http://dutamasyarakat.com/1/02dm.php?mdl=dtlartikel&id=13787
Rabu, 25 Maret 2009 
 
Parpol Tantang KPU 
Tunjukkan DPT Asli 

SURABAYA�Sikap arogan Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait kisruh daftar 
pemilih tetap (DPT) terus mendapat sorotan masyarakat. 

Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Patriot Jatim, Ir La Nyala M. 
Mattalitti, malah menantang KPU menunjukkan DPT asli untuk ditelaah bersama. 
Pernyataan KPU yang menyebut DPT yang menjadi pegangan tim cagub Ka-Ji 
(Khofifah - Mudjiono) dalam pemilihan gubernur (pilgub) Jatim liar, kata dia, 
justru membuktikan bila selama ini kecurangan DPT dibiarkan oleh penyelenggara 
pemilu tersebut.

�Kalau mereka bilang DPT yang dipegang Ka-Ji palsu, tunjukkan aslinya 
bagaimana,� tegas La Nyala dengan suara lantang saat dihubungi tadi 
malam. Dia mengatakan data yang diperoleh tim Ka-Ji berasal dari beberapa 
sumber yang dianggap valid. Mulai dari KPPS hingga KPU sendiri.

�Kalau mereka bilang palsu berarti Pilgub kemarin juga palsu,� 
terang Nyala.

Untuk itu, La Nyala meminta pada KPU Pusat agar tidak asal bicara soal DPT, 
jika belum bisa memperlihatkan DPT yang asli pada pilgub Jatim. Caranya hanya 
satu, serahkan soft copynya kepada parpol untuk ditelaah bersama. �Kalau 
ada ya mari kita kroscek-kan dengan DPT milik kami. Selama ini mereka hanya 
diam saja,� katanya.

Curang Sejak Awal

Dengan DPT yang ada dan teknis pemilihan yang dipenuhi kecurangan, kata La 
Nyala, hal itu jelas merupakan pelanggaran nyata yang dilakukan secara 
sistematis. Artinya sudah dirancang curang sejak awal. Karena itu wajar bila 
kecurangan pilgub Jatim dianggap sebagai angin lalu saja oleh pemerintah. 

Indikasinya, kata dia, karena Soekarwo diusung Partai Demokrat, partai yang 
tengah berkuasa. �Kalau benar Pilgub kemarin tidak curang, kenapa tidak 
ada yang berani memproses kecurangan pada Pilgub kemarin. Proses dong laporan 
kami dan Panwas, termasuk kelanjutan penetapan tersangka atas Ketua KPU 
Jatim,� tantang Nyala.

Ironisnya, sambung Nyala, indikasi kecurangan DPT ini ternyata bakal terjadi 
pada pemilihan umum (pemilu) calon legislatif (caleg) 9 April mendatang. Hal 
ini dibuktikan dengan temuan DPT fiktif di Surabaya. �Ada sekitar 13 
ribu lebih DPT fiktif di Surabaya. Seperti, nama ganda, NIK ganda, dan data 
fiktif itu tidak hanya dua nama saja yang sama. Tapi bisa mencapai 3 lebih nama 
dan NIK yang sama,� katanya.

Jika persoalan ini tetap didiamkan oleh pemerintah dan KPU, Nyala tidak akan 
segan-segan ikut melakukan kecurangan dalam pemilu mendatang. Alasannya bentuk 
kecurangan seperti itu sengaja dibiarkan oleh pemerintah. �Kalau mereka 
bisa curang, kenapa kita tidak. Nanti kita buktikan saja mana kecurangan yang 
diproses, mana yang tidak. Kita uji saja, apa kalau kita yang curang juga 
didiamkan. Kalau begini, pasti ada gerakan kecurangan massal, semua parpol 
bersiap curang, sebab berbuat curang toh dibiarkan,� pungkasnya. (sir) 
 


Reply via email to