================================= Seri : "Membangun Keluarga Indonesia" ================================= [EQ] CHRISYE : SEBUAH MEMOAR MUSIKAL [Naga Legendaris INDONESIA] Oleh : Alberthiene Endah Bermimpilah, sebab harapan akan memberi hidup Berkaryalah, sebab seni akan memberi makna [Naga belajar . . . sampai menutup mata] SUARA SAHABAT 95. Emil Asman : “Dia Pribadi yang sangat bersahaja…” SEPERTI MIMPI RASANYA KETIKA SAYA BERTEMU LANGSUNG DENGAN PENYANYI IDOLA SAYA DI TAHUN 2000. Saat itu saya menemuinya sebagai penggemar. Saya heran, dengan kebesaran namanya dan produktivitasnya yang tinggi, Chrisye tidak memiliki apa yang dinamakan sebagai Fans Club. Bahkan, penggemarnya juga tidak bisa menemukan jalan untuk bisa mendapatkan berbagai kabar terbaru mengenai kiprah Chrisye. Ketika pertama kali berkenalan dengannya, saya langsung menanyakan hal itu. Dengan polos Chrisye menjawab, “Surat penggemar saja nggak ada yang bantu mengurus balasannya. Wah! Bukannya sombong atau malas, tapi Chrisye memang tidak melihat dirinya sebagai artis atau penyanyi kondang, sehingga dia tidak menyadari bahwa hal-hal semacam itu sebenarnya perlu. Saya lalu menawarkan diri untuk mengurus tetek bengek urusan fans karena saya benar-benar mengidolakannya. Jadilah, terhitung tahun 2001 saya menjadi asisten Chrisye. Saya mengurus semua hal yang berkaitan dengan publisitas Chrisye, di luar perusahaan rekamannya. Seperti mengelola web, mengurus fan club, termasuk membalas surat-surat yang masuk, mengumpulkan berbagai pemberitaan tentang dia, dan mendokumentasikan berbagai kegiatan Chrisye. Belakangan, Chrisye menyadari, sambutan dan respons penggemar terhadap kiprahnya ternyata lebih terbaca. Ia menjadi lebih mudah mengenali keinginan penggemarnya. Lama-lama, ia mulai mengajak saya dalam setiap show. Saya bahkan diminta mengurus surat-surat kontrak. Di awalnya saya benar-benar kelabakan. Tahu apa saya masalah kontrak dan showbiz? Tapi itulah yang terjadi, kepercayaan Chrisye membuat saya menjadi cepat belajar. Dan tahu-tahu, saya sudah menjadi manajer Chrisye. Jelas, bila saya kembali ke masa-masa di awal tahun 2000 ketika saya menjadi penggemar beratnya, apa yang terjadi pada saya saat ini sungguh di luar dugaan. Sosok hebat ini bisa memberi kepercayaan yang luar biasa pada saya. Selama menjadi manajernya, Chrisye menunjukkan kematangan sekaligus kearifan yang mengagumkan. Dulu saya berpikir bahwa setiap artis atau penyanyi, tentu akan menyambut job-job bernilai besar. Tapi, itu tidak terjadi pada Chrisye. Setiap kali ada job datang, yang pertama kali ia pertimbangkan adalah dampaknya terhadap kariernya. Bukan masalah bayarannya. Tak sekali dua kali, Chrisye menolak job-job bernilai kontrak besar, tapi ia anggap akan membunuh kariernya. “Saya menjadi seperti sekarang karena perjuangan puluhan tahun,” katanya pada saya. “Tidak mungkin saya akan menghancurkannya karena uang.” Demikian berprinsipnya Chrisye mendidik dirinya sendiri. Di luar panggung, Chrisye bersikap sangat low profile pada saya, keluarga, dan teman-teman nya. Dia menjalani hidup lurus-lurus saja, sama sekali tidak neko-neko. Kadang malah saya yang cerewet mengingatkan, “Mas Chrisye tuh artis besar jadi harus begini, begini, dan begitu. Dia hanya tertawa. Dalam menghadapi pers, Chrisye pun selalu wanti-wanti pada saya. Ia hanya bersedia menerima wawancara yang mengulas karyanya, bukan kehidupan pribadi. Ia sama sekali bukan artis yang menyukai sensasi. Chrisye sangat memikirkan psikologi keluarganya. Ia tak mau anak-anaknya memiliki beban sedikit pun terhadap apa yang dijalaninya. “Saya hanya mencari nafkah untuk keluarga. Anak-anak jangan sampai tertekan karena ayahnya artis,” katanya. Kalau dipikir-pikir, menjadi manajer Chrisye, sebetulnya tak beda dengan mengelola orang biasa yang luar biasa! [bersambung . . .] ERDcraft INDONESIA
SONETA INDONESIA <www.soneta.org> Retno Kintoko Hp. 0818-942644 Aminta Plaza Lt. 10 Jl. TB. Simatupang Kav. 10, Jakarta Selatan Ph. 62 21-7511402-3 --------------------------------- Never miss a thing. Make Yahoo your homepage.