KITA DARI SISI YANG LAIN ? Oops, kita dari sisi yang lain ??? That's very interesting should you like to know. Kita dari sisi yang lain seperti apa, that's the question.
Nah, menurut pengalaman saya bertatap muka dengan ratusan manusia dari berbagai macam backgrounds (agama, bangsa, bahasa, tradisi), saya menemukan bahwa ternyata manusia dimana-mana itu SAMA SAJA. Semua manusia itu spiritual; walaupun tidak memegang agama apapun, semua manusia itu spiritual karena kita mempunyai spirit (Bahasa Inggris), atau ruh (bahasa Arab), atau jiwa (Bahasa Sansekerta), atau pneuma (Bahasa Yunani). Nah, karena kita manusia memiliki spirit, makanya kita itu BISA konek dengan Alam Semesta ini, dengan segala sesuatunya yang memiliki spirit juga. Ada spirit di diri saya, ada spirit di diri anda, ada spirit di diri setiap manusia. Dan SPIRIT yang ada di saya, di anda, dan di siapapun manusianya itu sebenarnya SAMA SAJA. Saya bisa berpikir dan merasakan, andapun begitu pula, dan manusia2 lainnya begitu pula. Lalu, kenapa anda dan saya mengganggap manusia2 lainnya itu beda ??? Kenapa anda membedakan manusia lain karena dia itu BUKAN Muslim ? Jawab: Karena anda berpikir bahwa manusia non Muslim itu less human, bukan manusia sesungguhnya, dan akan masuk neraka zahanam. Nah, jalan pikiran seperti itu VALID SAJA. Namanya pemikiran, ya boleh saja anda berpikir seperti itu. Lalu, orang2 lain BUKAN Muslim akan melihat bahwa karena anda itu Muslim, maka anda itu dikuasai oleh Setan sebab Muhammad itu manusia yang kemasukan Setan dan menulis ayat2 Setan. Jalan pikiran seperti itu juga VALID SAJA, karena namanya cuma pemikiran. HAM dari setiap orang untuk berpikir, berpendapat, dan mengutarakan pendapatnya sebebas-bebasnya, dan itu BUKAN SARA. Tetapi, manusia2 itu kalau dibiarkan tetap saja SARA (mendiskriminasi manusia2 lain berdasarkan Suku, Agama, Ras, dan Asal). Kalau dibiarkan saja mengikuti naluri hewaniahnya, yang merasa dirinya Muslim itu akan mendudukkan manusia2 non-Muslim sebagai warganegara kelas kambing. Kalau dibiarkan saja mengikuti naluri hewaniahnya, yang merasa dirinya Kristen itu akan sama pula, mendudukkan manusia2 non-Kristen sebagai warganegara kelas kambing. Sudah terbukti melalui SEJARAH bahwa kalau agama itu dibiarkan merajalela, maka penyalah-gunaan kekuasaan itu akan sejadi-jadinya. Katolik/Kristen pernah membabi buta di Eropa. Islam juga membabi buta di Eropa, Timur Tengah, dan India. Semuanya itu KORUP. Kalau sudah masuk POLITIK, segalanya itu korup karena naluri hewan itu dipakai sebagai patokan. Ada yang namanya jaga benteng dan serang menyerang demi keuntungan kelompok sendiri dan kerugian kelompok lawan. Pada pihak lain, apakah benar manusia2 itu berbeda karena agamanya beda ??? Menurut saya tidak seperti itu realitanya karena saya menemukan bahwa semua manusia itu memiliki SPIRIT yang sama, KESADARAN yang sama. Kesadaran yang ada di saya, di anda, dan di diri siapa saja adalah kesadaran yang sama. Yang bisa berpikir, merasa gembira, merasa sedih, merasa takut. Lalu, kenapa manusia2 itu saling cakar2an seperti itu hanya karena agamanya itu BEDA ??? Karena agama2 itu MENGAJARKAN bahwa orang yang beragama lain itu beda, bukan manusia, dan akan masuk neraka zahanam kecuali bertobat dan mengikuti agama saya. Semua berpikir seperti itu. Dan itu didasarkan pada Al Quran yang diklaim sebagai FIRMAN ALLAH, atau Alkitab yang diklaim sebagai PERKATAAN TUHAN, atau kitab2 lainnya yang diklaim sebagai MUKJIJAT sehingga memiliki kuasa untuk menjajah manusia2 lain. Dan saya selama ini cuma bilang apa adanya bahwa SEMUA kitab2 yang disucikan itu BUATAN MANUSIA. Lalu ada yang bilang: "Katanya itu datang dibawa oleh malaikat ???" Lha, itu kan KATA ORANG. Dan "kata orang" merupakan PEMIKIRAN. Dan pemikiran berarti KARYA MANUSIA, buatan manusia. Segalanya buatan manusia belaka yang, kalau kita sadar / eling, akan bisa kita tempatkan pada proporsinya. Karena semuanya buatan manusia, maka saya bisa bilang bahwa JILBAB itu NONSENSE. Wanita bukan muhrim saya yang buka beha di depan saya is oke2 saja. Itu HAM dirinya sendiri dan tidak ada hubungannya dengan Surga atau Neraka yang juga cuma KONSEP buatan manusia. Dan itu HAM saya untuk berpendapat bahwa memakai jilbab itu nonsense, dan BUKAN tentang spiritualitas. Dan pendapat seperti itu BUKAN SARA. Yang SARA itu kalau saya diskriminasi jilbab dan non jilbab. Yang SARA itu kalau saya diskriminasi manusia berdasarkan Suku, Agama, Ras, dan Asal. Yang namanya kaum AGAMIS itu semuanya bilang mengamalkan agamanya, tetapi yang mereka itu TIDAK mau bilang adalah kenyataan bahwa yang mereka sebut agama mereka itu adalah buatan manusia belaka. Semua agama2 itu bilang memiliki WAHYU. Ada sesuatu yang konon datangnya dari luar manusia dan merasuki si nabi sehingga mengeluarkan Ayat-Ayat Tuhan. Tetapi, Ayat-Ayat Tuhan bagi satu agama merupakan Ayat-Ayat Setan bagi agama2 lainnya apabila manusianya itu MASIH berkutat di cara berpikir JAHILLIYAH bahwa hanya nabinya saja yang bisa menerima Ayat Tuhan dan nabi2 yang diakui kelompok lain menerima Ayat Setan. Nah, which one is the TRUTH ??? Kebenaran itu yang mana ??? Menurut saya, kebenaran itu adalah KESADARAN yang ada di diri anda. Kenapa seperti itu ? Karena Kesadaran di diri anda itulah yang memutuskan anda mau percaya yang mana. Kalau anda mau percaya bahwa nabi yang itu menerima Ayat Tuhan dan nabi2 yang lain menerima Ayat Setan, so be it, jadilah seperti itu. Juga bisa saja kalau anda berbalik dan mau percaya kepada nabi lainnya dan bilang bahwa tadinya anda percaya kepada Nabi X yang sekarang ternyata anda temukan memang benar menuliskan Ayat Setan, dan bukan Ayat Tuhan. Kalau anda mau pindah lagi ke Nabi Y dan bilang bahwa anda dahulu KELIRU dan sekarang menemukan nabi "sejati", itupun oke2 aja, hmmm hmmm hmmm... Lalu, apabila seperti itu kejadiannya, yang manakah kebenaran itu ? Which one is the TRUTH ? The Truth atau Kebenaran itu adalah KESADARAN yang ada di diri anda. Anda sadar bahwa anda itu sadar, dan karena anda itu sadar, makanya anda bisa BERPIKIR dan mengambil KEPUTUSAN secara rasional. Tetapi agama2 itu itu TIDAK memberikan kesempatan kepada anda untuk berpikir, sebab sekali anda telah berpikir, maka anda akan TAHU bahwa segalanya itu BUATAN MANUSIA belaka. Supaya anda tidak berpikir, dibuatlah segala macam DOKTRIN / DOGMA / FIQIH / whatever, blah blah blah... lengkap dengan perangkat apa dan bagaimana anda bisa MURTAD. Dan pikiran anda harus dibelenggu sehingga anda selalu akan penuh KETAKUTAN. Anda itu HARUS TAKUT, sebab kalau anda sudah tidak takut lagi, maka segala pemuka agama itu tidak lagi akan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi anda untuk berjihad yang tidak lain dan tidak bukan demi kepentingan mereka sendiri. Demi kepentingan mereka yang menyerukan jihad, dan sama sekali tidak ada hubungannya dengan yang namanya ALLAH karena Allah disitu cuma HASIL REKAYASA para pemuka agama itu belaka. So, kita TIDAK BISA menaruh harapan pada organisasi2 keagamaan karena semuanya itu JAGA BENTENG. Bukan Benteng Allah, tapi benteng diri mereka sendiri. Allah itu KONSEP DOANG. Kalau anda bisa menguraikan Asma al Husna sampai bibir anda jontor dan lulus dari pesantren kelas satu, yang anda kuasai itu BUKAN Allah, melainkan KONSEP DOANG. Konsep tentang Allah. Allah yang asli itu adanya di diri anda sendiri, dan anda bisa menyebutnya dengan istilah apapun, atau bahkan tidak menamakannya sama sekali. Anda cukup diam saja, dan rasakan saja HIDUP yang ada di diri anda. Rasakan KESADARAN anda yang melihat segalanya datang dan pergi. Kesadaran yang ada di diri anda itu SAMA PERSIS dengan yang ada di saya, dengan yang ada di manusia2 lainnya, dengan yang ada di nabi2. Dan itu kesadaran yang SAMA dengan sesuatu yang anda namakan ALLAH. Kesadaran yang ada di anda is part of Allah. Yang ada di saya juga. Dan itu TIDAK TERGANTUNG dari agama apapun yang dianut oleh anda dan saya. Bahkan, TANPA agamapun, kesadaran yang ada di anda dan saya itu TETAP. Menurut saya, essensi dari SPIRITUALITAS adalah menyadari hal itu saja. Just that. Cuma sadar / eling bahwa Kesadaran kita itu semuanya SAMA, dan itu ABADI. Nah, in light of that, apa gunanya segala ajaran2 syariat dan segala macam itu yang cuma membuat manusia menjadi TERBUTAKAN dan merasa telah memiliki tiket masuk surga hanya karena menutup rambutnya di depan non muhrimnya? Cappe dehh !! So, menyikapi kesalahan itu artinya MENGAKUI kepada diri kita sendiri bahwa yang selama ini kita percayai cuma BUATAN MANUSIA. Di sebagian milis ada yang mencaci-maki Islam, ada yang mencaci-maki Kristen, Buddha, Hindu, dsb... which is oke2 saja. Wong buatan manusia, dan memang banyak jeleknya sehingga pantas dicaci-maki kalau mau, walaupun tidak ada gunanya juga karena it will lead to nothing. Ngapain saya caci maki agama2 itu yang memang semuanya itu BUATAN MANUSIA BELAKA ? Kalaupun bagus, yang bagus itu kelakuan manusianya. Kalaupun jelek, yang jelek itu kelakuan manusianya. Kita bisa mengatakan "bagus" atau "jelek" karena kita memiliki SISTEM NILAI. Ada kelakuan manusia yang dinilai "bagus", dan ada kelakuan manusia yang dinilai "jelek". Agama2 itu sendiri BISA dinilai bagus dan jelek karena semuanya BUATAN MANUSIA. Tetapi orang2 yang tidak eling mengira bahwa semua agama itu "bagus" dan yang jelek itu kelakuan manusianya. Saya bilang tidak begitu. Saya bilang, karena buatan manusia belaka, maka kita BISA menilai. Kalau bagus, bilanglah bagus. Kalau jelek, bilanglah jelek. Kalau PERNAH bagus di masa lalu (sesuai dengan jamannya) dan sekarang sudah tidak bagus lagi (karena jamannya sudah beda), ya bilanglah seperti itu. Bilang saja, ucapkan saja. IQRA !!! Manusia yang tidak eling itu mengira bahwa Tuhan atau Allah itu perlu dibela. Saya bilang, Allah yang perlu dibela itu BUKAN Allah melainkan berhala buatan manusia belaka. Agama yang perlu dibela itu BUKAN agama melainkan buatan manusia belaka, hasil pemikiran manusia yang perlu dipertahankan dengan segala macam isapan jempol tentang amal dan ibadah dan pahala berupa masuk surga serta ancaman masuk neraka. Kalau agama itu ASLI, semua orang akan tahu dan itu tidak perlu dibela. Nah, kalau kita mau JUJUR terhadap diri sendiri, kita akan mengakui bahwa TIDAK ADA agama yang asli turun dalam bentuk gelondongan dari langit: gedebuk ! Tidak ada itu, semuanya BUATAN MANUSIA belaka. Islam, Kristen, Hindu, Buddha, dan ratusan sistem kepercayaan di dunia ini semuanya BUATAN MANUSIA. Nah, kalau kita sudah bisa menerima bahwa semuanya itu buatan manusia belaka, maka kita bisa mulai berpikir bahwa kita bisa melakukan sesuatu. Kita bisa berbuat sesuatu sesuai dengan kemampuan kita sehingga kalau kita melihat ada yang TIDAK MASUK AKAL di agama2 itu, kita akan bisa bilang bahwa itu NONSENSE, tidak masuk akal. Bilang saja, itu HAM untuk berpendapat. Lalu, karena kita sadar bahwa ada yang tidak masuk akal, maka kita akan BISA melakukan yang kita anggap lebih masuk akal, lebih rasional. Yang ABADI itu bukanlah segala agama2 itu. Agama2 itu datang dan pergi. Semuanya buatan manusia yang tidak ada nilainya. Dalam dirinya sendiri, segala ayat2 yang disucikan itu TIDAK ADA NILAINYA. Tidak ada nilai inheren di dalam ayat2 yang disucikan itu. Cuma kertas bertulisan kan ??? Karena bentuknya BUKU yang terbuat dari kertas, maka saya bilang tidak ada Setan maupun Allah di dalam Al Quran, Alkitab, Veda, dsb... Allah maupun Setan itu adanya di dalam pikiran kita sendiri. Semua itu adanya di dalam PIKIRAN anda dan saya sendiri. Kalau anda berpikir bahwa Allah itu adanya di dalam ayat2 kitab suci, maka anda salah besar. Ayat kitab suci yang ditulis di atas kertas itu bisa dibuang saja, dibakar saja, dan musnah. Segalanya itu tidak bernilai di dalam dirinya sendiri. Secara inheren means nothing. Yang bernilai itu adalah KESADARAN (Consciousness) yang adanya di diri anda. Ada yang memakai istilah PIKIRAN (THE MIND) untuk merujuk kepada Kesadaran. Artinya kurang lebih sama: Kesadaran, the Mind, Consciousness. Itulah yang abadi, dan adanya di diri anda, di diri saya, dan di diri siapapun. Lalu agama2 itu tempatnya dimana ? Agama2 itu BUATAN saja, buatan pikiran manusia. Mereka itu bisa musnah, bisa datang dan pergi, tetapi KESADARAN yang ada di diri anda dan saya itu TETAP. Tidak diciptakan dan tidak bisa dimusnahkan. +++ [Leonardo Rimba adalah seorang praktisi Psikologi Transpersonal. Bersama Audifax, Leo menulis buku "Psikologi Tarot" (Pinus, Maret 2008). Diskusi dengan Leo bisa dilakukan di Milis SI; to join just click: <http://groups.yahoo.com/group/spiritual-indonesia>. Anybody is welcomed to join.] Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com