http://www.gatra.com/artikel.php?id=109414


Isu Intervensi
Presiden Bantah Bertemu Laks


Jakarta, 9 November 2007 18:16
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, dirinya tidak pernah bertemu 
dengan orang-orang yang sedang berada dalam masalah hukum karena tidak ingin 
mengintervensi jalannya pemeriksaan.

"Jawaban saya tidak. Saya tidak pernah bertemu dengan mereka (orang-orang yang 
bermasalah dengan hukum)," kata Presiden Yudhoyono, di Kantor Presiden, Jum`at 
(9/11).

Hal tersebut dinyatakan Presiden Yudhoyono secara mendadak, menanggapi maraknya 
isu serta pemberitaan bahwa dirinya menerima sejumlah orang-orang yang masih 
dalam pemeriksaan penegak hukum.

"Saya menyimak pemberitaan media massa dalam dua tiga hari terakhir, termasuk 
pernyataan Ketua DPR, Pak Agung Laksono, yang mengatakan saya telah dan akan 
bertemu dengan saudara Laksmana Sukardi," katanya.

Selain dengan Laksamana, rumor bahwa Presiden Yudhoyono juga menerima 
konglomerat Sukanto Tanoto.

Kepala Negara menjelaskan, berita-berita itu bergulir dengan segala spekulasi 
dan tafsirannya.

"Saya katakan meskipun saya memegang azas praduga tidak bersalah, siapapun di 
negeri ini meskipun sudah ditetapkan sebagai tersangka ataupun terdakwa 
sekalipun sebelum yang bersangkutan dinyatakan bersalah oleh pengadilan, ya, 
belum boleh kita katakan bersalah," papar Presiden Yudhoyono.

Selain itu ia juga menegaskan, dirinya menghormati proses hukum yang sedang 
berlangsung di negeri ini termasuk pemeriksaan bekas Menteri Negara BUMN 
Laksamana Sukardi.

"Supaya tidak ada spekulasi, pendapat yang macam-macam dan tidak (terjadi) 
komplikasi politik, komplikasi hukum, saya selama ini mencegah untuk bertemu. 
Saya lebih bagus tidak bertemu dengan Pak Laksamana, agar beliau bisa mengikuti 
proses hukum dan menjelaskan masalah itu segamblang-gamblangnya," tegasnya.

Presiden menuturkan, masalah seperti ini juga pernah terjadi ketika mantan 
menteri Kelautan Rokhmin Dahuri yang sedang dalam pemeriksaan berupaya bertemu.

"Sikap saya sama. Lebih bagus tidak (bertemu). Tetapi apapun tujuan baiknya 
menjadi keliru karena seolah-olah Presiden mencampuri masalah hukum. Presiden 
mengintervensi jalannya pemeriksaan dan sebagainya. Jadi saya tidak pernah 
bertemu dengan mereka," katanya.

"Sikap saya, mempersilahkan penuh hukum ditegakkan secara adil, benar untuk 
mencegah masyarakat mendapatkan informasi yang simpang siur."

"Pernyataan Ketua DPR saudara Agung Laksono kalau itu sifatnya mengingatkan 
Presiden agar tidak menerima seperti-seperti itu, saya berterimakasih. Dengan 
catatan jika tidak pas cara mengungkapkannya seolah-olah saya telah bertemu 
dengan tokoh-tokoh, itu tidak tepat," katanya.

Presiden Yudhoyono berharap, penjelasannya tentang masalah ini itu dapat 
dimengerti betul oleh masyarakat. [EL, Ant] 

--------------------------------------------------------------------------------

URL: http://www.gatra.com/versi_cetak.php?id=109414
 

Reply via email to