Harus bicara dengan Allah agar peraturanNya  (5:51) dirubah, tetapi sulit untuk 
berjumpa untuk pembicaraan, jadi terima apa yang ditentukan. Berarti tidak ada 
demokrasi.

  ----- Original Message ----- 
  From: wahyu oke.. 
  To: CIKEAS@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, October 09, 2008 10:09 PM
  Subject: Fw: CiKEAS> Sudah Waktunya Rakyat Indonesia Memilih Presiden 
Non-Islam




  ya gtu deh mba..bener katanya neng Vonny...kayanya itu mustahil deh...namanya 
juga kita kaum minoritas mba...



  ----- Forwarded Message ----
  From: vonny vitawati <[EMAIL PROTECTED]>
  To: CIKEAS@yahoogroups.com
  Sent: Monday, October 6, 2008 8:03:36 PM
  Subject: Re: CiKEAS> Sudah Waktunya Rakyat Indonesia Memilih Presiden 
Non-Islam



        hahahahahhha .. apa mungkin...? ...  keknya ga  mungkin pisan dah mba ..


        --- On Sun, 10/5/08, Hafsah Salim <muskitawati@ yahoo.com> wrote:

          From: Hafsah Salim <muskitawati@ yahoo.com>
          Subject: CiKEAS> Sudah Waktunya Rakyat Indonesia Memilih Presiden 
Non-Islam
          To: [EMAIL PROTECTED] com
          Date: Sunday, October 5, 2008, 3:48 PM


          Sudah Waktunya Rakyat Indonesia Memilih Presiden Non-Islam

          Rakyat Indonesia seharusnya memiliki kesadaran bahwa memilih presiden
          bukan atas dasar kesamaan keimanan agamanya, melainkan atas dasar
          reliabilitynya, berdasarkan pengabdiannya, berdasarkan pengalamannya,
          dan juga berdasarkan keahliannya.

          Adalah salah dan menyesatkan ajaran Islam yang mengharuskan seorang
          pemimpin seorang yang harus beriman kepada Allah dan beragama Islam. 
          Karena agama seseorang tidak menggambarkan reliabilitynya tidak
          menggambarkan kesanggupannya.

          Masa depan bangsa akan menjadi gelap karena memilih Caleg dengan
          mempersyaratkan keharusan bisa membaca Quran, hal ini bertujuan untuk
          menjegal Caleg yang bukan beragama Islam.

          > Anti Bullshit <anti.bulshit@ ...> wrote:
          > begini kan bentar lagi taun 2009, ada
          > PEMILU gw pesan supaya JANGAN PILIH
          > PRESIDEN ato LEGISLATIF orang JAWA (suku
          > JAWA), sebab mereka penjajah, yang NGAKU-
          > NGAKU turunan MAJA PAHIT (sejarah
          > FIKTIF) yang meng-agung2kan GJAH MADA
          > sebagai penjahat NUSANTARA menjajah rakyat
          > Nusantara.

          > "jasadlelaki" <jasadlelaki@ ...> wrote:
          > ah, dari dulu yang dipilih
          > wong cina yang nyamar jadi jawa kog...?!
          > selama ini mana ada jawa asli yg jadi presiden.
          > jangan berpura-pura goblok lah...
          > 

          Mungkin sekali pendapat anda diatas itu benar meskipun sulit siapapun
          untuk membuktikannya. Tapi bukan semua jawa adalah keturunan Cina
          karena ada juga yang keturunan Belanda, Arab dan India.

          Sukarno adalah seorang pemimpin besar yang berkualitas, ternyata dia
          dilahirkan oleh seorang ibu yang aseli Bali yang bekerja sebagai
          pembantu rumah tangga seorang duda Belanda yang bekerja pada Gubernur
          Belanda di Bali. Dengan kata lain, Bung Karno adalah keturunan
          Belanda dari hasil hubungan wanita Bali dan orang Belanda, hal inilah
          yang memungkinkan bagi Bung Karno untuk diterima disemua sekolah
          Belanda hingga mendapatkan gelar insinyurnya. Juga bisa terbukti dia
          menguasai dengan mudah bahasa asing terutama Belanda yang bahkan lebih
          fasih daripada berbahasa Indonesia. Kalo saja anda ada yang pernah
          bertemu muka dari dekat disiang hari, maka anda bisa melihat jelas
          bahwa wajah Sukarno bukanlah wajah Asia, hidungnya mancung, kulitnya
          kemerahan bukan sawo matang, seluruh postur tubuhnya identik dengan
          orang Barat Caucasian. Saya masih ingat sewaktu dia menyambut
          kedatangan Presiden Kennedy yang merupakan sahabat dekatnya, sewaktu
          dia berjabatan tangan di Kemayoran, ternyata tinggi badannya sama
          persis setinggi presiden Kennedy yang posturnya sangat tinggi itu.

          Suharto kalo anda bandingkan wajahnya dengan bekas presiden Lon Nol
          dari Kamboja, anda akan ter-kaget2 karena wajahnya seperti pinang
          dibelah dua. Ternyata Lon Nol yang bekas presiden Kamboja ini adalah
          orang kamboja keturunan Cina. Juga Suharto bukanlah seorang Islam
          tulen bahkan ibu Tien isterinya adalah seorang Catholic 
fundamentalist.

          Habibie dilahirkan oleh ibunya yang berasal dari suku Bugis di Kendari
          dengan seorang suami Habib yang aseli orang Arab. Setelah diceraikan
          suaminya, hidup sang ibu terlunta2 sambil harus memikul beban
          anak2nya. Padawaktu Suharto bertugas menumpas gerombolan pemberontak
          Kahar Muzakar inilah dia berkenalan dengan ibu Habibie yang konon
          akhirnya dinikahinya dan menjadi isterinya yang dirahasiakan kepada
          keluarganya. Habibie diangkat sebagai anak pungut oleh pak Harto dan
          akhirnya berhasil jadi presiden RI yang ketiga menggantikan Suharto. 
          Jelas, Habibie adalah keturunan Arab jingjing.

          Jadi cuma tiga orang presiden saja yang pernah dimiliki Indonesia yang
          diduga memang keturunan Asing, yang satu Belanda dan yang lainnya
          Cina, sisa2nya presiden Indonesia seperti Habibie adalah keturunan
          Arab. Selanjutnya presiden2 Indonesia adalah pribumi aseli (Jawa). 
          Mungkin memang sudah waktunya Indonesia mengizinkan presiden yang
          orang Jepang, Cina, Inggris, ataupun Belanda untuk juga diberi
          kesempatan yang sama setelah menjadi warganegara Indonesia.

          Ny.Muslim binti Muskitawati.


       






   

Reply via email to