Beragama Artinya Ber-Angan2, Tapi Ber-Angan2 Bukan Artinya Beragama !

Semua kegiatan beragama selalu menyangkut angan2 adanya Allah, Tuhan,
Sorga, dan Neraka.  Namun ber-angan2 sendiri sama sekali bukan berarti
beragama.  Karena dalam ber-angan2 kita menyadari apa yang kita
angan2kan itu bukanlah realitas.  Sebaliknya mereka yang beragama
justru menyangkutkan angan2nya untuk dipaksakan agar dianggap sebagai
realitas.

Perbedaan inilah yang menyebabkan angan2 dalam beragama diberi istilah
khusus, yaitu "Delusi" yang dalam bahasa Indonesianya disebut sebagai
"waham".

Sebaliknya aktivitas ber-angan2 yang normal diberi istilah "imaginasi"
yang dalam bahasa Indonesianya disebut sebagai "angan2 atau khayalan".

Itulah sebabnya, umat beragama yang penuh delusi ini sering disertai
Hallusinasi, yaitu bertemu malaikat jibril, atau mendengar wahyu Allah
sewaktu bertapa digua.



> "sangkakala ." <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Mungkinkah tidak ada pencipta?  
> Dalam kontemplasi saya kemungkinannya kecil sekali,sebab 
> segala hal pasti punya penyusunnya, pembikin pertamanya 
> bahkan seandainya sesuatu itu bergerak otomatis.....
> 


Kontemplasi itu = angan2
Jadi anda tidak mungkin memastikan sesuatu hanya dengan angan2.
Sama halnya, bersyahadat dengan mengucapkan kesaksian tetapi tanpa
pernah menyaksikan kita namakan sebagai "berbohong".

Susahnya, ahli2 lain sudah membuktikan tidak ada sang pencipta karena
semuanya tercipta melalui proses jangka panjang yang tidak ada
akhirnya.  Padahal kepercayaan itu mempercayai sang pencipta
menciptakannya dalam 7 hari 7 malam.

Jelas apa yang anda angan2-kan itu sudah terbukti tidak benar, karena
proses penciptaan yang belum berakhir ini hingga sekarang bisa
disaksikan oleh semua orang didunia sekarang.

Meletusnya gunung api dan gempa itu mengubah wajah bumi kita sehingga
tercipta bentuk bumi yang tertentu yang hingga saat ini belum kita
ketahui seperti apa bentuk yang pastinya nanti.  Jadi penciptaan bumi
sekarang ini belum selesai masih berjalan hingga anda bisa membuktikan
siapa penciptanya yang jelas2 bukan Allah.

Dengan teropong bisa anda saksikan, terciptanya bumi yang baru dan
terciptanya matahari yang baru, dan juga bisa anda saksikan diwilayah
lainnya ada bumi yang kiamat dan matahari yang tiba2 juga padam
kiamat.  Jadi secara keseluruhan di alam semesta berlangsung
penciptaan dan bersamaan berlangsung juga kiamat.  Disini bisa
dibuktikan bahwa proses penciptaan maupun proses kiamat tidak ada
pencipta yang namanya Allah.

Karena ilmu pengetahuan itu rumit dan apa bila anda ingin menekuninya
membutuhkan kecerdasan tertentu dan biayanya juga tidak mungkin
terjangkau, cukuplah anda percaya semua ini penciptanya Allah.  Namun
apa yang anda percaya ini tidak bisa dipaksakan kepada yang lebih
cerdas daripada anda.  Allah itu hanyalah variabel yang digunakan oleh
orang2 yang otaknya tidak mampu mencapai pemahaman penciptaan yang
diluar batas kemampuannya karena diracuni ajaran agama orang tuanya.

Kesadaran inilah seharusnya nanti kalo anda sudah jadi bapak untuk
jangan meracuni anaknya sehingga sebodoh seperti bapaknya sehingga
mengakibatkan negara tidak bisa maju2 seperti Arab dan Pakistant itu.

Ny. Muslim binti Muskitawati.





Kirim email ke