Demiliterisasi Syarat Berdirinya Palestina
                                              
Ini memang usul yang terbaik, tidak lagi bisa akal2an, tidak bisa pura2 mau 
damai tapi kemudian kembali memerangi.

Sekali menipu, seumur hidup tidak bisa dipercaya lagi, mau diterima syukur, 
sebaliknya mau menolak berarti musnah sendiri.  Enggak ada pilihan lain karena 
negara Israel sudah tidak lagi mau memikirkan resiko.

Dunia Islam memang sudah seharusnya dilucuti senjatanya karena selalu 
menimbulkan bencana baik kepada yang bukan Islam maupun kepada sesama Islam.  
Dunia tidak bisa mempertimbangkan terjadinya 911 untuk kedua atau ketiga 
kalinya.


> "utusan.allah" <utusan.al...@...> wrote:
> Lihat bahagian pidato  Netanyahu 
> Wah pidato ini bisa jadi milestone.
> Bisa jadi pidato yang bersejarah.
> Tinggal sekarang orang Arab (dan Iran)
> yang kudu bikin usul: mari kita buang
> semua senjata. Nggak ada lagi tombak dan
> pedang. Ah, bila saja gayung bersambut.


Ini pilihan terakhir bagi terwujudnya negara Palestina, kalo mau 
diterima--persoalan beres, sebaliknya kalo menolaknya--tidak ada kesempatan 
yang kedua.

Pilihan cuma satu dari dua kemungkinan, negara Palestina berdiri, atau negara 
Palestina batal berdiri.

Disini tidak ada tawar menawar lagi dan tidak akan kesempatan untuk kembali 
meletuskan bomb, seluruh dunia sudah sepakat menghentikan terror terhadap 
Israel, dan menghentikan bantuan kepada terrorist di Gaza dan Westbank.

Sikap Israel sudah pasti, dan Amerika sudah sepakat mendukungnya, bahkan 
Perserikatan Bangsa2 cukup jadi pengawas saja.

Mau memilih perdamaian disini tidak lagi bisa akal2an dimana mula2 setuju damai 
mendadak berubah melakukan serangan2 terror.  Pengalaman dulu sudah tidak bisa 
diulangi.

http://news.bbc.co.uk/2/hi/middle_east/8099757.stm

Ny. Muslim binti Muskitawati.





Kirim email ke