Tegar

By: agussyafii

Ketika seseorang hidup bersimbah dosa dan berkeinginan bertaubat maka disaat 
itu juga ujian hadir begitu berat. ketegaran semakin dibutuhkan dalam 
menghadapi badai dan tantangan sejauh mana keinginan taubat. itulah yang 
dituturkan seorang ibu kepada saya. Sore itu kehadirannya ingin bersilaturahmi 
karena sering membaca tulisan-tulisan saya lewat milis. 'banyak tulisan-tulisan 
Mas Agus Syafii yang saya kumpulkan di folder khusus.'katanya. 'Namun yang 
sangat berarti buat saya cerita mas agus, banyak ibroh (hikmah) yang saya ambil 
dan saya ingin berbagi cerita, silahkan aja kalo Mas Agus mau menulis kisah 
saya.' lanjutnya.

Ibu itu bercerita bahwa disaat dirinya bertaubat untuk memulai hidup baru malah 
terjadi kemelut di dalam keluarganya. Rumah kami akan disita oleh bank. Tinggal 
beberapa hari lagi petugas bank akan melakukan penyitaan. Jalan menuju rumah 
kami blokir untuk mencegah penyitaan, kami hanya bisa menangis penuh kesedihan. 
'saya harus tegar, menukar kesedihan dengan harapan' katanya.

'Harapan satu-satunya hanya berdoa kepada Alloh SWT, memohon pertolongan 
kepadaNya. selain sholat fardhu, saya sholat tahajud setiap malam sampai 
airmata rasanya sudah mengering.' isak tangis sang Ibu.

Pagi itu semua keluarga diliputi oleh tangis sendu di teras rumah, sambil 
menunggu detik-detik penyitaan rumah kami. Kami ingin menyaksikan rumah kami 
untuk terakhir kalinya. Rumah dimana anak-anak lahir dan dibesarkan penuh cinta 
serta kasih sayang. Para tetangga tak kuasa menahan haru melihat kami. 
Solidaritas para tetangga hadir menunggu petugas bank hadir. Tiba-tiba kami 
dikejutkan oleh kedatangan surat pembatalan sita. Subhanallah, Maha Suci Alloh. 
Saya menjerit kegirangan. Doa saya didengar oleh Alloh.

Kata suami saya, pada tahap kita untuk mencoba berjalan dijalan yang lurus maka 
kita akan menerima ujian dan cobaan. Entah benar atau tidak kata suami, 
peristiwa ini semakin mengokohkan saya dan keluarga untuk mantap dijalan yang 
diridhoi oleh Alloh SWT. setelah peristiwa penyitaan rumah yang gagal. Ujian 
selanjutnya datang, disaat usaha kami sedang jatuh bangkrut budhe saya mengajak 
pergi ke orang pintar, perang batin antara ikut dan tidak terjadi bergejolak 
dibatin saya. namun sungguh keajaiban itu datang. Akhirnya pergi ke dukun 
dibatalkan. Hati saya bersyukur terhindar dari perbuatan dosa besar.' tutur 
Sang Ibu.

Ujian berikutnya menyusul, putra saya mengalami pembengkakan dikelopak matanya. 
Menurut pemeriksaan dokter dia harus dioperasi. Waktunyapun sudah ditentukan, 
beberapa hari lagi. Secara medis saya percaya bahwa operasi adalah satu-satunya 
jalan untuk menyembuhkan sakit putra saya. Namun tak lupa saya memanjatkan doa 
kepada Alloh SWT. Setiap malam saya menjalankan sholat tahajud. 

'Anehnya Mas Agus Syafii, sebelum jatuh tempo operasi. Penyakit yang berada 
dikelopak mata putra saya menghilang dan sembuh. Awalnya saya ragu, bagaimana 
mungkin bisa sembuh? kami kemudian pergi ke dokter ahli dan putra saya 
dinyatakan sembuh sampai si dokternya juga bingung dan menanyakan apakah saya 
telah pergi ke dokter lainnya?' tutur Sang Ibu dengan mengusap airmatanya yang 
terus menetes.

Alloh memang sedang menguji kami sekeluarga dan melindungi kami berkat doa-doa 
kami. Sebagai pemilik rumah makan yang cukup ramai, kini hidup kami sekeluarga 
sekarang menjadi lebih tentram dan bahagia. Segala sepak terjang kami seolah 
diawasi oleh Alloh SWT. Meski kerja keras merupakan kebiasaan kami namun 
kewajiban sholat lima waktu harus disiplin untuk dilaksanakan. 

'Dan kami sudah sepakat bersama suami dan anak-anak untuk menyisihkan 
penghasilan rumah makan kami untuk anak-anak Amalia. Rasanya rizki yang kami 
peroleh makin melimpah.' Ucap Sang Ibu, tak lama terdengar kumandang adzan 
maghrib. Kami bergegas sholat menuju Masjid Al-Hikmah didekat rumah.

---
Obatilah orang-orang yang sakit dengan shodaqoh dan bentengilah harta-harta 
kalian dengan zakat dan siapkan untuk menolak bala' dengan doa (Hadist Riwayat 
Baihaqi)


Wassalam,
agussyafii

--
Terima kasih atas dukungan teman semua atas terselenggaranya program kegiatan 
'Amalia Cinta Bumi (ACIBU) Minggu, tanggal 17 Mei 2009, di Rumah Amalia, Jl. 
Subagyo Blok ii 1, no.23 Komplek Peruri, RT 001 RW 09, Sudimara Timur, Ciledug. 
TNG. Program 'Amalia Cinta Bumi (ACIBU)' mengajak. 'Mari, hindari penggunaan 
kantong plastik berlebihan, bawalah kantong belanja sendiri. Sebab Kantong 
plastik jenis polimer sintetik sulit terurai- Bila dibakar, menimbulkan senyawa 
dioksin yang membahayakan- Proses produksinya menimbulkan efek berbahaya bagi 
lingkungan.' Mari lanjutkan, kirimkan dukungan anda pada program 'Amalia Cinta 
Bumi' (ACIBU) melalui http://agussyafii.blogspot.com, 
http://id-id.facebook.com/people/Agus-Syafii-Muhamad/861635703 atau sms 087 
8777 12431





      

Reply via email to