Bila paket tsb dialirkan tidak akan juga menyembuhkan masalah akan menambah hutang negara. Bank Mandiri sampai saat ini masih mampu menjual semua property akibat BLBI lalu. Lebih baik Amerika membuka kesempatan luas untuk kepemilikan property tidak dibatasi pada warga Amerika dan yang berdomisili diAmerika. Pasar dunia masih mampu menyedot propety diAmerika. Property di Indonesia saja masih laris manis . hens ====================== --- On Fri, 10/3/08, Hafsah Salim <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: Hafsah Salim <[EMAIL PROTECTED]> Subject: CiKEAS> Bush Gagal Mendapatkan Paket $700 Milyard To: CIKEAS@yahoogroups.com Date: Friday, October 3, 2008, 7:25 AM Bush Gagal Mendapatkan Paket $700 Milyard Setelah perdebatan dan tanya jawab yang lama, melelahkan, dan sangat komplex, akhirnya suara Kongres yang terbanyak menolak permohonan presiden Bush untuk mensupport perusahaan2 consultant perumahaan dan asuransi dengan paket $700 milyard. Yang menarik disini adalah bahwa kelompok yang paling banyak menolak itu adalah partai Republik yaitu partai presiden Bush sendiri. Dan yang aneh para pendukung utamanya adalah partai Demokrat yang justru memusuhi semua kebijaksanaan Bush. Banyak masyarakat Indonesia tidak mengerti mengapa hal ini bisa terjadi, malah mereka yang diracuni kebencian akibat dogma Islam mendoakan bahwa Amerika mengalami kebangkrutan, padahal sebenarnya paket yang diminta Bush justru untuk memperkuat Amerika. Alasan Bush bahwa paket $700 milyard ini sangat penting untuk mencegah stagnasi ekonomi yang terjadi di Amerika ini. Dengan bantuan atau tunjangan paket ini, maka perusahaan swasta bisa kembali berputar sehingga membantu roda perekonomian Amerika. Keterangan Bush inilah yang dijadikan landasan oleh kelompok2 pembenci Amerika sebagai tanda2 kebangkrutan Amerika, padahal ekonomi dan business Amerika khan bukan cuma real estate dan asuransi saja, juga perusahaan real estate dan consultant maupun perusahaan asuransinya bukan cuma satu yang mengaku bangkrut ini. Masih ada jutaan perusahaan real estate yang kecil, yang menengah dan yang raksasa, juga ada puluhan juga perusahaan asuransi. Memang betul Lehrer Brother dan AIG merupakan satu dari sekian juga yang masuk dalam perusahaan besar namun bukan yang terbesar. Bisnis perumahan di Amerika termasuk salah satu pemasukan pajak yang terbesar bagi pemerintah Amerika, maka dengan lesunya bisnis perumahaan, otomatis pajak yang masuk kepada pemerintah Amerika juga menjadi lesu. Sebagian besar masyarakat Amerika dari yang kelas terbawah hingga menengah pasti pernah membeli rumah melalui cicilan dari pinjaman bank. Meskipun rumah itu masih dalam proses pencicilan, namun statusnya sudah resmi dimiliki si pencicil sehingga pemilik rumah tsb sudah wajib membayar pajak setiap tahunnya. Jumlah pajak yang harus dibayar itu kira2 1% dari harga pasar rumah tsb. Akibatnya, makin tinggi harga rumah, makin tinggi pula pajak yang diterima pemerintah, makin jatuh harga rumah, makin jatuh juga pemasukan dana ke kas negara Amerika. Akibat hijrahnya perusahaan2 raksasa di Amerika ke Cina dan India yang harga tenaga kerjanya jauh lebih murah mengakibatkan jutaan pekerja kehilangan mata pencahariannya, akibatnya tidak mampu membayar cicilan rumah sehingga rumahnya harus dijual oleh Bank atau oleh pemiliknya untuk pelunasan sisa cicilan ini. Namun karena banyaknya yang ingin menjual rumahnya, otomatis harga rumah pun merosot tajam, dan pajaknya juga jadi merosot dan pemasukan pemerintah juga merosot. Presiden Bush merencanakan menanggulangi merosotnya harga rumah dengan membelinya rumah2 tsb agar harganya bisa dipertahankan. Dan untuk membeli rumah2 inilah Bush membutuhkan dana sebesar $700 milyard sehingga rumah ini kemudian bisa dijual pemerintah dengan harga pasaran dan pajak rumahnya bisa dipertahankan tetap tinggi sehingga pemasukan pemerintah juga lancar. Dengan cara Bush ini, masyarakat malah diperkenankan untuk mempertahankan rumahnya meskipun cicilannya terhambat tetapi pajak yang dibayar tetap tidak jatuh karena harga rumah bisa dipertahankan. Partai Demokrat yang cendrung membela kepentingan rakyat kelas bawah dan menengah tentunya mendukung rencana ini karena dengan cara2 seperti ini akan banyak perusahaan2 kelas bawah dan menengah bisa tertolong sehingga membuka lapangan kerja yang lebih luas. Dilain pihak Partai Republik yang mewakili para pengusaha besar dan para kapitalis raksasa lebih menyukai kalo pajak turun menjadi rendah, makin rendah makin baik. Itulah sebabnya, Partai Republik terang2an dengan suara bulat menolak rencana maupun usulan Bush untuk menunjang perusahaan2 property yang bangkrut ini. Sebaliknya, partai Demokrat sebagian besar justru mendukungnya. Hasilnya memang lucu, namun beginilah Demokrasi di Amerika berjalan dimana masing2 kepentingan punya jurusannya sendiri2 dan suara terbanyaklah yang akan menang karena kepentingan orang banyak belum tentu merugikan kapitalist dan juga belum tentu menguntungkan kelas bawah. Kesemuanya itu tergantung sipengelola masing2 sesuai dengan profesinya. Ny. Muslim binti Muskitawati.