http://www.poskota.co.id/redaksi_baca.asp?id=1607&ik=32


Kurang Goyang Bini Ditendang 


Minggu 27 Januari 2008, Jam: 6:34:00 
Ah, kaum lelaki selalu begitu, mau menang sendiri. Bini melayani ogah-ogahan 
ketika hubungan intim, dianggapnya punya selingkuhan di luar. Maka sungguh 
malang nasib Ny. Neneng, 44, dari Bogor ini. Hanya karena kurang bisa goyang, 
langsung digebuki Basir, 48, suaminya hingga babak belur. 

Tanda-tanda cinta adalah ketika rasa cemburu itu ada. Sebab cinta menyebabkan 
seseorang jadi takut kehilangan akan dia, merasa terancam bila orang yang 
dicintai didekati lawan jenisnya. Dan Basir warga Jalan Azimar III Kelurahan 
Tegal Gundi Kecamatan Bogor Utara ini dalam posisi seperti itu. Jantungnya 
deg-deg plas bila ada kaum adam cengengas-cengenges dekat Neneng bini tercinta. 
Basir memang tak mau kehilangan istrinya. Neneng harus selalu di samping dan 
bawahnya. 

Istri Basir memang layak disayang dan dicintai. Di samping halus budi 
bahasanya, juga cantik wajahnya dan seksi bodinya. Dalam ketinggian badan 160 
cm, dia memiliki berat bruto 55 Kg. Pantat masih nampak kentel, kulitnya putih 
bersih pula. Mau lihat betisnya, woo..seperti peragawati punya. Pendek kata, 
kalau pinjam istilahnya orang Jawa, Neneng adalah perempuan yang sekel nan 
cemekel (enak dipegang). 

Karena bininya begitu cantik, Basir jadi nafsu melulu. Dalam rumahtangga, dia 
menganggap seks adalah panglima. Setiap pulang kerja pukul 23.00 malam, Neneng 
harus siap melayani kebutuhan Basir yang paling hakiki. Tak ada alasan untuk 
menolak. Ngantuk kek, capek kek, mesin pabrik itu harus giling. Jika Neneng 
tetap menolak, Basir pun langsung menyitir hadist Nabi: barang siapa menolak 
ajakan suami ke tempat tidur, akan dikutuk malaikat sampai pagi hari! Mati 
kutulah Neneng. 

Akibat cinta dan nafsu suami yang selalu menggebu, nyaris Neneng kurang 
istirahat. Tidurnya pun sangat kurang. Beberapa malam lalu, hal itu terjadi 
kembali. Pas dia baru tidur pules, suami pulang dari kantor. Sambil 
terkantuk-kantuk Neneng menawari Basir, makan nggak Mas? Jawab sang suami: 
makan bawah saja! Yah, namanya kuwajiban, meski terkantuk-kantuk Neneng 
langsung melayaninya. Yang penting suami puassss, puassss; dari pada tak 
suwek-suwek lambemu macam Tukul. 

Hanya saja, karena ngantuk yang teramat sangat, Neneng malam itu tak bisa 
memberikan pelayanan prima. Ibarat bulutangkis, Basir main smash, dia hanya 
membalas dengan back hand. Diminta goyang, malah ngorok. Kesal lah Basir. Sikap 
bini yang seperti itu dianggapnya bahwa bahwa Neneng telah memiliki selingkuhan 
di luar. Ributlah malam itu. Neneng yang menolak tuduhan tersebut malah dihajar 
hingga babak belur. Sementara Basir pergi dengan membawa sejuta kecewa, pagi 
harinya Neneng melaporkan suaminya ke Polsek Bogor Utara. Pasalnya biasa: KDRT

Kirim email ke