Hari Ini beragama Islam Besok Bisa Jadi Beragama Hindu !!!
                                        
Tengoklah muallah hajah Irene Handono bekas biarawati katolik berubah dari 
beragama katolik dulu jadi Islam sekarang, lebih maju lagi, dia adalah Islam di 
Indonesia, tetap katolik di Singapore.  Irene Handono bisa berdakwah untuk 
menyebarkan agama Islam di Indonesia, tetapi dia juga sangat piawai berkhotbah 
menyebarkan agama Katolik di Singapore.  Itulah yang kita namakan agama 
hanyalah option, artinya agama itu hanyalah pilihan pribadi.  Mau pilih satu 
boleh, mau pilih dua juga oke, semuanya dikembalikan kepada kemampuan kita 
maupun waktu kita.  Orang sibuk seperti bisnisman tentu jangan dipaksa 
mengorbankan waktunya untuk berdakwah ataupun berkotbah, biarkan dia cari duit 
untuk disumbangkan kepada kita.

Agama itu cuma option sewaktu, artinya dalam satu waktu bisa jadi anda memilih 
untuk beragama Kristen, tapi bukan tidak mungkin dalam waktu yang lain anda 
memilih untuk beragama Islam.

Demikianlah, hari ini Kristen besok jadi Islam, minggu lalu beragama Hindu, 
bulan depan beragama Buddha.  Begitulah dinamika arti kebebasan beragama yang 
dilindungi HAM sebagai nilai2 yang paling universal dan paling luhur.

Tapi beda dengan kebangsaan, beda dengan kesukuan, beda dengan kebudayaan, beda 
dengan kepribadian, karena kesemuanya ini melekat dibadan dan dijiwa kita 
semenjak kita belum dilahirkan.

Demikianlah, sekali anda orang Indonesia, sampai mati tidak bisa berubah atau 
memilih jadi orang India atau jadi orang bule.  Biarpun anda menolak jadi orang 
Indonesia, tetap saja anda itu orang Indonesia.

Inilah saya, juga orang Indonesia meskipun berkewarganegaraan Amerika.  Saya 
bangga menjadi warganegara Amerika, tapi bukan berarti saya bukan lagi orang 
Indonesia, bukan berarti saya harus menyangkal bahwa saya orang Indonesia.  
Sebagai warganegara Amerika saya memperkaya budaya negara ini dengan berbagai 
budaya yang saya dapatkan dari tanah air saya, negara ini menerima diri saya 
sebagaimana apa adanya yang melekat dalam jiwa dan kepribadian saya dan tidak 
pernah negara Amerika mengubah atau memaksa saya berubah daripada apa adanya 
saya ini.  Meskipun saya beragama Islam, saya tidak perlu merubah agama saya 
meskipun bisa merubah kewargaan negara saya.

Kewargaan negara bisa ber-ubah2 setiap saat, juga agama bisa ber-ubah2 setiap 
saat, tetapi asal aseli kita jelas tidak bisa berubah.

Demikianlah dengan masalah agama Islam, jangan mengorbankan bangsa anda hanya 
karena ingin memaksakan agama anda kepada yang bukan Islam.

Apa2an itu Nurhalid Wahid pernah bilang kalo bukan beragama Islam diusir saja 
dari Indonesia.  Dia bilang Jemaah Islam Ahmadiah itu bukan Islam sehingga 
halal untuk diusir keluar dari Indonesia, MUI malah bilang fatwanya darah Islam 
Ahmadiah itu dihalalkan untuk ditumpahkan.

Apaa2an tuh, agama koq digunakan jadi alat dan senjata untuk menghancurkan 
bangsa sendiri????

Ny. Muslim binti Muskitawati.




Kirim email ke