Pancasila menurut visi Bung Karno



Rupanya, Hari Ulang Tahun Bung Karno pada tanggal 6 Juni menarik perhatian
dari berbagai kalangan masyarakat. Salah satu dari tandanya adalah inisiatif
dari Sdr MD. Kartaprawira yang tinggal di Nederland untuk menyajikan
bagian-bagian dari himpunan pidato, ceramah, kursus dan kuliah, mengenai
Pancasila, yang diberikan oleh Bung Karno dalam berbagai kesempatan.



Penyajian kembali berbagai penjelasan Bung Karno tentang Pancasila ini
sangatlah penting pada dewasa ini ketika sebagian dari masyarakat Indonesia
sudah lupa betapa pentingnya Pancasila ini sebagai dasar untuk mempersatukan
bangsa Indonesia, atau sebagai pedoman kehidupan bangsa. Hal ini kelihatan
sekali dari berbagai kegiatan dari macam-macam kalangan yang berupa
pernyataan-pernyataan dalam rapat-rapat, tulisan, atau ucapan, yang  (antara
lain) mempertentangkan Islam dengan Pancasila, atau mengatakan bahwa
Pancasila sudah kedaluwarsa dan tidak cocok dengan perkembangan situasi
dewasa ini.



Di samping itu, penyajian kembali pidato-pidato Bung Karno mengenai
Pancasila adalah penting sekali ( !!!) untuk menunjukkan bahwa Pancasila
yang asli dan yang benar adalah seperti yang dijelaskan sendiri oleh
penciptanya atau penggalinya, yaitu Bung Karno, dan sama sekali bukanlah
yang dipalsu (secara khianat) oleh Suharto dan pendukung-pendukungnya (baik
dari kalangan Golkar, militer, atau kalangan-kalangan lainnya)



Dari menyimak dan merenungkan secara dalam-dalam berbagai pidato-pidato Bung
Karno (yang  disajikan dalam website http://umarsaid.free.fr/ ) maka kiranya
kita semua dapat melihat betapa agungnya atau  betapa luhurnya, dan
merasakan pula betapa sejuknya Pancasila sebagai pengayom kehidupan bangsa
Indonesia, yang terdiri dari 240 juta orang, puluhan ribu pulau, ratusan
suku, ratusan adat-istiadat, ratusan bahasa daerah, dan berbagai agama atau
keyakinan.



Dalam rangka ini, disajikan lebih dulu amanat Bung Karno « Apa sebab negara
Republik Indonesia berdasarkan Pancasila ? » di depan Kongres Rakyat Jawa
Timur tanggal 24 September 1955 di Surabaya.





A. Umar Said



Catatan  tambahan : pidato penting dan sangat menarik di Surabaya ini, yang
terdiri dari 10 halaman folio, dimuat selengkapnya di website.

Kirim email ke