=======================================================  
THE WAHANA DHARMA NUSA CENTER [WDN_Center] 
Seri : "Membangun Ekonomi Rakyat, 
           Demokrasi, Kebangsaan dan Pruralisme Indonesia."  
======================================================= 
[Economic, Democration, Nationalism and Pruralism Indonesia Quotient] 
BANK KAUM MISKIN 
Pidato Muhammad Yunus 
Saat Menerima Hadiah NOBEL Perdamaian 2006 
Belajar dari : 
Kisah Muhammad Yunus dan Grameen Bank, dalam 
Memerangi Kemiskinan 
DALAM RANGKA : 
MEMPERINGATI 100 TAHUN KEBANGKITAN NASIONAL  
MENYAMBUT 80 TAHUN SUMPAH PEMUDA   
DAN MERAYAKAN HUT KEMERDEKAAN RI KE - 63   
130. Kita Bisa Museumkan Kemiskinan 
Bapak-bapak dan ibu-ibu sekalian, 
Saya yakin kita bisa menciptakan dunia yang bebas, karena kemiskinan tidak 
dibikin oleh rakyat miskin. Kemiskinan diciptakan dan dilestarikan oleh sistem 
sosial-ekonomi yang kita rancang sendiri; pranata-pranata dan konsep-konsep 
yang menyusun sistem itu; kebijakan-kebijakan yang kita terapkan. 
Kemiskinan tercipta karena kita membangun kerangka teoretis berdasarkan 
asumsi-asumsi yang merendahkan kapasitas manusia, dengan merancang 
konsep-konsep yang terlampau sempit (seperti konsep bisnis, kelayakan kredit, 
kewirausahaan, lapangan kerja) atau mengembangkan lembaga-lembaga yang belum 
matang (Seperti lembaga-lembaga keuangan yang tidak mengikutsertakan kaum 
miskin). Kemiskinan disebabkan oleh kegagalan pada tataran konseptual, dan 
bukan kurangnya kapabilitas di pihak rakyat. 
Saya percaya sepenuh hati bahwa kita bisa menciptakan dunia yang 
bebas-kemiskinan bila secara kolektif kita mempercayainya. Dalam dunia yang 
bebas-kemiskinan, tempat satu-satunya Anda bisa melihat kemiskinan adalah di 
museum-museum kemiskinan. Ketika anak-anak sekolah berkunjung ke museum-museum 
kemis+kinan itu, mereka akan ngeri melihat kesengsaraan dan kehinadinaan yang 
harus dilalui sebagian umat manusia. Mereka akan menyalahkan leluhurnya karena 
mentolerir kondisi yang tidak manusiawi yang sudah berlangsung begitu lama atas 
begitu banyak orang ini. 
Seorang manusia lahir di dunia ini dengan bekal penuh bukan hanya untuk 
mengurusi dirinya sendiri saja, tetapi juga turut menyumbangkan upaya untuk 
memperluas kesejahteraan dunia secara keseluruhan. Ada yang punya peluang untuk 
menggali potensi mereka sampai takaran tertentu, tapi banyak lainnya yang tak 
pernah mendapat kesempatan apapun seumur hidupnya untuk menguak bakat-bakat 
menakjubkan yang hadir bersama kelahirannya. Mereka mati tanpa pernah tergali 
dan dunia tak pernah merasakan kreativitas dan sumbangsih mereka. 
Grameen telah memberi saya keyakinan tak tergoyahkan mengenai kreativitas 
manusia. Hal ini telah membuat saya meyakini bahwa manusia tidaklah terlahir 
untuk menderita sengsara akibat kelaparan dan kemiskinan. 
Bagi saya orang miskin itu seperti pohon bonsai. Manakala Anda menanam bibit 
terbaik dari pohon tertinggi dalam pot kembang, Anda pun mendapat replika dan 
pohon tertinggi itu, namun tingginya hanya sekian inci. Tak ada yang salah 
dengan bibit yang Anda tanam, hanya lahannya saja yang sama sekali tidak 
memadai. Orang miskin itu orang bonsai. Tak ada yang salah dengan bibitnya. 
Sederhana saja, masyarakat tak pernah memberi mereka lahan untuk bertumbuh 
kembang. Yang diperlukan untuk membuat masyarakat miskin keluar dari kemiskinan 
adalah menciptakan lingkungan yang memberdayakan mereka. Begitu kaum miskin 
bisa melejitkan energi dan kreativitas mereka, kemiskinan akan lenyap dengan 
cepat. 
Mari kita bergandeng tangan untuk memberi setiap makhluk manusia kesempatan 
yang adil untuk melejitkan energi dan kreativitas mereka. 
  
Bapak dan ibu-ibu sekalian, 
Akan saya sudahi dengan menyatakan penghormatan saya yang mendalam kepada 
Komite Nobel Norwegia karena mengakui bahwa masyarakat miskin, khususnya kaum 
perempuan miskin, punya potensi sekaligus hak untuk menjalani hidup dengan 
Iayak, dan bahwa kredit mikro bisa turut melejitkan potensi itu. 
Saya percaya bahwa penghargaan yang Anda berikan pada kami ini akan mengilhami 
lebih banyak lagi inisiatif berani di seluruh dunia untuk membuat gebrakan 
bersejarah dalam mengakhiri kemiskinan global. 
Terima kasih banyak. 
  
[ Selesai….! ]    ** The End ** 
* * * * * 
“Perubahan adalah hukum kehidupan dan oleh karena itu, 
siapa yang hanya melihat masa lalu dan hari ini, pastilah 
akan kehilangan masa depannya.” 
[ John F. Kennedy ] 
* * * * * 
   
Menuju Indonesia sejahtera, maju dan bermartabat! 
  
Best Regards, 
Retno Kintoko 
  
The Flag 
Air minum COLDA - Higienis n Fresh ! 
ERDBEBEN Alarm



 
SONETA INDONESIA <www.soneta.org>
Retno Kintoko Hp. 0818-942644
Aminta Plaza Lt. 10
Jl. TB. Simatupang Kav. 10, Jakarta Selatan
Ph. 62 21-7511402-3 
 


      

Kirim email ke