http://www.lampungpost.com/buras.php?id=2008040515160411

      Minggu, 6 April 2008 
     
      BURAS
     
     
     
     
'AAC', Islam Agama Toleran! 

       
      H. Bambang Eka Wijaya



      "WAJAHMU bukannya tampak capek, tapi tambah berseri-seri sepulang dari

      Way Jepara!" kata Umar menyambut kedatangan Amir. "Banyak peminat bedah 
buku Ayat-Ayat Cinta--AAC?"

      "Karena tak sia-sia menyaksikan bedah buku itu, rasa capek jadi hilang!" 
jawab Amir. "Pengunjung juga lumayan banyak! Dua tarup besar masing-masing 
berisi 500 kursi, satu untuk perempuan dan satu lagi untuk pria, nyaris penuh! 
Formasi kedua tarup huruf L dengan sudut sikunya pada anjungan gedung Pesantren 
Al Iman Islam yang panjangnya lebih 50 meter bertingkat dua!"

      "Jadi sedemikian besar minat kaum santri pada acara bedah buku novel 
cinta?" entak Umar.

      "Pesantren membuat acara bedah buku novel cinta dengan menghadirkan 
penulisnya langsung, jelas luar biasa!" tegas Amir. "Itu harus dicatat sebagai 
sebuah kemajuan! Karena bukan cuma nonelnya yang fenomenal, ternyata peminatnya 
juga fenomenal! Histeria AAC yang dalam satu bulan filmnya ditonton lebih tiga 
juta orang--dan kata penulisnya, Habiburrahman El Shirazy, bukunya telah 
dicetak 500 ribu eks--menurut tajuk Kompas hari yang sama (6-4) terjadi di 
antaranya karena AAC diterima bukan hanya oleh kalangan Islam, sekalipun esensi 
novel tersebut keislamannya cukup dalam!"

      "AAC malah membuktikan Islam itu agama yang amat toleran!" timpal Umar.

      "Bukan hanya dari keakraban keluarga Maria yang Kristen Koptik dengan 
Fahri dan kawan-kawan seindekosnya Islam! Malah dalam buku itu disebutkan 
setiap muncul intrik dari Barat untuk mengadu domba Islam-Kristen di Mesir, 
pimpinan tertinggi Kristen Koptik selalu tampil duluan membantah dan meredam 
isu yang bertujuan mengadu-domba itu!"

      "Tindakan pimpinan Kristen Koptik itu wajar saja, karena toleransi Islam 
kepada mereka secara historis juga luar biasa!" tegas Amir. "Salah satu bukti 
besarnya toleransi itu ada di halaman 157 AAC. Pemerintahan kolonial Inggris di 
Mesir pada 10 Mei 1911 melapor ke London, hasil sensus 92 persen penduduk 
beragama Islam dan dua persen Kristen Koptik.

      Lalu, dari 17.569 orang pegawai pemerintahan itu, 9.514 muslim (54,69 
persen) dan 8.055 Koptik (45,31 persen). Namun dengan toleransi yang amat 
besar, kaum muslim Mesir tak pernah mempermasalahkan komposisi pegawai yang 
jauh dari seimbang itu!"

      "Itu menunjukkan, sukses AAC selain berkat hadirnya Fahri sebagai tokoh 
pemuda ideal di tengah kelangkaan tokoh yang bisa dijadikan teladan oleh remaja 
yang sedang dalam pencarian jati dirinya di usia pancaroba, faktor keberhasilan 
Habiburrahman El Shirazy menampilkan wajah Islam sebagai rahmatan lil alamin 
menjadi faktor pendukung yang signifikan!" sambut Umar. "Maka itu, bagaimana 
histeria AAC sebagai momentum ideal baik bagi memantapkan orientasi kaum remaja 
pada track yang benar, maupun memberi bobot toleransi yang lebih kondusif 
sebagai modal sosial di tengah heterogenitas masyarakat bangsa yang sedang 
terengah-engah oleh beratnya impitan multikrisis!" ***
     


 Cetak Berita 

<<bening.gif>>

<<buras.jpg>>

<<cetak.gif>>

Reply via email to