Pesantren2 Itu Adalah Institusi Paling Korup !!!
                                                   
Ayahku adalah pendiri dan pemilik pesantren di Jawa, jadi urusan management 
pesantren tentu aku sangat dalam sekali memahaminya.  Pesantren milik ayahku 
termasuk hebat karena tidak pernah meminta bantuan pemerintah, padahal dizaman 
Sukarno dulu, oleh Bung Karno ayahku ini di-bujuk2 agar menerima bantuan bapak 
presiden waktu itu, tetapi bapak ku menolak tak mau terlibat urusan politik dan 
kegiatan korupsi rezim Sukarno dulu.  Tapi hubungan pribadi ayahku dan Bung 
Karno sangatlah erat.

Dizaman Suharto, puluhan pesantren mendapatkan bantuan luar negeri, setiap 
pesantren mendapatkan alat2 mutakhir untuk mendidik murid2 di pesantren ini 
menjadi tehnisi yang professional.  India, Belgia, German, Jepang, Swedia, 
Inggris, Taiwan, Korsel, Italia, dan masih banyak lagi negara2 maju memberikan 
sumbangan (bukan pinjaman) kepada puluhan pesantren2 yang tersebar diseluruh 
Indonesia.  Selain alat2 dan mesin2 yang mutakhir, juga tenaga pengajarnya 
dikirim dari masing2 negara ybs.  Setiap negara menyumbangkan alat dan mesin 
yang berbeda, dan kesemuanya bertujuan untuk membantu pendidikan karena waktu 
itu banyak sekali investor yang masuk ke Indonesia tetapi di Indonesia tidak 
tersedia tenaga yang professional untuk tehnisinya.

Meskipun banyak insinyur2 lulusan ITB tetapi tak ada yang tertarik bekerja jadi 
tehnisi karena tenaga tehnisi itu gajinya lebih rendah daripada tenaga insinyur.

Tapi memang bangsa ini asalnya berjiwa korup dari pemimpin yang paling atas 
hingga pesuruh yang paling bawah.  alat2 sumbangan negara2 yang berminat 
investasi di Indonesia itu yang seharusnya digunakan mendidik murid2 pesantren 
oleh masing2 pesantrennya malah dijual.  Murid2 pesantren yang berhasil 
mengenyam dan mendapatkan sertifikat tehnisi dari negara2 ybs akhirnya juga tak 
mau kerja di Indonesia, karena sertifikat tehnisi dari luar negeri itu laku 
digunakan untuk melamar kerjaan di Amerika, Eropah, Australia dll.  Akhirnya, 
tidak satupun tehnisi bekas lulusan pesantren itu tersisa di Indonesia, 
semuanya cari kerja diluar negeri dan melanjutkan kuliah untuk mendapatkan 
gelar engineer.  Ada satu dua yang berhasil dan tak pernah kembali pulang.  
Sebagian lagi ada yang pulang membawa ijazah diploma engineer palsu yang 
dibelinya diluar negeri, dan berhasil mendapatkan kedudukan tinggi 
dipemerintahan.

Sekarang dalam kampanye pemilu malah JK mengusulkan agar pesantren2 itu diberi 
bantuan lebih banyak lagi......  benar2 celaka capres yang satu ini, sudah tahu 
pesantren itu sangat korup malah mau ditambah lagi korupsinya.  Seharusnya 
beliau ini khan belajar dari pengalaman masa lalu, bantuan yang luar biasa 
banyak dan besar sekali itu ludes habis dikorupsi entah oleh siapa.  Yang 
jelas, semua bantuan untuk pesantren waktu itu disalurkan melalui Harmoko.  
Apakah Harmoko terlibat dalam korupsi bantuan Pesantren ini, tak ada yang tahu.

Dari pengalaman2 seperti itu, tindakan terbaik bagi pemerintah adalah 
menghentikan semua bantuan pesantren, biarkanlah pesantren itu tumbuh secara 
alamiah dari masyarakat untuk masyarakat tanpa harus campur tangan pemerintah 
yang pura2 memberi bantuan.

Kesimpulannya, Pesantren itu merupakan bagian dari Departement Agama sebagai 
institusi yang paling korup dalam pemerintahan RI siapapun yang jadi 
presidennya.

Ny. Muslim binti Muskitawati.




Reply via email to