http://www.gatra.com/artikel.php?id=124008

Pasca Insiden Penyerangan OPM
TNI Perkuat Pos Pengamanan di Papua

Jakarta, 15 Maret 2009 12:02
Mabes TNI Angkatan Darat (AD) menyatakan, akan memperkuat pos-pos pengamanan 
TNI di Papua, terutama di titik-titik rawan seperti di kawasan Tingginambut, 
Kabupaten Puncak Jaya, Papua.

Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen TNI Christian Zebua. di Jakarta, Sabtu 
(14/3), mengatakan, perkuatan dilakukan dengan penambahan personel dari Kodam 
Trikora. "Jadi, masih personel organik di Kodam setempat. Bukan personel yang 
di-BKO dari luar," katanya.

Perkuatan itu, lanjut Christian, dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan 
penyerangan lagi oleh kelompok separatis bersenjata Organisasi Papua Merdeka 
(OPM), terutama oleh kelompok Goliat.

Dijelaskannya, gangguan berupa tembakan oleh OPM terhadap pos-pos pengaman TNI 
di kawasan Tingginambut, telah terjadi beberapa kali terakhir pada Jumat (13/3) 
malam. "Namun, kami berupaya untuk tidak melakukan tindakan balasan membabi 
buta. Sampai pada Sabtu (14/3) (14/3) siang saat anggota TNI melakukan patroli 
rutin di kawasan itu dihadang hingga terjadi baku tembak dan menyebabkan satu 
anggota TNI AD meninggal dunia," tuturnya.

Christian mengakui, pelaku penyerangan tidak sempat terkejar oleh aparat TNI. 
Untuk itu, pihaknya akan bekerja sama dengan polisi untuk mencari pelaku sambil 
memperkuat personel di pos-pos pengamanan tidak saja di Puncak Jaya, tetapi di 
semua titik rawan di Papua.

Jenazah Praka Saiful Yusuf anggota 754 yang gugur ditembak TPN/OPM, Sabtu 
(14/3) siang di kawasan Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya berhasil dievakuasi 
ke Mulia.

Danrem 173 Biak Kol Inf Hery Ramlan mengemukakan, jenazah dievakuasi sekitar 
18.30 WIT ke Ibukota Puncak Jaya, Mulia dan direncanakan disemayamkan di aula 
kantor bupati setempat.

Korban yang bertugas di pos Gurage kawasan Tingginambut itu terkena tembak di 
bagian kepala.

Ketika ditanya apakah akan dilakukan pengejaran terhadap pelaku, Dandrem 173 
yang wilayahnya meliputi Biak, Paniai, Nabire, dan Puncak Jaya itu mengakui, 
kemungkinan itu ada saja namun pihaknya akan melihat kondisi di lapangan.

Organisasi terlarang TPN/OPM sejak Jum`at (13/3) menyerang pos 754 yang berada 
di Gurage. Bahkan kelompok bersenjata itu membakar dan merusak jembatan yang 
ada di kawasan tersebut. [EL, Ant] 

Kirim email ke