Renungann...... Buat pemerhati Indonesia Lebih Baik, saya ada pertanyaan. apakah harus menjadi tim sukses Pilpres terlebih dahulu untuk menjadi seorang komisaris BUMN? Bagaimana mau memperbaiki kinerja BUMN yg professional, sementara pemerintah mengangkat seorang komisaris yg sama sekali enggak pernah berkarier di dunia professional? Ini mirip-mirip dengan apa yg dilakukan Pemerintahan Soeharto….. Beberapa anggota tim sukses DR.sby pada Pilpres 2004 yg diangkat menjadi komisaris BUMN : 1. Dino Patti Djalal menjadi Komisaris PT Danareksa. 2. Syaifullah Yusuf menjadi Komisaris Bank Rakyat Indonesia (BRI) 3. Andi Arief (PT. Pos Indonesia) 3. Mayjen (Purn.) Samsoeddin (mantan Sekjen Tim Kampanye) menjadi Komisaris Jasa Marga, 4. Umar Said (mantan Ketua Seksi Kampanye) menjadi Komisaris Pertamina, 5. Brigjen Rubik Mukav (mantan Ketua Seksi Pengumpulan dan Pengolahan Data) menjadi Dewan Pengawas TVRI, 6. Hazairin Sitepu (mantan Waka Seksi Pengumpulan dan Pengolahan Data) menjadi Ketua Dewan Pengawas TVRI, 7. Mayjen (Purn) Soeprapto (mantan Ketua Seksi Pembinaan, Penggalangan, dan Pengerahan Massa) sebagai Komisaris Indosat, 8. Yahya Ombara (Sekretaris Seksi Pembinaan, Penggalangan dan Pengerahan Massa) sebagai Komisaris PT Kereta Api Indonesia (KAI), 9. Mayjen (Purn) Sulatin (mantan Koordinator Wilayah Sulawesi) sebagai Dewan Pengawas Bulog. 10. Heri Sebayang (PTPN Sumatera Utara), 11. Syahganda Nainggolan (PT Pelindo). 12. Aam Sapulete menjadi komisaris PT Perkebunan VII (Lampung). La Mindo demi Indonesia.....