Nafs Pada Orang Yang Tidur

By: agussyafii

Pada suatu malam dipengajian Amalia (Anak-Anak Insan Mulia) saya ditanya oleh 
Lusi,"kak Agus, jiwa orang yang tidur pergi kemana ya?'

"Lusi, nafs atau jiwa pada orang yang tidur tidak pergi kemana-mana sebab nafs 
berada ditempatnya.' jawab saya.

 
Saya jelaskan padanya bahwa itulah sebabnya Baginda Nabi Muhamad SAW 
mengajarkan kita doa yang harus dibaca setelah bangun tidur.

Segala puji bagi Alloh yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan 
kepada-Nya lah kami kembali (H.R. Bukhari dan Abu Dawud dari Khuzayfah dan Abi 
Dzar).

Dari teks doa di atas, dapat ditarik pengertian bahwa tidur itu (pada 
aspek-aspek tertentu) bagaikan mati, dan bangun tidur itu bagaikan hidup 
kembali. Akan  tetapi jika dilihat dari aspek-aspek  denyut jantung, tarikan 
nafas dan aspek fisik lainnya, jelas bahwa tidur bukanlah mati, tetapi masih 
hidup, dan berarti rohnya masih ada pada tempatnya. Oleh karena itu dari doa 
tersebut dapat disimpulkan bahwa ada aspek-aspek yang mati (tidak berfungsi) 
pada orang yang tidur, seperti panca inderanya dan juga kesadarannya 
(aspek-aspek kejiwaannya). Pada doa yang juga diajarkan oleh Nabi untuk orang 
yang akan tidur diisyaratkan bahwa selama tidur, nafs itu tetap berada pada 
tempatnya.

Dengan nama-Mu ya Rabb, aku membaringkan tubuhku, dan dengan nama-Mu pula aku 
mengangkatnya. Jika Engkau akan menahan nafasku, maka sayangilah ia, dan jika 
Engkau akan melepaskannya (dari tubuhku) maka jagalah ia seperti penjagaan yang 
akan Engkau lakukan terhadap hamba-hamba-Mu yang saleh (H.R. Muttafaq 'Alayh). 

Al-Qur'an juga mengisyaratkan bahwa manusia yang sedang tidur dimungkinkan 
untuk berkomunikasi secara rohani, seperti menerima ilham atau bahkan wahyu. 
Nabi Ibrahim misalnya menerima perintah Alloh SWT untuk menyembelih putranya, 
Isma'il melalui mimpi, seperti yang tersebut dalam surat al-Shaffat / 37:102.

Jadi dalam keadaan tidur, ruh tetap berada dalam tubuh, bekerja sesuai dengan 
sistemnya, sedangnya nafs, meski ia tetap pada tempatnya tetapi sebagian 
fungsi-fungsi tidak bekerja. Manusia pada tingkatan tertentu masih dapat 
melakukan aktivitas kejiwaan meskipun fisiknya sedang tertidur. Seorang pemikir 
yang sedang bekerja keras memecahkan suatu masalah misalnya, seringkali justru 
baru dapat menyelesaikan tugas beratnya setelah terlebih dahulu tidur. Dalam 
tidur juga, apa yang sudah ditiupkan oleh qalb dan tersimpan di dalam nafs  
sebagai hal yang sudah tidak disadari (alam bawah sadar), menurut M. Quraish 
Shihab, dapat muncul dalam bentuk mimpi. 

Wassalam,
agussyafii

--
Tulisan ini dalam rangka kampanye program 'Amalia Cinta Bumi (ACIBU) Minggu, 
tanggal 17 Mei 2009, di Rumah Amalia, Jl. Subagyo Blok ii 1, no.23 Komplek 
Peruri, RT 001 RW 09, Sudimara Timur, Ciledug. TNG. Program 'Amalia Cinta Bumi 
(ACIBU)' mengajak. 'Mari, hindari penggunaan kantong plastik berlebihan, 
bawalah kantong belanja sendiri. Sebab Kantong plastik jenis polimer sintetik 
sulit terurai- Bila dibakar, menimbulkan senyawa dioksin yang membahayakan- 
Proses produksinya menimbulkan efek berbahaya bagi lingkungan.' Mari kirimkan 
dukungan anda pada program 'Amalia Cinta Bumi' (ACIBU) melalui 
http://agussyafii.blogspot.com atau sms 087 8777 12431





      

Kirim email ke