--- In forum_lingkarp...@yahoogroups.com, PPPA Daarul Qur'an
<infop...@...> wrote:


GEMAR BACA DAN CINTA QUR’AN MELALUI LOMBA MENULIS
www.pppa.or.id  www.pppanews.org

"Lola, ngapain mbungkel di kamar aja," seru Emak Lola, sambil mengetok
pintu kamar anaknya yang nyaris sesorean tertutup.
"Lola pingin dapet beasiwa di SMA Nasional Daarul Qur’an, Mak,"
jawab Lola Mustafaloka (15) dari dalam kamar.
"Nyari beasiswa kok tidur aja?"

"Bukan tidur, Mak. Lola lagi membuat karangan untuk dilombakan di PPPA
Daarul Qur’an. Hadiahnya beasiswa sekolah di sana," tutur siswi
kelas 3 Madrasah Tsanawiyah As Syafiiyah 06 Rawakalong, Gunung Sindur,
Bogor, itu.

"Oo, baguslah. Ya udah terusin, tapi jangan lupa bentar lagi maghrib."
"Ya, Mak."

Kiranya, banyak Lola lain yang merindukan bangku SMA Nasional Daarul
Qur’an. Jangankan dengan beasiswa dan tanpa tes. Lewat jalur
berbayar (mandiri) dan dengan seleksi pun, peminat sudah jauh melebihi
kapasitas.

Sesuai misi PPPA Daqu, calon siswa SMP dan SMA Nasional Daqu justru
kebanyakan lewat jalur beasiswa. Mereka adalah pelajar berprestasi dan
bertalenta dari keluarga dhuafa, yang sudah memiliki dasar kuat untuk
menjadi seorang penghafal Qur’an.

Nah, salah satu jalur seleksinya adalah lomba mengarang bertema "Yuk,
Belajar Qur’an". "Lomba ini merupakan salah satu alternatif
menjaring calon siswa sekolah Daqu," kata Tarmizi, General Maanger PPPA
Daqu.

Lomba terbuka untuk siswa SD, SMP dan SMA, dengan stimulus hadiah yang
sangat menarik.

Untuk Tingkat SD, Juara I hadiahnya uang tunai Rp 5 juta dan beasiswa di
SMP Nasional Daarul Qur’an tanpa tes. Juara II, uang tunai Rp 3
juta, dan untuk Juara III uang tunai Rp 2,5 juta.

Untuk Tingkat SMP, Juara I hadiahnya uang tunai Rp 5 juta dan beasiswa
di SMA Nasional Daarul Qur’an tanpa tes. Juara II hadiah uang
tunai Rp 3 juta, dan untuk Juara III uang tunai Rp 2,5 juta.


Untuk Tingkat SMA, Juara I hadiahnya uang tunai Rp 5 juta dan beasiswa
di STMIK Antar Bangsa tanpa tes. Juara II hadiah uang tunai Rp 3 juta,
dan untuk Juara III uang tunai Rp 2,5 juta.

Tarmizi berharap, madrasah dan pesantren yang sudah menerima paket
bantuan perpustakaan Program Santri Gemar Membaca (SGM) dari PPPA Daqu,
antusias untuk mengikutkan santrinya dalam lomba ini.

"Hadiah penting sebagai perangsang kreativitas. Tapi lebih penting lagi,
dengan lomba ini minat baca dan tulis siswa semakin meningkat," pesan
Tarmizi..

Ia mengingatkan, generasi muda Indonesia mempunyai masalah dengan
kemampuan baca-tulis. Mengutip hasil penelitian Gibbs dalam Scientific
American mengenai sumbangan produksi buku di dunia dan Asia Tenggara,
Indonesia menjadi juru kunci dengan prosentase produksi hanya 0,010%.

"Lihat juga hasil penelitian Programme for International Student
Assessment (PISA) tahun 2003, dari 40 negara, Indonesia berada pada
peringkat terbuncit dalam kemampuan membaca. Tiga besar teratas diduduki
Finlandia, Korea, dan Kanada," beber Tarmizi

Ia melanjutkan, peringkat itu bermakna dari lima tingkat kemampuan
membaca model PISA, kemampuan anak-anak Indonesia usia 14-15 tahun baru
pada di level satu. Artinya, hanya mampu memahami satu atau beberapa
informasi pada teks. Kemampuan untuk menafsirkan, menilai, atau
menghubungkan isi teks dengan situasi di luar, terbatas pada pengalaman
hidup umum.

Akibatnya, mereka akan sulit memakai kemampuan membaca untuk memperluas
pengetahuan dan ketrampilan bidang lain.

Yang mengerikan, kalau dampak ini juga melanda pada kedekatan anak
dengan Al Qur’an. Padahal, inilah mu’jizat terpenting Nabi
Muhammad SAW yang harus diwarisi ummatnya.

Segi-segi kemu’jizatan Al Qur`an terdapat pada uslub atau cara
pengungkapan makna-makna isinya (An Nabhani, 1994).

Unsur-unsur uslub tersebut, menurut Abdullah (1990), adalah: Pertama,
lafazh dan susunan kalimat (tarkib). Al Qur`an telah datang dengan uslub
yang sangat unik dengan ucapan (kalam) yang baligh, serta susunan yang
mantap. Al Qur`an tidak mengikuti bentuk syair yang mengikuti
wazan-wazan tertentu, tidak mengikuti bentuk natsar yang bersajak atau
yang mursal (tak bersajak).

Kedua, nagham yaitu keindahan suara dalam bacaan (Al Munawwir, 1984).
Urutan huruf dan kata dalam Al Qur`an nampak istimewa dengan nagham yang
khusus yang tidak terdapat dalam ucapan (kalam) manusia, baik dalam
syair maupun natsr (prosa).

Ketiga, dengan lafazh dan tarkib yang unik serta nagham itu, Al Qur`an
mencakup makna-makna yang mengatur segenap aspek kehidupan.

Maka, walau bagai setitik air belaka di tengah kegersangan dunia
baca-tulis kita terutama baca-tulis Qur’an, Program SGM telah
digulirkan hingga di 15 titik di beberapa pripinsi.

Bersamaan dengan penyediaan fasilitas perpustakaan berisi buku-buku umum
dan agama serta Qur’an yang computerized, kemampuan menulis murid
pun dibangkitkan. Dirangsang lewat perlombaan menulis.

Merujuk pada berbagai hasil penelitian, anak-anak yang berpartisipasi
dalam program membaca-bebas, dapat menulis lebih baik (Elley dan
Mangubhai, 1983; McNeil dalam Fader, 1976). Semakin banyak membaca,
semakin baik tulisannya (Krashen 1978, 1984; Applebee, 1978; Alexander,
1986; Salyer, 1987; Janopoulus, 1986; Kaplan dan Palhinda, 1981;
Applebee et al., 1990).

Qur’an pun begitu. Salah satu cara efektif untuk menghafalkannya,
adalah dengan menuliskannya. Baik lafal maupun tafsirnya. Atau
setidaknya, dengan menulis tentang Membaca Qur’an, santri akan
semakin dekat dan memahami Kitab Sucinya. Sehingga kelak, mereka tidak
saja hafal, tapi juga paham makna dan mengamalkan ajarannya. Insya
Allah.


PPPA Daarul Qur'an
Graha Daarul Qur'an
Ruko CBD Cileduk Blok A3 No.21
Karang Tengah Cileduk Tangerang
Tel. 02173453000 Fax. 021-73444858






[Non-text portions of this message have been removed]

--- End forwarded message ---


Reply via email to