Refleksi : Masih kurang, perlu ditambah dengan memberantas korupsi http://www.sinarharapan.co.id/berita/0903/30/pol04.html
Gerindra Janji Lawan Diskriminasi Jayapura - Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) berjanji melawan semua peraturan yang diskriminatif. Bagi Gerindra, tidak ada perbedaan bagi seluruh bangsa Indonesia, baik suku, ras dan agamanya. Demikian penegasan Juru Kampanye Nasional Gerindra Hashim Djojohadikusumo ketika berkampanye di Lapangan Sepakbola Yahim, Sentani, ibu kota Kabupaten Jayapura, Papua, Minggu (29/3). Kampanye yang dihadiri sekitar 20.000 kader dan simpatisan Gerindra itu juga menampilkan juru kampanye lokal, Johan J Lewerissa dan Simon Petrus Inaury. Keduanya adalah calon anggota legislatif Gerindra untuk DPR RI Dapil Papua. Hashim menegaskan, bangsa Indonesia sejajar, setara, dan setingkat, tidak ada perbedaan dan dibeda-bedakan. Dia menegaskan, tidak ada warga kelas satu atau warga kelas dua. Juga, tidak ada diskriminasi berdasarkan agama. "Semua sejajar, setara, dan setingkat dalam Gerakan Indonesia Raya," tegasnya. Saudara Prabowo Subianto ini juga mengatakan, Gerindra adalah pembela semua suku, ras, dan agama, termasuk kaum perempuan. Menurutnya, kaum ibu di mana pun di Indonesia mulai dilecehkan dan diikat dengan peraturan yang tidak adil. Misalnya, di Tangerang, Banten, ada peraturan daerah yang melarang ibu-ibu, perempuan berjalan sendiri lewat jam tujuh malam. "Peraturan itu, Gerindra akan lawan, akan menantang dan akan mencabut," tegas Hashim yang mengungkapkan bahwa Gerindra sudah memiliki 13 juta anggota. Hashim juga menyinggung adanya UU Pornografi yang dibuat dan disahkan partai yang berkuasa, sangat menyakiti banyak suku di Indonesia. Untuk itu, katanya, Gerindra akan melawan dan mencabut UU Pornografi. Gerindra adalah pembela rakyat minoritas, pembela kaum perempuan Indonesia. Gerindra akan membawa pembaruan dan perubahan. Selain itu, Hashim menyoroti biaya pendidikan yang sangat tinggi. Saat ini, katanya, banyak orang tua sulit menyekolahkan anak karena biaya tinggi dan tidak terjangkau rakyat, termasuk di Papua. Di Jawa, seorang ibu mengeluh karena untuk menyekolahkan anaknya masuk SMP harus membayar Rp 7 juta. Prabowo Protes KPU Sementara itu, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto memprotes keinginan KPU menghapus kampanye terbuka dalam pemilihan presiden (Pilpres) dan diganti dengan debat terbuka. Menurut Prabowo, penghapusan ini bertentangan dengan UUD '45 yang mengatur hak warga negara untuk menyampaikan pendapat. "Di Jakarta banyak demo, dan boleh. Masak kampanye terbuka tidak," kata Prabowo saat jumpa pers di Hotel Peninsula, Manado, Sulawesi Utara, Sabtu (28/3). Menurut Prabowo, penghapusan kampanye terbuka Pilpres cuma menguntungkan partai dan pemerintah yang berkuasa. "Pemerintah kan setiap hari muncul di televisi. Sementara itu, saya harus memperkenalkan program-program saya kepada masyarakat," katanya. "Zaman Soeharto saja kampanye terbuka boleh," katanya lagi. Saat berkampanye terbuka di lapangan KONI, Sario, Manado, Prabowo membukanya dengan mengajak massa untuk menari Poco-poco. Prabowo menekankan tentang pentingnya kekayaan alam Minahasa bagi bangsa ini dan bagi Minahasa sendiri. DPC Partai Gerindra Minahasa Utara menghadiahi Prabowo dengan burung elang sebagai simbol burung garuda. "Ini adalah simbol Sulawesi Utara akan memberikan suara kepada Gerindra," kata Ketua DPC Minahasa Utara Heri Tanbeng. (soehendarto/job palar)