Gimana mo bilang lagi,
katanya, jangan kuatir dengan apa yang akan engkau makan hari besok
cukuplah untuk hari ini saja,kuatir mu
sedang kan burung pipit yang tidak menabur, namun makan juga
,,,,,,,nyatanya nih Adin ,kelaparan, tewas.
dan entah berapa banyak adin , adin , yang laen di atas bumi ini,
............aduh,,aduh,,, aduh,,mungkin salah cetak kah kalam yang didengung 
dengungkan itu.
atau mungkin juga bukan itu kah maksudnya,,,
ya Gusti,,,, ada apa sebenarnya ????


To: [EMAIL PROTECTED]: [EMAIL PROTECTED]: Sun, 8 Jun 2008 08:24:14 
-0700Subject: CiKEAS> Penyapu jalanan yg tewas kelaparan !!!




Dear All,Warga Negara Republik Indonesia patut mengheningkancipta bagi Adin, 
petugas di Dinas Lingkungan Hidup danKebersihan, YANG TEWAS akibat KELAPARAN. 
Kiranyaliwanya tercukupkan di dunia akherat.Biarlah "pedang Ilahi" membagi 
orang setia kepadakebaikan dan keadilan dari kaum bathil, dan tidakdibagi 
berdasarkan beberapa butir dogma yang sama-samasulit diterima kehidupan nyata, 
bahkan mungkin olehKasih Ilahi.Ironi yang besar buat bangsa yang sangat sibuk 
dengandiri masing-masing. Keuntungan besar bagi satu duaorang dan korporasi 
karena naiknya BBM, dan malapetakabagi jutaan orang yang tak dapat menyesuaikan 
diri,dan terpaksa menerima BLT yang habis hanya dalam duahari. Kenaikan BBM 
bukan faktor satu-satunya, tetapitelah menjadi pemicu terakhir kematian 
saudaratersebut. Mungkin mempercepat kematiannya untukbeberapa tahun, bulan, 
hari bahkan jam "yangsebenarnya".Memang, hanya Sang Khalik yang Maha Mengetahui 
haritiba ajal kita, tetapi Sang Khalik (mungkin) tidakmenghendaki kematian 
sia-sia seorang hambanya, ditengah debat dan amarah di tengah masyarakat, 
yangtidak ada sangkut pautnya dengan Sang Khalik, bahkanmeskipun disebut "demi 
Keadi-luhungan Sang Khlaik".Padahal, Dia tidak perlu dibela... DIA hanya 
menitipkita di antara saudara sesama Manusia... untuk salingmemperhatikan. . 
Alhamdulilah, kalau mengulurkantangan untuk saling meringankan penderitaan. 
..Tanpa sadar, kita terus berdebat... di tengah sengsarabangsa dan manusia 
Indonesia meratapi kehidupannyakarena kenaikan BBM dan krisis pangan dunia... 
Mungkinhari ini Adin, dan besok tetanggamu atau saudara kita,menemui ajal 
karena kelaparan atau "suicide", karenabeban tak terpikulkan. ..Ataukah kita 
berdebat menunggu sesuatu yang irrasionalterjadi, seperti Topan Nargis menjawab 
keangkuhanJunta Militer Myanmar dan memakan puluhan ribu korban.Atau 
irrasionalitas laiinya, seperti protes "nyawaratusan bhikku" yang tertembak di 
Cina, karenatuntutan kemerdekaan Tibet, dan dijawab Sang Khalikdengan gempa 8,1 
SR yang meluluh-lantakkan daratanCina dan menelan banyak korban tak berdosa 
hanya dalamwaktu singkat? Irrasionalitas, karena menurut rasiotidak ada 
hubungan, tetapi daerah bencana senantiasaterkait kaum tertindan dan penindas, 
dan meskikorbannya tidak sedikit orang yang tak berdosa.Wallahualam. 
..wassalam,berthy barnabas rahawarinPenyapu Jalan Tewas KelaparanRabu 4 Juni 
2008, Jam: 8:18:00BOGOR (Pos Kota) - Harga kebutuhan pokok yang terusmerangkak 
seiringkenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) memunculkan beragamkisah pilu. Seorang 
penyapu jalan tewas di pinggirjalan Sukasari, Bogor Timur, Selasa (3/6) 
siang.Diduga, Adin, 46, petugas kebersihan pada DinasLingkungan Hidup 
danKebersihan (DLHK) Kota Bogor, itu meninggal duniakarena kelaparan. Ia 
hanyamakan satu kali sehari karena harus berbagi denganketiga 
anaknya.Sebagaimana dituturkan Neglasari, 40, istri Adin, diRSUD PMI Bogor 
tempatjasad sang suami diotopsi, korban meninggal akibatmenahan lapar 
sejakmalam.Menurut Neglasari sejak kenaikan BBM yang dibarengidengan 
melonjaknya harga kebutuhan pokok, ia dansuaminya kelabakan mengatur pendapatan 
bulanan yanghanya Rp750 ribu.Jumlah yang sangat minim ini harus diatur 
sehematmungkin agar bisamenyisihkan dana untuk biaya sekolah dua dari 
tigaanaknya. "Biaya hidupdengan tiga anak sangat tidak mencukupi dengan 
gajihanya Rp750 ribusebulan," kata Neglasari saat berada di ruang forensikrumah 
sakit.CUMA MINUM AIR PUTIHWarga Kampung Cibitung RT 02/07, Desa 
Tenjolaya,Kabupaten Bogor, inimengaku untuk bisa bertahan hingga gajian 
bulanberikutnya, terkadang merekamakan sehari sekali. Bahkan jika makanan yang 
tersediatidak mencukupi untuksemua, ia dan suaminya terpaksa cuma minum air 
putih."Dengan gaji suami, kami bisa bertahan hingga duaminggu lebih. 
Selebihnya,sudah morat-marit. Untuk bertahan agar anak-anak tidakkelaparan, 
kami makansehari sekali. Kadang diselipkan dengan rebus singkongdan daunnya 
yang sayaminta dari warga," paparnya.Kepergian sang suami, diakui ibu tiga anak 
ini, akibatsejak malam tidakmakan. Menu yang seharusnya untuk sang suami, 
terpaksadibagikan ke tigaanaknya yang mengaku sedang lapar.Bahkan sebelum 
berangkat kerja, korban sempat mengeluhsakit pada bagianperutnya."Saya pikir 
sakit biasa. Rupanya sakit itu, pertandalapar sejak malam,"ujar sang istri 
sambil menambahkan dirinya tidaksempat keluar mintasingkong ke tetangga untuk 
makan suami karena waktusudah malam.(yopi/ok) 






_________________________________________________________________
Check out Barclays Premier League exclusive video clips here!
http://fc.sg.msn.com/index.aspx

Reply via email to