===============================
  [ Seri : "Membangun bisnis Indonesia" ]  
  ===============================
  [BQ]
   
  Rahasia Bisnis Orang Jepang
  Oleh : Ann Wan Seng 
   
  Belajar dari :
  Langkah Raksasa Sang Nippon Mengusai Dunia
   
   
  10. Budaya Kerja Bangsa Jepang (2)
   
  Bangsa Jepang sanggup bekerja lembur, meskipun tidak dibayar. Itu merupakan 
wujud kesetiaan dan komitmen mereka pada perusahaan. Kesungguhan dan sikap 
kerja keras pekerja Jepang tidak dapat ditandingi oleh bangsa-bangsa lain 
sehingga mereka sanggup mengorbankan kepentingan pribadi dan juga waktu bersama 
keluarga. Meskipun pekerja Jepang bekerja lima hari seminggu, catatan jam kerja 
mereka paling tinggi dibandingkan pekerja Eropa Barat dan AS.
   
  Akan tetapi, kesejahteraan ekonomi dan sosial yang pekerja Jepang dirasakan 
menyebabkan adanya sedikit penurunan dalam jam kerja mereka. Meskipun begitu, 
jumlah itu tetap yang tertinggi di dunia.
   
  Pada tahun 1960, rata-rata jam kerja pekerja Jepang adalah 2.450 jam/tahun. 
Pada tahun 1992, jumlah itu menurun menjadi 2.017 jam/tahun. Namun, jumlah jam 
kerja itu masih lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata jam kerja di negara 
lain, misalnya Amerika (1.957 jam/tahun), Inggris (1.911 jam/tahun), Jerman 
(1.870 jam/tahun), dan Prancis (1.680 jam/tahun).
   
  Perkiraan tersebut berdasarkan penggunaan jam kerja secara maksimal dan 
produktif. Kerajinan dan kemauan bangsa Jepang untuk bekerja melebihi jam kerja 
membuahkan hasil positif, yaitu membantu perkembangan dan pertumbuhan pesat 
ekonomi Jepang. Dalam hal itu, tidak ada yang memperkirakan bahwa Jepang dapat 
bangkit dan pulih kembali dalam waktu yang begitu singkat setelah mengalami 
masa-masa sulit pada era 1940 - 1950an.
   
  Keberhasilan tersebut menarik perhatian dan keinginan banyak negara, termasuk 
Malaysia, untuk mempelajari formula keberhasilan Jepang tersebut. Pada era 
1980-an, Malaysia memperkenalkan asas memandang ke Timur dengan menjadikan 
Jepang sebagai contoh dan teladan dalam keberhasilan ekonomi. Azas itu 
diperkenalkan dengan tujuan rakyat Malaysia dapat mempelaiari dan mengikuti 
etika kerja orang Jepang.
   
  Budaya kerja bangsa Jepang yang diperkenalkan melalui azas ini antara lain 
pencatatan waktu, senam pagi sebelum bekerja, bekerja dalam tim, dan penjelasan 
singkat rnempelajari cara kerja sebelum memulai kerja. Kaidah dan etika kerja 
tersebut merupakan ciri-ciri dan budaya kerja di Jepang. Akan tetapi, budaya 
kerja tersebut tidak berhasil diterapkan dalam budaya kerja orang Malaysia.
   
  Untuk menerapkan budaya kerja orang Jepang, diperlukan sikap konsisten dan 
komitmen tinggi. Jika tidak dilaksanakan sungguh maka akan sia-sia belaka. 
Sebenarnya, budaya dan kebiasaan kerja bangsa Jepang dapat diterapkan dalam 
suatu negara dengan cara menyesuaikannya dengan budaya dan kebiasaan masyarakat 
setempat.
   
  Budaya kerja Jepang tidak sulit diterapkan, asalkan setiap orang mau mengubah 
sikap. Sikap rajin, optimis, kreatif, dan tepat waktu, merupakan ciri-ciri 
bangsa maju. Bangsa Jepang maju karena mereka rajin. Begitu juga dengan bangsa 
Cina. Mereka juga rajin seperti Jepang, meskipun tidak melebihi Jepang. Bangsa 
Jepang memiliki semangat kerja tinggi. Saat melakukan suatu pekerjaan, mereka 
selalu bersemangat. Sebenarnya, potensi tersebut dimiliki semua bangsa. Namun, 
tidak semua negara mampu mengelola potensi itu dengan baik. Bangsa Jepang 
menggunakan potensi itu dengan baik, Sehingga mereka maju. Mereka menjadikan 
potensi itu sebagai budaya yang di terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
   
  Oleh karena itu, setiap bangsa perlu mengubah sikap dengan cara membentuk 
sikap, budaya kerja, dan cara hidup seperti halnya bangsa Jepang. Dengan 
demikian, keberhasilan dan kemajuan dapat dicapai. Akan tetapi, setiap bangsa 
juga perlu mempertahankan jati diri mereka seperti seperti halnya Jepang. 
Perubahan sikap tidak menghilangkan jati diri Jepang sebagai bangsa berdaulat, 
tetapi menjadikan mereka sebagai bangsa yang mampu bersaing. 
   
   
  [ Fakta Menarik ]
   
  Budaya kerja bangsa Jepang melalui azas memandang ke Timur :
   
  • Pencatatan waktu
   
  • Bekerja dalam tim
   
  • Senam sebelum bekerja
   
  • Mempelajari cara kerja sebelum memulai kerja
   
   
  __
   
  Pada tahun 1960, rata-rata jam kerja
  pekerja Jepang adalah 2.450jam/tahun
  __
   
  Pada era 1980-an, Malaysia memperkenalkan
  asas memandang ke Timur dengan menjadikan
  Jepang sebagai contoh dan teladan
  dalam keberhasilan ekonomi.
  __
   
  Sikap rajin, optimis, kreatif dan tepat waktu
  merupakan ciri-ciri bangsa maju.
  __
   
  Berani mengubah sikap menjadikan bangsa Jepang
  lebih maju dan lebih mampu bersaing.
   
   
   
  [bersambung]
   
   
   
   
  Supported by :
   
  1. Air minum COLDA - Higienis n Fresh !
   
  2. ERDBEBEN Alarm
   
   
   


    
  SONETA INDONESIA <www.soneta.org>

  Retno Kintoko Hp. 0818-942644
  Aminta Plaza Lt. 10
  Jl. TB. Simatupang Kav. 10, Jakarta Selatan
  Ph. 62 21-7511402-3 
   


       
---------------------------------
Be a better sports nut! Let your teams follow you with Yahoo Mobile. Try it now.

Reply via email to