http://www.poskota.co.id/news_baca.asp?id=37146&ik=3
200 Ribu Buruh Turun ke Jalan Rabu 30 April 2008, Jam: 7:25:00 JAKARTA (Pos Kota) - Sekitar 200 ribu buruh bakal berunjuk rasa ke Balaikota Pemda DKI Jakarta dan Istana Merdeka, Rabu (30/4) ini. Mengantisipasi hal tersebut, sebanyak 15 ribu aparat gabungan bakal diterjunkan untuk mengamakan aksi tersebut. H. Prijanto, Wakil Gubernur DKI Jakarta, usai rapat Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) di balaikota, berharap aksi buruh bakal dilakukan dengan damai. Sejumlah organisasi serikat pekerja sudah memberitahkan kepada Polda Metro Jaya. "Yang telah mengajukan ijin antara lain Serikat Pekerja Nasional (SPN), SPSI, Federasi Serikat Pekerja Logam Elektronik dan Mesin, dan API," ujar Prijanto, Selasa (29/4). Dalam kesempatan tersebut, ia menyampaikan adanya laporan intelijen yang ditenggarai telah menyiapkan bom molotov yang akan digunakan saat unjuk rasa."Ini baru informasi awal. Tapi kita harus tetap waspada. Mudah-mudahan ini tidak terjadi. Kita ingin Jakarta aman. Silahkan melakukan aksi, tapi mohon dilakukan dengan damai," katanya. Sementara itu, Irjen Pol Adang Firman, Kapolda Metro Jaya, mengatakan pihaknya tidak ingin kecolongan dalam menyikapi aksi tersebut. Karena itu, sekitar 15 ribu aparat terdiri Polri, TNI dan Tramtib/Linmas dikerahkan untuk mengawasi aksi itu. Menurut Adang, aksi yang tidak memberitahukan terlebih dulu kepada polisi akan dibubarkan. Pihak kepolisian memperkirakan sekitar 202 ribu orang bakal turun ke jalan. 50 ELEMEN Data di Polda Metro Jaya tercatat sekitar 50 elemen mulai dari kelompok mahasiswa, ormas dan organisasi buruh akan ikut berunjuk rasa. "Pasukan akan kami turunkan jika situasi dinilai kurang aman. Tapi kami berharap kepada massa yang akan berunjukrasa supaya tetap tertib tanpa membuat anarkis," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol I Ketut Untung Yoga Ana. Lokasi yang akan digunakan oleh para pendemo itu, di Bundaran Hotel Indonesia, Istana Merdeka, Kantor Gubernur, Kantor MA PN Jakpus, Lapangan Banteng, Gelora Bung Karno, Kantor Jamsostek, DPR MPR , Lapangan Borobudur, Tugu Proklamasi serta lapangan Monas. "Kami minta kepada masyarakat pengguna jalan raya supaya menghindari jalan-jalan tersebut kemungkinan akan menjadi macet," tambah Ketut. RAYAKAN MAI DAY Meski secara implisit tidak mengakui Hari Buruh Internasional (Mai Day) yang jatuh pada 1 Mei, pemerintah melalui Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Erman Suparno mempersilahkan buruh/pekerja merayakan Mai Day dengan syarat tidak anarkhis. "Silahkan rayakan Hari Buruh Internasional dengan sukacita tapi jangan bertindak onar, karena harus menghargai hak orang lain yang tidak merayakan," kata Erman dalam keterangannya. Erman juga mengimbau pengusaha untuk memberi ruang bagi pekerja dilingkungan industri yang ingin mengadakan syukuran atau perayaan. Dan bagi masyarakat umum, diminta menghormati pekerja yang merayakan Mai day tersebut. "Jadikanlah tanggal 1 Mei itu sebagai hari yang tidak menakutkan bagi masyarakat. Masyarakat jangan panik dengan peringatan ini," pesannya. Soal tenaga kerja kontrak dan outsourcing, Depnakertrans telah meningkatkan pengawasan diwilayah, agar pelaksanaannya sesuai dengan UU yang berlaku. "Untuk jangka panjang, sistem kontrak akan dihilangkan dan outsourcing ditinjau kembali. Hal ini sudah dibicarakan ditingkat bipartite, agar outsourcing tidak dilegitimasi," kata Erman yang mengakui penerapan outsourcing sulit dibendung. (tri/wandi/edi/john/st)