http://www.poskota.co.id/redaksi_baca.asp?id=1823&ik=32
Usaha Menikmati 'Kue' Janda Selasa 30 Desember 2008, Jam: 6:43:00 Ada saja akal kaum lelaki. Jelas-jelas 3 tahun jadi "Bang Toyib" alias jarang pulang ke rumah, ketika dipergoki istri "mendem" di rumah janda, masih juga Darmadi, 43, berkelit. Katanya, dia sedang buka usaha kue bersama Ny. Nanik, 35. Maka jawab sang istri: "Kue bolu atau "kue"-nya si janda? Ngaku saja!" Tabiat kaum lelaki tak pernah berubah. Ketika dia banyak duit, kemauannya jadi macam-macam, ibarat kata mau ngemperi jagad (dunia dikasih teras). Pokoknya, ketika Tuhan memanjakan dengan rejeki, dia mencoba mencari "mbak Sri Rejeki" yang lain. Tetapi ketika ketahuan, lalu berbagai alasan pun dikemaslah, untuk meligitimasi segala tindakannya tersebut. Karena alasan yang beginilah, lantaran alasanyang begitulah. Padahal intinya hanya sekedar untuk memanjakan selera begituan! Itu pula kelakuan Darmadi warga Tambaksari Surabaya. Bekerja sebagai PNS di Kecamatan setempat, kehidupan dia sungguh makmur bin jibar-jibur (serba mewah). Kalau soal gaji sih biasa, masih dalam golongan III-a. Tapi obyekannya ini, luar biasa. Duit yang dibawa pulang setiap bulan bisa lipat 10 kali dari gaji saban bulan. Karena itu pula Darmadi sangat bisa memanjakan istri berikut keluarganya. Mobilnya pun lebih dari satu, sedangkan model rumahnya dibikin minimalis meski dananya tidaklah minim. Kemudian penyakit klasik kaum adam itu muncul. Darmadi kecantol janda muda yang cantik dan seksi menggiurkan. Dibanding dengan istrinya, bagaikan bumi dengan langit. Ibarat pinang dibelah dua, istrinya bagian yang busuk. Maklumlah, ketika dia mengawini Ny. Lasmi, 40, sekitar 15 tahun lalu, dia masih dalam kondisi miskin. Karenanya mencari pasangan tak berani yang cantik. Yang penting bagi Darmadi: ada napasnya dan bisa dijadikan obat pengobat dingin setiap malam. Akhirnya janda dari Gubeng Kertajaya ini pun dipacari dan diselingkuhi. Meskipun tahu Darmadi sudah punya keluarga, Ny. Nanik mau saja. Sebab yang penting baginya bukan status, tapi fulus. Oleh karena itu ketika dia hanya dikawin siri, juga tidak berulah macam-macam. Ibarat motor, kan sekedar untuk melegalisasi bahwa Honda Bebek yang dikendarai setiap malam itu sudah ada Sim-nya, sehingga menjadi halalan tayiban wa asyikan. Hanya saja, begitu asyiknya kendaraan baru tersebut, Darmadi menjadi lupa diri. Dia jadi seperti "Bang Toyib" dalam sebuah lagu dangdut. Dia jarang pulang, bahkan tidak pernah menengok keluarga sampai 3 kali Lebaran, meski pun anak istri sangat merindukannya. Tambah kacau lagi, jangankan jaminan onderdil, kebutuhan materil saja Darmadi tak pernah memasoknya. Tenaga, pikiran dan hartanya kadung tersita untuk janda Nanik yang seksi menggiurkan itu. Kalau keluarga di rumah menjadi curiga akan kelakuan Darmadi, sangatlah wajar. Beberapa hari yang lalu Ny. Lasmi mencoba menelisik keberadaan suaminya. Setelah melalui investigasi yang melelahkan, akhirnya diketahui di mana suaminya "mendem" selama ini bersama si janda. Maka rumah di Gubeng Kertajaya itu pun digerebeknya. Tapi uniknya, meski sudah tertangkap basah, Darmadi masih bisa berkelit. Katanya, di sini dia sedang menjalankan usaha kue bersama Ny. Nanik. "Ngaku saja Mas, usaha kue atau menikmati "kue" janda Nanik?" ledek Ny. Lasmi sembari melaporkan kasus ini ke Polres Surabaya. Usaha kue bolu yang bisa kentut dan pakai rok!