakukan meditasi apabila ia di bantu dengan alunan musik. 

Ilmu Kedokteran mengakui bahwa manusia itu terdiri dari "Tubuh & 
Jiwa", tubuh atau jasmani yang bisa terlihat nyata, sedangkan yang 
termasuk dalam jiwa ialah yang tidak nampak, umpamanya sifat, 
pikiran, tabiat, perasaan. Ketiga hal ini bisa diekspresikan oleh 
tubuh sebagai luapan emosi yang bersifat sementara, dalam ilmu 
kejiwaan disebut sebagai "Affek". Sedangkan dari segi spiritual kita 
mengakui adanya unsur ketiga di dalam manusia itu ialah "Roh", 
tetapi komponen ini tidak diakui sebagai unsur nyata dalam ilmu 
pengetahuan modern, walaupun demikian telah terbuktikan secara medis 
dan spritual, bahwa musik itu dapat mempengaruhi ketiga elemen 
tersebut diatas ini, dan telah terbuktikan pula bahwa musik itu 
memiliki keampuhan untuk menyembuhkan.

Cobalah renungkan oleh Anda, semua sistem dalam tubuh manusia itu 
sesungguhnya dijalankan oleh suatu irama tubuh yang sangat teratur 
dan mengikuti pola tertentu. Sebagai contoh : Irama denyut jantung 
dan nadi, aliran nafas, langkah kaki, kedipan mata, cara bicara, 
bahasa dll semua ini merupakan irama musik alamiah yang diciptakan 
oleh Allah. Sehingga setiap bunyi-bunyian atau atau irama musik yang 
didengar oleh telinga jasmani manusia dapat mempengaruhi fungsi 
anantomi dari tubuh itu sendiri. Sebagai contoh: bunyi bunyian suara 
alam (bunyi suara angin, hujan, aliran air, ombak, jangkrik dll ) 
dan lagu - lagu klasik dapat membuat perasaan menjadi lebih tenang.

Bagi seorang ibu yang akan menjalani operasi caesar dengan adanya 
alunan musik, proses melahirkannya dapat menjadi lebih alami dan 
dapat mengurangi trauma, sehingga sang ibu dapat lebih ceria dan 
tenang, bahkan dapat mengurangi rasa nyeri nya mereka. 

Terbuktikan bahwa musik mampu meringankan penderitaan pasien dari 
rasa sakitnya karena saraf untuk mendengarkan musik dan saraf perasa 
sakit itu sama. Sehingga pada saat pasien menjalani pembedahan rasa 
sakitnya dapat dialihkan dengan cara mendengarkan musik. Hal inilah 
yang menyebabkan para Dr Gigi terutama di Eropa maupun di Amerika 
untuk selalu mengalunkan lagu-lagu lembut diruang prakteknya.

Dr Raymond Bahr, seorang dokter ahli jantung USA dan kepala bagian 
dari Intensive Care Unit ( ICCU), selalu mempergunakan musik didalam 
ruang perawatan pada Critical Care Unit. Ia telah dapat membuktikan, 
bahwa pada kasus2 serangan jantung, dimana pasiennya membutuhkan 
perawatan yang intensive, satu setengah jam mendengar musik lembut 
memiliki efek terapi yang sama seperti dengan menggunakan obat 
penenang Valium 10 miligram.

Berdasarkan penelitian di State University of New York di Buffalo, 
sejak mereka menggunakan terapi musik kebutuhan akan obat penenang 
pun turun drastis hingga 50%. Disamping itu, karena pada saat di 
operasi kebanyakan dari pasiennya lebih rileks, maka jarang terjadi 
komplikasi hal ini dapat mempersingkat masa rawat inap mereka.

Dr John Diamond dan Dr David Nobel, telah melakukan riset mengenai 
effek dari musik terhadap tubuh manusia dimana mereka menyimpulkan 
bahwa:

a. Saat jenis musik yang kita dengar sesuai dan dapat diterima oleh 
tubuh manusia,maka tubuh akan bereaksi dengan mengeluarkan sejenis 
hormon (serotonin ) yang dapat menimbulkan rasa Nikmat dan senang 
sehingga tubuh akan menjadi lebih kuat (dengan meningkatnya sistem 
kekebalan tubuh) dan membuat kita menjadi lebih sehat.

b. kebalikannya dengan jenis irama yang dihasilkan oleh jenis musik 
Rock and Roll , Disco, Metal dan sejenisnya yang memiliki "Anapestic 
Beat" ( 2 beat pendek, 1 beat panjang dan kemudian pause ) yang 
sering digunakan oleh pemusik diatas merupakan irama yang berlawanan 
dengan irama denyut jantung manusia.

Oleh sebab itu apabila kedua jenis irama yang anatgonis ini bertemu 
maka akibatnya seluruh sel sel otot pada tubuh manusia (khusunya sel 
Jantung ) akan melemah dan lama kelamaan sel-sel otot Jantung ini 
akan rusak (Nekrosis). Jadi jelas bagi para penggemar lagu Disco 
maupun Rock & Roll akan lebih cepat mati, karena serangan penyakit 
jantung 

Dan juga telah terbuktikan apabila kita mendengarkan musik lembut 
secara teratur, ini dapat menurunkan tekanan darah, merangsang 
peningkanan hormon Endorhins ( Natural Pain relieves ) dan S-IgA 
(Immunoglobulin kelenjar ludah tipe A, zat kekebalan tubuh yang 
berfungsi untuk mempercepat proses penyembuhan dan menurunkan denyut 
nadi jantung manusia). 

Jadi bagi mereka yang punya penyakit darah tinggi atau penyakit 
jantung, dianjurkan sebaiknya sering-seringlah mendengar musik 
lembut dan juga berdoa, daripada mahal-mahal buang uang untuk bayar 
rumah sakit maupun Dr.

Blog: http://www.pewarta-kabarindonesia.blogspot.com/
Alamat ratron (surat elektronik): [EMAIL PROTECTED]
Berita besar hari ini...!!! Kunjungi segera:
www.kabarindonesia.com



Kirim email ke