Friends, 

It's very funny but true. Beberapa minggu lalu saya berada di salah satu 
Executive Club di Jakarta dengan dua orang rekan wanita. Kami berbuka puasa 
bersama sambil membuka-buka kartu tarot. Ngobrolnya ngalor ngidul. As everybody 
knows, saya memang lulusan Jurusan Ilmu Politik, FISIP UI. Tetapi kalau tidak 
terpaksa banget seperti ketika HARUS mengecam RUU Pornography itu, biasanya 
saya TIDAK bicara tentang politik. Bidang saya saat ini adalah SPIRITUALITAS, 
menjadi "penjaga gawang" di milis milik kita bersama yg namanya 
Spiritual-Indonesia <http://groups.yahoo.com/group/spiritual-indonesia>. Kalau 
diminta, saya akan cuap2 di muka umum seperti yg saya lakukan di Acara 
"Solusi", tiap Rabu dan Jumat malam, pukul 22:00-24:00 WIB, di Radio Pop FM 
103, Jakarta, dan di-relay oleh 80 radio stations lainnya di seluruh Indonesia. 
Tetapi itu tentang hal2 biasa yg menyangkut pengambilan keputusan dari para 
individu yg mengirimkan SMS... -- Tetapi di Executive Club
 itu, dua rekan wanita dan saya entah mengapa tiba2 berbicara tentang politik. 
Mungkin karena itu hari terakhir sebelum libur panjang Idul Fitri.

So, sambil buka puasa kami lalu ngobrol ngalor ngidul tentang politik. Saya 
sendiri SUDAH melaporkan sebelumnya bahwa saya melihat SBY tidak akan terpilih 
lagi sebagai presiden NKRI. Saya sudah lihat itu waktu hari Jumat sebelumnya 
lagi, jadi a week before the occasion di Executive Club itu. Tetapi,... sampai 
saat itu BELUM ada yg menanyakan kepada saya siapa menurut terawangan tarot yg 
akan memiliki kemungkinan menjadi presiden mendatang. Nah, rekan2 wanita saya 
itu memang berada di lingkaran politik juga. Yg satu adalah anak salah seorang 
mantan menteri ORBA, dan yg seorang lagi adalah istri dari salah seorang 
pemimpin parpol. Berarti, memang tidak ada yg kebetulan, semuanya itu 
SINKRONISITAS. Jadi, seperti ada sesuatu yg mendorong kami bertiga untuk 
berkumpul dan ngobrol ngalor ngidul menyentuh perpolitikan Indonesia di saat 
ini dan masa mendatang. 

Then I started the conversation. Saya bilang: "Minggu lalu, saya sudah lihat 
bahwa SBY tidak akan terpilih lagi". 

"Iyalah," kata Mbak A (yg anak mantan menteri ORBA itu). 

"Terus siapa ya kira2 yg bakal jadi presiden ?" lanjutnya. 

"Kita lihat saja," kata saya sambil mulai menerawang (I am a clairvoyant kalau 
sedang dalam acara begitu2an, FYI). Dan saya juga bilang kepada mereka bahwa 
kalau pertanyaannya umum, jawabannya umum, dan kalau pertanyaannya spesifik 
jawabannya BISA spesifik. Setelah saya bilang begitu, Mbak B (yg istri seorang 
pemimpin parpol) tiba2 nyeletuk. 

Dia bilang begini: "Apakah capres itu memiliki background militer ?" 

Ketika kartunya tercabut, ternyata jawabannya "Ya, backgroundnya militer". 
Terlihat jelas disitu, bahwa MEMANG background dari capres NKRI mendatang dari 
militer. Eh, mbak2 ini merasa makin curious saja. Dan saya ikutin aja kemana 
maunya. 

Mbak A bertanya lagi: "Apakah Wiranto ?" 

Ketika kartunya tercabut, ternyata jawabannya BUKAN Wiranto. Saya bilang aja, 
"Bukan mbak, bukan Wiranto". 

"Aduh, siapa lagi dong kalo bukan Wiranto," kata Mbak A yg lalu mulai ngoceh 
bahwa Wiranto itu SUDAH disiapkan buat menjadi pengganti Babe, blah blah 
blah... 

"Kalo Prabowo Subianto gimana ?" tanya Mbak A. 

Ketika kartu tercabut, the jawaban was YES. 

"Iya mbak, Prabowo," jawab saya... -- I was REALLY schocked, however. Iyalah, 
saya kan TAHU bahwa Prabowo itu memiliki background yg masih harus diperjelas, 
walaupun saya juga TAHU bahwa the person is VERY POTENTIAL. Sangat brilliant 
dan memiliki ide2 tentang tata cara bernegara yg modern dan liberal walaupun 
BELUM memperoleh kesempatan untuk mewujudkan ide2nya di jaman Babe Harto 
berkuasa. 

"Mas Bowo is ok," kata Mbak A lagi. "Kita perlu orang yg kuat lah, kalo nggak 
begitu jadinya kayak begini2 lagi, blah blah blah..." 

Saya diam saja. I was shocked, bener2. Biarpun saya seorang tarot reader, kalau 
tidak ditanya saya sendiri TIDAK pernah buka2 kartu. Dan the kartus cuma 
bekerja kalau ada orang lain yg bertanya. Dan memang very connected. Yg 
berjalan itu Alam Bawah Sadar di diri kita, dan saya cuma menjadi "speaker" 
untuk menafsirkan SIMBOL yg muncul melalui kartu tarot. Saya diam saja sampai 
akhirnya Mbak B, the wife of a parpol leader itu bertanya kembali. She was a 
very cautious lady, suaranya pelan. 

Dia tanya: "Apakah the next president itu seorang pria ?". Nah, itu kan 
pertanyaan spesifik,... dan jawabannya BISA spesifik. When the cards were 
picked up ternyata terlihat bahwa jawabannya itu TIDAK. 

"Bukan, mbak, bukan pria," jawab saya. Tapi saya kan MIKIR juga. I saw a man in 
the cards, tetapi jawabannya itu as a whole means NO, not a man. So, something 
was missing here. Kok bukan pria, pedahal tadi katanya Prabowo, dan Prabowo itu 
so pasti a man, ya gak ? ya gak ? Akhirnya saya clarify saja sama mbak2 ini. 

Saya tanya aja langsung: "Prabowo masih sama Mbak Titik nggak ?" 

"Nggak lah, udah lama nggak sama Mbak Titik lagi, nggak sama siapa2 sekarang," 
jawab mereka.

So, that's the END of the reading concerning the future president. Terlihat 
bahwa orang itu Prabowo Subianto yg memang sekarang single sehingga terlihat 
tidak sebagai seorang pria. Latar belakangnya militer. Terlihat juga bahwa 
orangnya agak pasif, dan tidak mau bertindak kalau tidak terpaksa sekali. 
Elemennya Air, bertindak mengikuti perasaan yg muncul di dirinya. Kalau dia 
merasa ok, maka dia akan jalan terus. Kalau dia merasa tidak ok,... maka apapun 
tidak akan bisa menggerakkannya. Kita lihat saja yah, kita lihat saja nanti. -- 
Que sera sera, apa yg terjadi terjadilah. Kalau Prabowo Subianto yg dipanggil 
sebagai "Mas Bowo" oleh mbak2 yg bertanya kepada saya itu BISA benar2 terpilih 
menjadi Presiden NKRI berikutnya, maka artinya itu adalah yg terbaik bagi kita. 
Saat ini, banyak yg MASIH harus dilakukan olehnya, terutama klarifikasi tentang 
perannya di masa lalu tetapi, yg paling penting adalah BICARA. Saya percaya 
bahwa Prabowo memiliki ide2 brilliant
 tentang DEMOKRASI dan LIBERALISME. Dulu Prabowo pernah bilang bahwa Indonesia 
belum siap untuk terbuka seperti negara2 Barat. Sekarang kita SUDAH terbuka. 
Dan "Mas Bowo" harus berbicara apa yg menurutnya BISA dilakukan dalam era 
keterbukaan ini. Bicara aja, so what gitu lho ! 


The strangest thing that I saw was the definite answer that the next president 
was NOT a man. And it was given AFTER the name Prabowo had come up as having a 
chance to become the next president. I was bewildered, schocked... -- Yes, I 
saw a "man" in the cards, but the answer as a whole to the question whether the 
next president was a man was NO. At that point I queried whether Mas Bowo was 
still married, and got a reply that he was now single. I was relieved, yet I 
could "sense" something deeper to that point which I don't want to talk about 
in public. What I revealed just facts coming up at the occasion and NOT my 
deeper hunch which I might say privately to whomever asked... So, it's also 
CORRECT to say that our next president SHOULD combine BOTH the qualities of the 
Empress and the Magus, feminine AND masculine, the spiritual qualities of BOTH 
sexes. It's very difficult, though. Only persons who have already had their own 
portion of hell and come up
 alive could fill the slot... -- Five of Wands means terrible competition, hard 
work, but only HALF measure. It could meand idle capacity also because Ten of 
Wands is exactly twice of that. Efforts could still be raised, doubled up... 
--Five of Pentacles is a very gloomy prediction since it means poverty, lack of 
conveniences in general which, as a matter of conjecture, should also mean 
OPPORTUNITY to start anew from scratches. When things have hit rock bottom, 
people MIGHT be easier to persuade to abandon old methods. So, half efforts and 
half gains. -- The other elements missing are Air and Water. So, there will be 
ample opportunities to supply thoughts, decisions, etc... provided that empathy 
be offered to all those concerned. --In a nutshell, we are in shambles, no 
leadership at all, even until now. But the opportunity is always there, 
especially AFTER Barack Obama (Barry Soetoro) becomes US president. I see 
LIBERAL REVOLUTIONS spreading like
 wildfire among the developing countries, including Indonesia. If so, why not ? 
 

Saya sendiri MASIH merenungkan, rasanya memang connected, dari Barack Obama yg 
kakak kelas saya di SD Strada Asisia sampai MAYBE Prabowo Subianto. Tapi kita 
lihat saja yah. The reading terjadi without any plan, muncul begitu saja ketika 
kami bertemu dan, rasanya, harus saya posting karena beberapa tahun lalu saya 
terlambat. Sebelum pemilihan presiden terakhir saya sudah lihat bahwa Amin Rais 
dan Megawati tidak akan terpilih, tapi saya tidak ngomong sampai setelah 
kejadian. Nah, sekarang saya ngomonglah, siapa tahu aja bener, ya gak ? ya gak 
? The questions posed were NOT mine, saya cuma melihat dan menjawab apa adanya 
saja. Yg menanyakan tentang Wiranto dan Prabowo itu BUKAN saya, melainkan mbak2 
itu. I am still indecisive myself, saya cuma tahu bahwa Prabowo itu BISA 
membawa banyak perubahan kalau mau sebab dia itu pendidikannya di LN. Dia bisa 
melihat Indonesia dari sudut pandang orang luar, sehingga tidak terbutakan oleh 
teriakan2 dari
 kelompok2 orang kalap di Indonesia yg selalu merasa dirinya "benar", pedahal 
kalau dilihat secara global universal ya tidak benar. Kita ini MASIH 
terbelakang banyak, tetapi kelompok2 agamis di Indonesia itu akan memaki-maki 
kalau dikasih tahu bahwa merekalah penyebab keterbelakangan ini, pedahal 
masyarakat secara umum sudah SIAP untuk terbuka. Kita ini sudah demokratis 
(walaupun masih tambal sulam), dan pasangan demokratisme adalah LIBERALISME di 
segala bidang. Yg harus diprotect di Indonesia adalah kelompok2 liberal/sekuler 
dari caci maki dan serangan2 kaum agamis dan, kalau mau jujur, mungkin hanya 
Prabowo yg BISA melakukan itu. Ini bukan analisa politik lho, cuma gut feelings 
saja. Kita ini cukup banyak memiliki MIDDLE CLASS, tetapi middle class yg BELUM 
class conscious sehingga masih terbutakan oleh nilai2 kelas menengah bawah yg 
disuarakan oleh para kaum agamis itu, yg ciri utamanya adalah hypocrisy, 
kemunafikan luar dalam. Middle Class yg ASLI
 itu akan bekerja TANPA hypocrisy, tetapi untuk awalnya harus di-protect juga.
 

PREDIKSI tentu saja bisa berubah. Terus terang saya sendiri TIDAK pernah 
membayangkan Prabowo sebagai presiden. Tapi, kok rasanya memang seperti ada yg 
"menarik" ke arah sana. Apakah ini semacam "takdir" juga tidak bisa kita 
bilang. Yg namanya "takdir" cuma bisa dibilang setelah kejadian, walaupun 
terkadang memang BISA terlihat sebelumnya. Orangnya itu pasti akan MERASA. So, 
kalau Prabowo merasa terpanggil untuk menjadi Presiden NKRI, tentu sudah 
melakukan persiapan dari sekarang. Saya sendiri cuma tahu bahwa Prabowo 
memiliki KESEMPATAN untuk memperbaiki kesalahan masa lalu. Nobody is perfect... 
- He has brains, cara berpikirnya berbeda dari kebanyakan orang Indonesia. His 
father, Prof. Sumitro, used to be a political dissident di jaman Sukarno. Prof. 
Sumitro itu orang PSI (Partai Sosialis Indonesia), partainya orang2 intelektual 
jaman dahulu, yg cenderung LIBERAL. His mother is a Menadonese, berpendidikan 
Belanda. So, latar belakang Prabowo itu
 sebenarnya cara berpikir dan bertindak yg liberal. Kalau di masa lalu Prabowo 
PERNAH menjadi eksponen otoritarianisme, maka sekarang dia memiliki KESEMPATAN 
untuk membalikkan kesalahan2 masa lalu demi masa depan yg lebih fleksibel... 
-Kita semua aslinya otoriter, suka menggunakan pemaksaan, tetapi kita juga BISA 
memulai perubahan kalau mau, dan kalau ada pemimpin yg BERANI memulainya dari 
atas. Kelompok2 ekstrim kanan di Indonesia itu perlu "diajar" bahwa kita ini 
negara SEKULER, dan bukan negara agama. Harus ada pemisahan tegas antara negara 
dan agama2. Disini Indonesia BISA mencontoh AS yg juga merupakan suatu MELTING 
POT. Indonesia ini sebenarnya melting pot, tetapi masih MALU2. Melting pot kok 
malu2. So, itu antara lain yg BISA dilakukan oleh seorang pemimpin Indonesia di 
masa depan. SBY tidak bisa. Wiranto is too traditional to bring Indonesia up to 
date ke era POST MODERN. Yg lain have NO BRAINS. Parpol2 itu semuanya memiliki 
image yg DISGUSTING.
 We are in shambles, actually. Saya sendiri selalu GOLPUTsampai sekarang.
 
Leo
Group Webpage: <http://groups.yahoo.com/group/spiritual-indonesia>.




Image dari Prabowo Subianto di masa lalu. Apakah ini militerisme ? In my 
opinion, kesannya itu BUKAN militerisme. Memang yg dikenakan itu baret merah 
KOPASSUS tetapi, menurut saya, Prabowo tidak memiliki image militerisme. 
Image-nya itu LIBERALISME, keterbukaan dan kebebasan yg selaras dengan kesiapan 
masyarakatnya sendiri. The guy was one thing in the past and COULD be another 
thing in the future. Teman2 saya di Milis Spiritual-Indonesia malahan lebih 
PRAGMATIK lagi pandangannya; mereka bilang, in a nutshell, yg penting orangnya 
itu bisa kerja. Kita nggak perduli latar belakang orang, yg penting orangnya 
BISA kerja buat NKRI, for a better and brighter future. Masa mao begini2 aja, 
ya gak ? ya gak ?
 
 

POSTSCRIPT:

Hari Rabu malam, 15 Oktober 2008, saya kembali cuap2 sebagai seorang nara 
sumber dalam acara "Solusi" di Radio POP FM 103, Jakarta, yg di-relay oleh 80 
radio stasiun lainnya di seluruh Indonesia. Tanpa hujan dan angin, tiba2 Elki 
yg membawakan acara itu mulai berbicara tentang politik. 

"Iklan2 GERINDRA mulai muncul secara marak di TV", kata Elki. "Dan rating 
Prabowo sudah naik dengan begitu cepatnya, dari sedikit sekali orang yg tahu 
sampai saat ini telah menduduki ranking ke...," lanjut Elki lagi. 

"Oh ya ?" jawab saya. Saya ini kan TIDAK pernah nonton TV. Paling cuma lewat 
saja di depan TV. 

"Tapi kemarin Prabowo menyatakan bahwa dirinya BELUM mencalonkan diri sebagai 
presiden," lanjut Elki lagi. "Pertanyaannya sekarang, apakah Prabowo akhirnya 
akan mencalonkan diri sebagai Presiden RI ?" 

So, itu kan pertanyaan spesifik, dan jawabannya pasti bisa spesifik juga. Elki 
mencabut satu kartu tarot di depan saya, dan ketika semua kartunya sudah 
terbuka, langsung saja saya bilang: "YA, Prabowo akan mencalonkan diri sebagai 
Presiden RI". 

Saya juga melihat bahwa pemilihan Presiden RI cenderung untuk diadakan dalam 2 
kali putaran. Chance untuk menjadi 2 kali putaran sebesar 70%. Jadi, 
probabilitas untuk satu kali putaran pemilihan presiden ternyata jauh lebih 
kecil, cuma 30%. 

Dan secara SINKRON, hari ini, 17 Oktober 2008 merupakan Prabowo Subianto's 
birthday. So, I wish him good luck. Happy Birthday buat Mas Bowo, kalau memang 
harus kesana jalannya, ya kesanalah. Semoga apa yg akhrnya menjadi kenyataan 
adalah yg TERBAIK bagi kita semua. Padamu negri kami berjanji, padamu negri 
kami berbakti, padamu negri kami mengabdi, bagimu negri jiwa raga kami.

Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

Kirim email ke