FANTASTIS: Lautan Cap Jempol Hijau di Senayan, Jakarta Atmosfer batin serta suasana Area Hall Basket Senayan-Jakarta sedari sore hingga malam kemrin benar-benar berubah menjadi lautan manusia. Di sana-sini berjibun pesertasedari siang hari yang amat antusias mengikuti beragam selebrasi bertajuk: "Indonesian Earthfest 2008". Wajah-wajah molek dan ganteng mereka tampak sumringah dan penuh kemenangan. Sebab, mereka bakal menjadi pelaku sejarah sebagai pemecahan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) dan Guiness Book World of Record berkat Cap Jempol Hijaunya.
Sungguh fantastis memang, antusiasme puluhan ribu bahkan ratusan ribu orang mengikuti aksi massal "Cap Jempol Hijau Peduli Lingkungan" di Area Hall Basket Senayan, JakartaMinggu (Ahad) sore (14/12) itu. Mereka datang dari berbagai penjuru kota di Indonesia; lintas profesi, gender dan agama. Hebatnya lagi, acara bombastis itu juga diikuti kalangan pejabat tinggi dan selebritis. Para selebritis dan pejabat negara itu, pun turut membubuhkan cap jempol kanannya pada kain putih yang terbentang tak kurang dari setengah kilometer (500 meter). Merekaantara lainyang telah membubuhkan Cap Jempolnya adalah: Mr. Rockefeller, Dr. Ir. H. Herry Suhardiyanto, MSi (Rektor IPB), Ir. H. Achmad "AK" Kalla, Glen Fredly dan masih banyak lagi. Thema hangat yang digelora-gelorakan dalam pengumpulan ratusan ribu Cap Jempol Hijau kali ini yakni: "Akankah Kita Biarkan Bumi Hancur? Ayo Angkat Jempol Selamatkan Bumi!". Sebuah tema maha besar yang diyakini bakal kuasa menginspirasi kesadaran intelektual dan batiniah setiap pihak untuk selalu peduli pada masa depan dunia. Kedahsyatan acara "Indonesian Earthfest 2008" itu berkat kolaborasi tripartit amat apik antara Green Music Foundation, Yayasan Peduli Hutan Lestari "YPHL", dan Bakri untuk Negeri. Tentunya, aksi "Cap Jempol Hijau Peduli Lingkungan" yang juga didukung sepenuhnya oleh Harian Online "HOKI" KabarIndonesia yang berkantor pusat di Negeri Kincir Angin itutidak cukup hanya berhenti sampai di situ saja. Melainkan akan dilanjutkan terus hingga ke segenap penjuru mata arah angin di seluruh daerah Indonesia. Bermodalkan keberhasilan acara pada hari ini, kita semua pantas merasa sangat optimis sekali bahwa dalam jangka waktu sebentar saja; lebih dari satu juta Cap Jempol Hijau akan bisa terkumpulkan. SATU JUTA Cap Jempol Hijau ini sama dengan satu juta warga yang peduli akan kelestarian lingkungan. Dalam hal ini mereka tergabung dalam "Warga Hijau". Seiring itu sikap optimis juga kian menggelegak, bahwa dalam jangka waktu tidak lama lagi; aksi "Cap Jempol Hijau Peduli Lingkungan" ini bisa memecahkan rekor MURI dan Guiness Book World of Record. Klimaks asanya, melalui penggalangan aksi Cap Jempol Hijau itu; negeri berpenghuni 224 juta jiwa ini tak lagi dicibir-cibir banyak kalangan sebagai kampiun negara perusak hutan di dunia. Juga tak lagi "distigmatisasi-kambingputihkan" sebagai negara "keranjang sampah", negara penyumbang polusi terbesar di dunia. Seluruh mata dunia kini berharap-harap, Indonesia harus menjadi negara yang memiliki pesona lingkungan hidup; terbebas dari kejahatan intelektual bernama illegal loging, illegal mining, illegal fishing, maupun aksi perusakan lingkungan lain. Karena nyatanya masih ada jutaan rakyat di belahan bumi Nusantara yang mencintai negeri dan bangsa ini maupun hutan-hutannya. Bangsa Indonesia, bukanlah bangsa perusak lingkungan. Kita bangsa yang mencintai negara dan hutan belantara, lengkap dengan kekayaan alam di dalamnya. Melalui kegemilangan melaksanakan aksi "Cap Jempol Hijau Peduli Lingkungan" itu; Yayasan Peduli Hutan "YPHL" Lestari telah benar-benar berhasil memprakarsai satu gebrakan progresif nan revolusioneryang didukung oleh ratusan ribu "Warga Hijau". Pasalnya, sudah menjadi komitmen dan visi-misi dari Yayasan Peduli Hutan Lestari (YPHL) untuk selalu membuat terobosan-terobosan (gebrakan taktis dan strategis) yang disebut "Indonesia Rainforest MovementTogether for a Better Earth". Aksi Jempol Hijau ini didukung dan dipublikasikan ke berbagai macam media masa elektronik maupun cetak, termasuk Kompas. Mari segera bergabung bersama "Warga Hijau"; dan jangan lupa, angkat jempol tangan kanan andademi menggapai-gapai sebuah cita-cita yang paling mulia. Apalagi kalau bukan upaya menyelamatkan bumi tercinta ini dari cengkeram ancaman global warning. (*)