===============================
  [ Seri : "Membangun bisnis Indonesia" ]  
  ===============================
  [BQ]
  
   
  Rahasia Bisnis Orang Jepang
  Oleh : Ann Wan Seng 
   
  Belajar dari :
  Langkah Raksasa Sang Nippon Mengusai Dunia
   
   
  21. Keiretsu dan Zaibatsu [2]
   
  Kebangkitan Jepang sebagai penguasa
  perekonomian dunia banyak dibantu oleh
  perusahaan, perniagaan, dan perdagangan
  yang dikuasai keluarga tertentu.
   
  Kebanyakan perusahaan keiretsu, keluarga pemilik rnenguasai jabatan 
tertinggi, sehingga tidak ada pemisahan antara pihak pernilik dan pengelola. 
Pada tahap awal, orang yang bekerja dalam perusahaan keluarga itu diperlakukan 
seperti anggota keluarga. Mereka tidak hanya makan dan tidur di rumah pemilik, 
tetapi kehidupan sosial mereka juga dikuasai pemilik perusahaan. Mereka tidak 
diberi gaji, tetapi uang saku. Hal itu diberlakukan karena para pekerja bukan 
dianggap sebagai buruh ataupun pekerja, melainkan sebagai perintis yang diberi 
latihan agar menjadi pedagang yang sukses.
   
  Setelah itu, barulah mereka diberi kebebasan untuk membuka usaha sendiri. 
Mereka diberikan bantuan keuangan untuk membuka toko atau cabang baru. Juga 
boleh rnenggunakan nama tempat ia bekerja sebelumnya. Sokongan dan bantuan yang 
diberikan pihak majikan membuat perusahaan di Jepang berkembang dengan pesat. 
Seiring perkembangan pesat sekarang ini, sistem perusahaan keluarga seperti itu 
sudah tidak relevan lagi. 
   
  Kini pekerja baru  dipisahkan secara sosial dan keluarga pemilik. Waktu kerja 
dan cuti diperkenalkan. Gaji dan bonus ditetapkan dalam jumlah tertentu. Dengan 
demikian, hubungan antara pihak pekerja dan pemilik hanya sebatas hubungan 
ekonomi. Meskipun demikian, kesetiaan pekerja pada perusahaan masih 
dipertahankan dan menjadi faktor bertahannya setengah dari perusahaan keiretsu 
hingga saat ini. Biasanya, perusahaan keluarga tidak dapat bertahan lama karena 
setelah beberapa generasi terjadi kemerosotan.
   
  Namun, kesediaan perusahaan-perusahaan keluarga di Jepang melakukan perubahan 
dan pemisahan antara pengelola dan pemilik membuat perusahaan itu tetap maju 
dan berkembang. Karena perusahaan keiretsu gagal melakukan perubahan, sebagian 
perusahaan itu tidak mampu bersaing dan berada pada keadaan statis. 
Pengendalian otoriter oleh pemilik perusahaan keluarga menyebabkan pengelolaan 
tidak bebas bertindak dan menyusun strategi usaha yang sesuai dengan 
perkembangan zaman. Akibatnya, perusahaan tidak dapat berkembang dan maju.
   
  Suzuki merupakan salah satu contoh kegagalan perusahaan keiretsu. Sebenarnya, 
kegagalan Suzuki disebabkan oleh pemusatan kekuasaan kepada pemiliknya. Banyak 
keputusan yang berhubungan dengan masa depan perusahaan tidak dapat ditangani 
dengan baik, terutama ketika terjadi kemerosotan perekonomian. Suzuki dibangun 
oleh Kaneko dan sebuah perusahaan lokal kecil. Kemudian, perusahaan itu 
berkembang menjadi perusahaan internasional terkenal. Karena kekerasan hati 
pihak pemilik untuk mempertahankan kekuasaannya, usaha menyusun kembali 
struktur perusahaan tidak dapat dilaksanakan. Jika pengalihan kekuasaan dapat 
dilaksanakan, kemungkinan, perusahaan Suzuki dapat diselamatkan dan 
menyejajarkan posisinya dengan perusahaan keiretsu yang maju.
   
  Saat ini perusahaan-perusahaan di Jepang mencoba mengubah sistem keiretsu, 
karena sistem itu tidak populer lagi. Salah satu faktor hendak dihapusnya 
sistem keiretsu adalah karena munculnya sistem saham silang. Sistem ini 
menyulitkan pihak pengelola untuk menjalankan tugas dan mengendalikan 
perusahaan. Melalui sistem baru ini, penjualan saham hanya dapat dilakukan pada 
kalangan perusahaan gabungan saja. Selain itu, sistem ini juga memperbolehkan 
penanam modal menetapkan kaki tangan yang banyak dan dengan harga lebih tinggi 
daripada harga pasaran.
   
  Di balik kekurangan sistemnya yang banyak dikritik, keiretsu diakui sebagai 
faktor utama kemajuan perusahaan-perusahaan Jepang di luar negeri. Sebuah 
perusahaan yang melebur di luar negeri membawa pengusaha dan pakar keiretsu 
untuk mewujudkan suatu operasi yang diperlukan. Oleh karena itu, pengusaha 
asing tidak perlu mencari penanam modal baru ataupun perundingan yang memakan 
waktu lama. Sebenarnya, selain menjadikan perusahaan Jepang mampu bersaing 
dalam pasaran negara-negara industri Barat, sistem keiretsu meminimalkan 
risiko. Hal itu sekaligus juga mendorong kemajuan perekonomian Jepang dan 
membuat banyak negara merasa iri. 
   
   
  [Fakta Menarik]
   
  Kairetsu terbesar di Jepang :
   
  • Mitsubishi
  • Mitsui
  • Sumitomo
   
  ____
   
   
  Keiretsu diakui sebagai faktor utama 
  Kemajuan perusahaan-perusahaan 
  Jepang di luar negeri.
   
  ____
   
   
  [bersambung ]
   
   
   
    Air minum COLDA - Higienis n Fresh !
  ERDBEBEN Alarm
   
   
   



    
  SONETA INDONESIA <www.soneta.org>

  Retno Kintoko Hp. 0818-942644
  Aminta Plaza Lt. 10
  Jl. TB. Simatupang Kav. 10, Jakarta Selatan
  Ph. 62 21-7511402-3 
   


       
---------------------------------
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.

Reply via email to