galamedia KAMIS, 31 JANUARI 2008
Cinta Instan KONON cenah banyaknya wanita, apakah itu gadis atau janda yang jadi korban pelecehan seks itu karena ulah si wanita itu sendiri. Tahu di dunia luar teh banyak lelaki bermulut buaya dan singa, tetapi masih nekat mengenakan pakaian sensual, dada tembong dikit, udel dipamerkan. Seperti Wela (16), sebut saja begitu gadis ABG yang masih duduk di kelas III sebuah SMP di Bogor ini. Biarpun malam hari ia mah masih suka keluyuran, seperti yang dilakukannya suatu malam pekan lalu. Dalihnya mah mau bertamu ke rumah temannya di Desa Selang, Kec. Bogor Utara. Di perjalanan, ABG penduduk Desa Dermaga, Bogor ini bersua dengan seorang pemuda. Dasar baru beger, melihat pemuda yang lumayan cakep bin ganteng bin kasep ini, Neng Wela naksir juga. Ia semakin atoh tatkala si pemuda ini bertanya dalam bahasa Sunda, "Bade ka mana, saha nami, naha kersa disarengan ku abdi?" pokoknya pertanyaannya kayak wartawan, lengkap 5W + 1 H-nya. Wela menjawab lancer, bahkan ia bilang oke tatkala pemuda itu mengajaknya naik sepeda motor untuk jalan-jalan. Singkat kata keduanya mulai akrab. Sambil berjalan berduaan, Wela mulai tahu namanya karena si pemuda ini menyebut dirinya Jefri. Entah asli atau palsu, sekarangtea ngarah gaya orang suka mengganti atau menambah kata, Jeje jadi Jefri, Utang jadi Tango, Jojon jadi Jony. Jefri mengaku pegawai sebuah perusahaan swasta bonafide yang gajinya gede. Mendengar itu Wela tambah pede, ia tak menolak ketika Jefri mau mengantarkannya yang sejak berangkat berniat mencari temannya. Sambil neplok di jok belakang, kedua tangan Wela melingkar di pinggang Jefri, sepeda motor melaju memecah keheningan malam. Tetapi di perjalanan Jefri mengajak Neng Wela minggir dahulu di pinggir jalan yang sepi. Wela bahagia malam itu ia memperoleh cinta secara instan. Saat itulah Jefri mengeluarkan sebotol minuman keras, katanya mah buat penghangat badan. Habis setengahnya, yang setengah botol lagi dipaksakan untuk diminum Wela. Tadinya mah si gadis menolak, tetapi karena dipaksa, ia akhirnya menenggak juga. Karena tidak biasa, habis minum Wela merasa kepalanya lungleng, badan goyang, dan kepala muter bagai kolecer. Dalam keadaan lieur, Jefri menarik tangan Wela dan langsung dinaikkan ke sepeda motornya. Ternyata si gadis dibawa ke sebuah hotel. Tiba di kamar hotel Wela benar-benar dikerjain dalam keadaan tidak sadar. Tak ada perlawanan, semua berjalan lancar, bahkan setengah main istirahat lalu dihajar lagi. Sudah wareg mah Jefri ngacir meninggalkan Wela yang buligir. Paginya Wela kaget. Ia berada di atas ranjang dalam keadaan telanjang. la semakin kaget melihat Jefri sudah menghilang dari sisinya. Ia bergegas berpakaian, selanjutnya keluar dari hotel dan langsung menuju Polres Bogor untuk melapor. Sayang, polisi kesulitan menangkap Jefri karena identitas dan ciri-ciri pemuda ini minim sekali, apalagi ia telah telah ngacir duluan. (kang maman)**
<<malumaluinisi.jpg>>