================================================= THE WAHANA DHARMA NUSA CENTER [WDN_Center] Seri : "Membangun spirit, demokrasi, konservasi sumber daya, nasionalisme, kebangsaan dan pruralisme Indonesia." ================================================= [Spiritualism, Nationalism, Resources, Democration & Pruralism Indonesia Quotient] Menyambut Pesta Demokrasi 5 Tahunan - PEMILU 2009. "Belajar menyelamatkan sumberdaya negara untuk kebaikan rakyat Indonesia." Pilpres dan Lumpur Lapindo Senin, 18 Mei 2009 Oleh : Ahmad Syafii Ma’arif Dalam pengantar sebuah buku tentang Lumpur Lapindo yang bisa ditutup oleh para pakar Indonesia sendiri pada wal tahun 2008, saya menulis, “Saya menilai, pemerintah tidak serius dalam menangani bencana Lapindo ini”. Artinya, sebuah Negara yang ditegakkan di atas nilai-nilai Pancasila yang luhur dan agung di tangan penguasa yang tidak peka dan tidak tanggap akibatnya adalah serba ketidakpastian yang membawa penderitaan bagi rakyat yang diimpit bencana. Jika memang Lumpur Lapindo bisa disumbat berdasarkan perhitungan teknologi mutakhir, mengapa pemerintah tidak memaksa pihak perusahaan untuk melaksanakannya? Bukanlah pemerintah adalah sebuah kekuatan pemaksa secara konstitusional terhadap mereka yang tidak patuh? Jika pemaksaan ini tidak dilaksanakan, padahal kekuasaan ada di tangan, tidak ada kesimpulan lain kecuali bahwa pemerintah memang tidak punya wibawa, apa pun pertimbangan yang melatarbelakanginya. Sudah berjalan hamper tiga tahun bencana Lapindo dibiarkan terkatung-katung tidak ada penyelesaian tuntas, padahal para ahli Indonesia sudah menawarkan diri untuk menutup bencana itu. Sampai detik ini para pakar yang ada dibelakang Gerakan Menutup Lumpur Lapindo (GMLL) masih menunggu political will pemerintah agar meyerahkan kepada mereka untuk membunuh bencana itu. Jika pemerintah tidak punya dana, GMLL barangkali bisa menawarkan solusi. Saya cemar, perilaku penguasa yang tidak menghiraukan kepentingan rakyatnya yang menderita hanya akan memperpanjang beban derita yang tak kunjung usai. Janji-janji pemilu yang gemerlapan telah menjadi hampa karena memang semua itu tidak lebih dari kepalsuan yang ditutupi. Yang saya sangat heran mengapa keuatan-kekuatan sipil masyarakat Jatim seperti terkunci mulutnya untuk memekikkan suara keadilan dan kebenaran bahwa bencana Lapindo ini adalah bencana akibat perbuatan manusia, bukan karena kemarahan alam. Muncul pertanyaan spekulatif, apa yang berlaku sebenarnya antara Lapindo dan kebungkaman kekuatan masyarakat sehingga menjadi sangat tidak hirau? Di mana NU, dimana Muhammadiyah, LSM, dan dimana yang lain dalam meyikapi bencana Lapindo ini? Mengapa membisu? Apakah memang hati nurani dan akal sehat kita sudah tidak lagi berfungsi? Atau mereka sudah putus asa dengan sikap pemerintah yang berketiak ular? Ujungnya nanti akan menjurus kepada pertanyaan ini, apa gunanya kita merdeka jika pemerintah kita selama sekian dasawarsa tidak sungguh-sungguh dalam membela dan melindungi rakyatnya yang dizalimi? Siapa sebenarnya yang berkuasa di republik ini? Saya ulangi, mengapa pemerintah masih saja percaya bahwa semburan Lumpur Lapindo adalah bencana alam biasa, bukan bencana akibat kecerobohan perusahaan? Kita sungguh berharap agar pemerintah menghargai tawaran para pakar lumpur dari kalangan bangsa sendiri yang kebetulan sudah didukung pula oleh mitra mereka dari Negara lain. Apa lagi yang ditunggu? Mohon kalkulasi politik pragmatis tidak dipakai untuk melestarikan penderitaan rakyat yang terkena! Jika masih saja ada pihak yang belum siuman, teman-teman dari GMLL akan dengan senang hati datang untuk menjelaskan lagi kepada pemerintah dari A sampai Z tentang bencana Lapindo ini dan mereka berjanji untuk menutupnya dengan segala resiko sekiranya mereka gagal memenuhi komitmen mereka. Siapa yang meragukan integritas seorang Dr. Rudi Rubiandini dari ITB yang sejak dini mengatakan bahwa semburan lumpur Lapindo bukan bencana alam dan para pakar Indonesia bisa menutupnya. Di belakang Rudi ada sederetan ahli yang setiap saat siap terjun untuk berjibaku ke lapangan, sekali ada sinyal political will dari pemerintah. Minggu-minggu ke depan momennya sangat tepat bagi para pesaring dalam pilpres pada 8 Juli 2009 untuk berjanji kepada rakyat Jawa Timur, khususnya bahwa si pemenang akan menyerahkan urusan bencana Lapindo ini kepada para pakar Indonesia untuk segera menutupnya. Karena JK-Win sudah dideklarasikan kepada publik 10 Mei, kita meminta pernyataan tegas keduanya lebih dahulu tentang lumpur Lapindo ini. Mohon ungkapan “lebih cepat dan lebih baik” juga berlaku untuk mengatasi bencana Lapindo yang berlarut-larut ini. Pertimbangan pertemanan harus dikalahkan oleh kepentingan yang lebih besar, kepentingan rakyat di akar rumput yang sudah terlalu lama diimpit penderitaan. [Ahmad Syafii Ma’arif Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah]. -------- Pelantikan Presiden Bila kita ikuti dengan cermat ketiga nominator capres/cawapres, ternyata pemilu legislatif yang lalu tidaklah sia-sia, karena telah menelorkan para kesatria calon capres/cawapres yang bobot, bibit dan bebet-nya luar biasa, sangat seimbang… saya benar-benar bangga menjadi bangsa Indonesia. Membikin rakyat Indonesia berbunga-bunga dalam perkembangan demokrasi dan gemes-nya nggak ketulungan untuk segera dapat memiliki presiden pilihan rakyat, yang telah berkompetisi dengan keras di perjalanan pilpres. Mengingat sektor ekonomi pun harus segera bergulir kembali. Kalo buya Syafii mengingatkan untuk segera mengatasi lumpur Lapindo, saya menambah harapan lagi, apabila presiden terpilih berbeda orangnya, maka hendaknya ada serahterima dari presiden yang lama ke presiden terpilih yang baru. Tidak seperti halnya yang selama ini berlangsung selama ini – tidak adanya acara serah terima jabatan, namun langsung pelantikan presiden… Ini PR untuk DPR terpilih untuk merumuskan aturan protokolernya, sekaligus agar memberi teladan kepada rakyat. Karena kalau di militer, departemen atau instansi mungkin itu hal yang biasa disetiap pergantian pimpinan….Ya tentu yang lalu biarlah berlalu, dan yang akan datang tentu lah akan semakin matang..! Menuju Indonesia sejahtera, maju dan bermartabat! Best Regards, Retno Kintoko The Flag Air minum COLDA - Higienis n Fresh ! ERDBEBEN Alarm
SONETA INDONESIA <www.soneta.org> Retno Kintoko Hp. 0818-942644 Aminta Plaza Lt. 10 Jl. TB. Simatupang Kav. 10, Jakarta Selatan Ph. 62 21-7511402-3