Gading Biarpun Retak Masih Laku Dan Mahal Harganya !!!
                                
Koruptor dan Preman itu enggak bisalah disamakan dengan Gading, biarpun gading 
itu ada retak2nya, tetap laku dan mahal harganya.

Demikianlah, kalo Koruptor atau preman mau jadi presiden, jelas enggak laku 
buat dipilih.  Perumpamaannya bukan gading yang retak melainkan bisa disamakan 
dengan kubangan tai kebo dijauhi orang bukan ditengok.


> Rahman Ikhwansyah <nyawa.ib...@...> wrote:
> betul, tak ada gading yang tak retak,
> begitu juga dari para calon presiden.
> Namun, siapakah yang mempunyai retak
> paling banyak ?....Janganlah kita
> memilih yang paling banyak retaknya.
> SBY lah yang paling sedikit retaknya
> dibandingkan dengan dua pasangan lainnya.
> 


Perlu para pembaca mengetahuinya, bahwa pemerintah Amerika itu beda dengan 
kapitalis Amerika, keduanya ini justru bertentangan.

Prabowo itu lulusan Westpoint yaitu akademi militer superpower yang paling 
hebat didunia ini, tentu yang dimaksudkan paling hebat itu tentu akal2annya 
karena yang dinamakan strategi militer itu khan mempelajari akal2annya, 
kelicikannya, kekejiannya, segala yang mengerikan itu belajarnya disini.

Westpoint itu bukan sembarangan akademi militer, bahkan orang Amerika 
sendiripun kalo mau masuk persyaratan GPA = 4.00 dan ini enggak bisa ditawar.  
Selain GPA itu juga harus ada referensi dari 4 orang senator Amerika.  Bisa 
dibayangin gimana susahnya bisa kuliah disini.  Tapi untuk orang2 asing, 
syaratnya lebih gampang, harus anak presiden, anak raja, calon panglima dll.  
Semua negara2 antek Amerika atau halusnya aliansi Amerika, sebelum naik pangkat 
jadi Panglima, harus ikuti kursus di Westpoint, begitu aturannya.  Di 
Indonesia, semua Kolonel yang mau naik pangkat jadi BrigJen harus ikuti kursus 
Seskoad (untuk Angkatan Darat), Seskoau (untuk Angkatan Udara), Seskoal (untuk 
Angkatan Laut), Seskopol (untuk polisi).  Tapi kalo mau diangkat jadi panglima, 
wajib kursus di Westpoint.  Enggak banyak jendral2 Indonesia lulusan Westpoint, 
antara lain: Ahmad Yani, SBY, Prabowo, Wiranto, bahkan Jendral Nasution, 
Jendral Suharto kedua jendral besar ini belum pernah kursus di Westpoint.  Anak 
sultan Brunai juga salah satu lulusan Westpoint.  Untuk bisa sekolah di 
Westpoint enggak perlu jadi tentara bukan harus tentara.  Setelah luluspun 
bukan harus jadi tentara bisa jadi konsultant, bisa jadi duta besar, dll.

Disinilah Suharto mengirimkan Prabowo, dan disini juga Prabowo menjadi karib 
dengan anak Raja Yordania yang juga sama2 kuliah sekelas dengan Prabowo.  Nasib 
baik, Raja Yordania mati, dan anaknya naik menggantikan jadi Raja.  Setelah 
menjadi Raja, lebih dari 5 tahun Prabowo tinggal sekamar di Istana Raja 
Yordania ini, mereka berdua bikin rencana macem2, mulai perang di Afrika, 
selundupin senjata dan bomb2 ke Timur Tengah, hingga culak culik pejabat2 di 
Timur Tengah.  Bersamaan kebetulan Presiden Syria juga mati, dan anaknya jadi 
Presiden, dan Assaat anak presiden Syria ini juga karib dengan Raja Yordania... 
 bisa enggak tuh anda bayangin....  ketiga orang ini lulusan Westpoint di 
Amerika, sekarang jadi penguasa, si Prabowo jadi pelaksana tugas saja disini 
karena Assaad ini khan presiden, dan temannya satu lagi jadi Raja sehingga tak 
mungkin melaksanakan sendiri dan yang disuruh itu Prabowo.  Apa yang terjadi di 
timur Tengah.....  tinggal cari beritanya disurat kabar atau di Internet.  
Meskipun nama ketiga orang ini tidak pernah disebut bukan berarti tidak ada 
kontribusinya dalam setiap malapetaka yang terjadi.

Setelah bertualang sebagai preman Internasional lebih dari 5 tahun, akhirnya si 
Prabowo balik pulang ke Indonesia, dia sekarang kepingin jadi presiden, 
bagaimanapun caranya pasti akan tercapai.

Naaah.....  kita rakyat jelata cuma bisa berusaha mencegah dan anda2 inilah 
yang jadi pemilih yang nantinya bertanggung jawab terpilihnya Megawati Prabowo 
ini.

Saya kasih tahu yah.....  Megawati itu haram untuk salaman dengan SBY, tapi 
kenyataannya kenapa dia mau juga salaman ????  Dia Stress, dia ketakutan, dia 
maksudnya mau jadi presiden, tapi yang berkuasa itu harus wakilnya...... gila 
enggak tuh????

Jangan salah, nanti Megawati itu juga ikut nyoblos, bisa jadi dia nyobolos 
untuk memilih presiden bukan Mega-Pro, juga bukan JK-Win, tetapi dia malah 
nyoblos nama SBY-Budiono.  Tindakan ini dirahasiakan karena dia enggak kepingin 
si Prabowo berkuasa, dia tahu Prabowo ini lebih berbahaya dari siapapun yang 
ada di Indonesia.  Pemerintah Amerika memang tidak mungkin mau mendukung 
Prabowo, tapi preman2 Amerika dan kapitalist2 Amerika yang alumni Westpoint itu 
khan lain lagi ceritanya......  ngeri aaah...  aku cerita2 begini juga bisa 
hilang nyawaku karena Amerika ini lebih ganas lagi preman2nya.  Biarpun FBI-nya 
jago2an, enggak ada artinya kalo nyawaku sudah melayang baru pelakunya 
ditangkap belakangan.  Lebih sial lagi nasibnya si Munir, nyawa sudah melayang, 
pelaku yang sudah ketangkap dilepaskan dinyatakan tak bersalah.

Ny. Muslim binti Muskitawati.



Reply via email to