Jawa Pos [ Kamis, 07 Mei 2009 ]
Sekelompok Lelaki Bersenjata Culik Warga Keturunan IDI RAYEUK - Sekelompok lelaki bersenjata laras panjang menculik warga keturunan asal Desa Paya Naden, Kecamatan Madat, Kabupaten Aceh Timur, Selasa lalu (5/5) sekitar pukul 21.30. Korban yang berusia 46 tahun, bernama Misbahuddin alias Alex, tersebut diculik saat menginap di rumah orang tuanya, Miranti, di Desa Tanjoeng Minjei. Malam itu empat lelaki berpakaian gelap mendatangi rumah Miranti dan langsung menggelandang Alex. "Saat itu kami sedang makan malam ketika tiba-tiba muncul empat orang lelaki tadi," kata Miranti, 90. Miranti memaparkan, dua di antara empat lelaki tersebut membawa senjata laras panjang. Dia tidak mengenali jenis senjata api itu. Tanpa berkata apa pun, mereka langsung membawa pergi Alex lewat pintu belakang rumah. Karena tidak berdaya, janda tua tersebut hanya bisa pasrah. Apalagi, seorang di antara penculik terus berdiri di dekat kursi rodanya. Begitu Alex sudah tidak kelihatan, lelaki itu mendorong kursi roda Miranti ke ruang dapur. Dari ruang dapur, dia mendengar seluruh pintu rumah dikunci dari luar. Sebelum pergi, salah seorang penculik mengambil satu unit HP Samsung C100 milik Miranti. Setelah orang-orang tadi pergi, perempuan tua tersebut mencoba menarik perhatian warga dengan memukul-mukul peralatan dapur. Namun, karena lokasi rumahnya agak jauh dari rumah tetangga lainnya, usaha itu sia-sia. Baru Rabu (6/5) sekitar pukul 01.00, Rahyuni, 37, istri Alex yang curiga karena suaminya tidak kunjung pulang, mendatangi rumah Miranti. Setiba di sana, dia kaget ketika mendapati kondisi rumah mertuanya terkunci dari luar. Dengan bantuan Effendi, 28, keponakan korban, dia berusaha membuka rumah mertuanya itu. Beberapa saat setelah berhasil masuk rumah, HP-nya berdering. Suara di seberang mengaku menculik suaminya dan meminta tebusan Rp 500 juta. Uniknya, tidak ada ancaman apa pun jika keluarga Alex mengabaikan permintaan penculik itu. Mereka tidak mengancam mencederai korban. (ris/jpnn/ruk)