======================================  
THE WAHANA DHARMA NUSA CENTER
[ Seri : "Membangun Ekonomi Rakyat Indonesia" ]  
=======================================
[Ec_Q]
 
BANK KAUM MISKIN
Oleh : Muhammad Yunus
Peraih Hadiah Nobel Perdamaian 2006
Bersama Alan Jolis
 
 
Belajar dari : 
Kisah Muhammad Yunus dan Grameen Bank, dalam
Memerangi Kemiskinan
 
 
 
51. Membuat Lompatan, Segalanya Berubah
 
Namun tetap merupakan sebuah tantangan besar untuk melatih pegawai bank kami 
mengatasi penentangan dari para tokoh politik dan agama tanpa membahayakan 
keselamatannya maupun keselamatan perempuan yang mereka layani. Kami menjajal 
beragam teknik, dan setelah beberapa tahun kami pelajari bahwa anggota staf 
kami harus menjalankan usahanya secara diam-diam di sebuah sudut desa. Kalau 
ada beberapa perempuan melarat membuat lompatan dalam keyakinannya dan 
bergabung dengan Grameen, segalanya berubah. Mereka memperoleh uangnya, mulai 
mendapatkan tambahan penghasilan, dan tidak ada kejadian mengerikan menimpa 
mereka. Yang lainnya mulai berminat. Kami temukan bahwa kelompok-kelompok 
peminjam akan terbentuk segera setelah masa awal penolakan. Ketika kebekuan 
akhirnya mencair, perempuan yang sebelumnya mengatakan tidak pada kami mulai 
berkata, “Mengapa tidak? Saya perlu uang juga. Nyatanya, saya jauh lebih butuh 
uang ini ketimbang mereka yang sudah bergabung. Dan
 saya bisa memanfaatkannya dengan lebih baik!” Perlahan, masyarakat mulai 
menerima kami dan tentangan pun berakhir. 
 
Tetapi perjuangan dimulai lagi di setiap desa yang baru kami datangi.
 
Setelah semua perjuangan ini, yang berulang di ribuan desa, jengkel rasanya 
mendengar orang-orang yang meremehkan pencapaian kami dengan mengatakan bahwa 
keberhasilan Grameen disebabkan oleh faktor-faktor budaya sehingga tidak bisa 
direplikasi di tempat lain. Padahal untuk bisa berhasil di Bangladesh, kami 
justru harus berjuang dengan berbagai cara melawan budaya kami sendiri. Kami 
harus menciptakan sebuah budaya tandingan yang menghargai kontribusi ekonomi 
perempuan, menghargai kerja keras, dan menghukum praktik-praktik korupsi. 
Grameen secara aktif menentang praktik pembayaran mahar dan penafsiran yang 
sangat kaku terhadap adat purdah. 
 
Sesungguhnya, jika seseorang mencari negara yang paling sulit menjalankan 
program seperti yang berhasil dilakukan Grameen, saya kira Bangladesh akan 
berada di urutan teratas. Dan ketika kami lihat pengembangan program-program 
yang mengikuti model Grameen di Filipina, Malaysia, Afrika Selatan, dan 
Bolivia, kami langsung teringat pada hambatan-hambatan luar biasa yang harus 
kami atasi di negara kami sendiri dengan perekonomiannya yang kembang-kempis, 
kaum elitnya yang reaksioner, dan seringnya terjadi bencana alam.
 
 
 
[ bersambung ]
 
 
_________
 
"Kekuatan sejati berasal dari penyerahan diri 
yang mengantarkan seseorang pada dedikasi hidup 
melalui loyalitas terhadap sesuatu 
melebihi dirinya sendiri" 
[ Henry Miller -1891-1980- Penulis ]
 
_________
 
 
The Flag
Air minum COLDA - Higienis n Fresh !
ERDBEBEN Alarm
 



 
SONETA INDONESIA <www.soneta.org>
Retno Kintoko Hp. 0818-942644
Aminta Plaza Lt. 10
Jl. TB. Simatupang Kav. 10, Jakarta Selatan
Ph. 62 21-7511402-3 
 


      

Kirim email ke