http://www.poskota.co.id/news_baca.asp?id=50838&ik=6
Ada 14 Jenis Pungutan Di sekolah Selasa 27 Januari 2009, Jam: 19:49:00 JAKARTA (Pos Kota) - Belum ada tanggungjawab moral pada sebagian besar kepala sekolah untuk memberikan pendidikan gratis bagi siswa miskin. Karena itu meski sudah ada bantuan operasional sekolah (BOS), sekitar 50% dari siswa miskin masih mengalami berbagai pungutan pendidikan. Bahkan ada 14 jenis pungutan di sekolah. Modusnya pungutan itu sifatnya sukarela dan tidak dipaksakan. Bahkan sebagian besar kepala sekolah memanfaatkan keberadaan komite sekolah untuk melegalkan pungutan tersebut. "Banyak sekolah yang mengatur pertemuan komite sekolah untuk membahas pungutan. Seolah-olah hasil keputusan komite sekolah tanpa sepengetahuan pihak sekolah," tutur Didik Suhardi, Direktur Pendidikan SMP Depdiknas. Padahal adanya BOS mestinya sekolah tidak lagi melakukan pungutan pendidikan kepada siswa. Sebab hampir semua komponen yang dibutuhkan sudah bisa ditutupi dengan dana BOS yang ada, termasuk bantuan pendamping dari Pemda. DANA BOS NAIK Faktanya, hasil evaluasi BOS 2008, pungutan pendidikan tetap merajalela. Depdiknas mencatat ada sekitar 14 jenis pungutan yang dibebankan kepada siswa di antaranya pembelian buku, iuran koperasi, tabungan, uang seragam, uang ekstrakurikuler dan sebagainya. Lebih lanjut Didik mengatakan bahwa dinaikkannya dana BOS 2009 hingga 50% diharapkan, sekolah tidak lagi melakukan pungutan . Artinya, pendidikan dasar harus diberikan kepada semua siswa secara gratis tanpa kecuali. Hanya saja, kepada masyarakat yang memang ingin menyumbang, pemerintah tidak melarangnya. Untuk menertibkan pola sumbangan pendidikan dari masyarakat ini, Depdiknas menyerahkan kepada kebijakan masing-masing pemda. "Kami sudah meminta agar Pemda mengaturnya melalui Perda atau Pergub sehingga jelas seperti apa sumbangan sukarela itu," lanjutnya. Dana BOS, menurut Didik akan cair awal Februari 2009 senilai Rp4 triliun dari total nilai BOS Rp16,1 triliun. Jumlah siswa penerima BOS terdiri atas 9,4 juta siswa SMP dan 27,1 juta siswa SD.